OJK dan BEI Bersama Kemenko Perekonomian Respons Stabilitas Pasar Modal di Tengah Tekanan IHSG

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, saat memberikan keterangan pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/9/2025).
GIMIC.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko RI) memberikan respons resmi terkait dinamika dan stabilitas pasar modal nasional pada hari ini, Senin (1/9/2025).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah, khususnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, terhadap perkembangan pasar modal Indonesia.
“Hari ini diwakili oleh Pak Menko, sangat luar biasa concern beliau, sinergi dan dukungannya terhadap pasar modal agar perdagangan berjalan teratur, wajar, dan efisien,” ujar Inarno di Gedung BEI, Jakarta.
Lebih lanjut, Inarno mengimbau para investor agar tetap rasional dan berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Ia menekankan pentingnya berpegang pada data dan kondisi faktual, bukan sekadar rumor yang beredar di pasar.
“Kepada para investor agar supaya betul-betul bijak dalam berinvestasi. Tidak berdasarkan rumors, tetapi fakta yang faktual. Itu yang penting dalam kondisi saat ini. Tetap percaya diri bahwa kita akan maju ke depan,” imbuhnya.
Pergerakan IHSG Hari Ini
Di sisi lain, kondisi pasar modal pada awal pekan masih menunjukkan tekanan. Pada pembukaan perdagangan Senin (1/9) pukul 09.00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melemah 2,66 persen ke level 7.621,92 dari posisi penutupan sebelumnya di 7.830,49.
Berdasarkan data RTI Business, sebanyak 1,01 miliar saham berpindah tangan dengan frekuensi transaksi mencapai 78 ribu kali. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp1,03 triliun di awal perdagangan.
Adapun pada akhir perdagangan pekan lalu (29/8), IHSG juga terkoreksi 1,53 persen ke posisi 7.830,49. Pelemahan tersebut dipicu oleh faktor domestik, termasuk aksi massa yang masih berlanjut sejak Kamis, 29 Agustus 2025, sehingga menambah tekanan psikologis investor di pasar modal.
Dengan kondisi saat ini, OJK, BEI, dan pemerintah menegaskan komitmennya menjaga stabilitas pasar serta memastikan mekanisme perdagangan tetap sehat, transparan, dan efisien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)
Komentar