KPw BI Sibolga Gelar Sosialisasi Digitalisasi Sistem Pembayaran Perangkat Kecamatan dan Kelurahan

Bank Indonesia (BI) Sibolga gelar capacity building, berkaitan dengan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan sosialisasi digitalisasi sistem pembayaran

GIMIC.ID, SIBOLGA - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga gelar capacity building, berkaitan dengan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan sosialisasi digitalisasi sistem pembayaran.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Walikota Sibolga, OPD Pemko, perangkat Camat dan Kelurahan se Kota Sibolga, pada Senin (14/7/2025).

Dikesempatan ini Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sibolga, Riza Putera mengapresiasi kehadiran pejabat publik dari Pemko Sibolga.

"Menjadi pejabat publik yang melayani masyarakat tentu bukan hal yang mudah namun saya yakin dengan kesabaran dan empati yang dimiliki Bapak/Ibu, masyarakat Kota Sibolga dapat terlayani dengan baik,” kata Riza.

Pihaknya mengatakan bersinergi dengan BPKAD Kota Sibolga menyelenggarakan kegiatan ini agar memberikan edukasi lebih mendalam kepada Bapak/Ibu tentang pentingnya program non tunai atau ETPD dan tata cara pelaksanaannya serta mampu memberikan edukasi kepada masyarakat secara langsung.

Kegiatan ini juga sebagai salah satu upaya untuk mengakselerasi digitalisasi utamanya dalam program Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Kota Sibolga.

Sekaligus untuk mendorong peningkatan score pada championship TP2DD khususnya pada Aspek Proses dan diharapkan dapat berdampak langsung pada aspek output dan juga outcome.

"Digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan yang hadir pada setiap sendi kehidupan kita sehari-hari, dengan kata lain digitalisasi adalah sebuah solusi yang pasti untuk bisa menjawab tantangan yang ada pada saat ini. Kita, khususnya di lingkungan pemerintah daerah, secara tidak langsung diminta untuk terus beradaptasi dan mengadopsi perkembangannya,” ujar Riza.

Riza menambahkan, Di tengah situasi geopolitik dan adanya kebijakan efisiensi, akselerasi digitalisasi pembayaran di daerah serta optimalisasi pemanfaatan digital dalam transaksi keuangan pemerintah daerah menjadi hal yang esensial. Digitalisasi transaksi Pemda akan mendukung peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan percepatan realisasi APBD, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada perekonomian daerah maupun Nasional.

Kemudian Tingkat digitalisasi pemda terus mengalami peningkatan, pada penilaian semester II 2024, Pemda dengan indeks ETPD pada level digital di seluruh Indonesia sudah mencapai 90,7% atau sebanyak 495 Pemda dari 546 Pemda, sedangkan untuk Provinsi Sumut Pemda kategori digital sudah mencapai 100% termasuk Pemda di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga.

"Kami laporkan kembali bahwa kota Sibolga berada pada kategori Digital dengan Indeks ETPD pada semester II 2024 yaitu 93,5%, terjadi penurunan sebesar 0,75% (yoy) jika dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk itu perlu terus mempertahankan dan meningkatkan indeks ETPD terutama dari aspek realisasi dengan mendorong transaksi pajak dan retribusi secara konsisten,” urainya.

Sedangkan dikatakan Riza, dari penilaian kinerja TP2DD atau championship 2024 Pemko Sibolga berada pada posisi 23 dari 34 Kota di Pulau Sumatera, posisi ini menurun 2 peringkat dari tahun sebelumnya. “Maka kami bersama mengajak agar terus mengoptimalkan peran TP2DD melalui penguatan 3 aspek Proses, Output dan Outcome,” tambahnya.

Sebagai informasi tambahan saat ini transaksi pembayaran dengan menggunakan layanan digital terutama QRIS terus mengalami peningkatan signifikan. Transaksi QRIS hingga pada tahun 2024 khusus di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah adalah sebesar Rp89,3 miliar meningkat 57.17% (YtD) dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2025 hingga bulan Mei transaksi QRIS tercatat sebesar Rp98,6 miliar dengan rata-rata per bulan sebesar Rp19,7 miliar. Selain itu jumlah merchant QRIS di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah sampai dengan bulan Mei 2025 adalah sebanyak 27,4 ribu yang didominasi oleh UMKM, angka ini mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu sebesar 16,2% (YtD) jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari data-data yang kami sampaikan, tercermin bahwa akseptasi digitalisasi di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah terus mengalami peningkatan sehingga menjadi peluang bagi kita untuk terus mendorong program ETPD melalui berbagai upaya ke depan. Peningkatan ini juga sebagai outcome dari berbagai sinergi event, publikasi dan kegiatan yang dilaksanakan KPwBI Sibolga dan Pemko Sibolga.

“Berdasarkan koordinasi dan sinergi pelaksanaan ETPD, Kami menyadari bahwa kendala masing-masing daerah sangat beragam dan tantangan yang dihadapi mungkin tidak mudah, sehingga implementasi program ETPD masih belum sesuai harapan, antara lain karena faktor akseptasi masyarakat terhadap digitalisasi masih belum menyeluruh, awareness pemerintah daerah yang masih perlu terus didorong, serta peran TP2DD yang masih belum optimal,” katanya.

Kendati untuk tahun 2025 KPwBI Sibolga terus melakukan berbagai fasilitasi dan dukungan guna mendorong peningkatan Indeks ETPD dan peningkatan kinerja TP2DD melalui rapat koordinasi, capacity building, sosialisasi, publikasi dan event bertaraf nasional.

“Melalui fasilitasi hari ini, kami harapkan menjadi salah satu jawaban atas tantangan yang dihadapi, sekaligus menjadi akselerator bagi Kota Sibolga untuk terus memperluas digitalisasi sistem pembayaran. Hingga berdampak pada optimalisasi PAD dan belanja daerah yang lebih berkualitas, transparan dan akuntabel,” timpalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-IL) 

Komentar

Loading...