BEI Jadi Bursa Saham Terbesar di Asia Tenggara, Kapitalisasi Tembus Rp13.400 Triliun
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik (tengah), memberikan paparan terkait pencapaian Bursa Efek Indonesia kepada perwakilan media OJK Sumatera Bagian Utara di Jakarta, Selasa (5/8/2025). Kapitalisasi pasar BEI kini mencapai Rp13.400 triliun.
GIMIC.ID, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak tonggak sejarah baru dengan resmi menjadi bursa saham terbesar di kawasan Asia Tenggara. Hingga awal Agustus 2025, kapitalisasi pasar BEI telah mencapai Rp13.400 triliun atau setara sekitar 800 miliar dolar AS. Capaian tersebut juga menempatkan Indonesia dalam jajaran 20 bursa saham terbesar di dunia.
Tak hanya dari sisi kapitalisasi, nilai transaksi harian di BEI kini menembus angka Rp13,4 triliun. “Ini menjadikan Indonesia sebagai bursa ke-11 terbesar secara global dari sisi aktivitas perdagangan,” ungkap Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, saat menerima kunjungan Media OJK Sumatera Bagian Utara di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Jeffrey menyebutkan, pencapaian ini merupakan hasil transformasi pasar modal Indonesia yang terus berkembang menjadi lebih kuat dan kompetitif di tingkat global. BEI pun terus mendorong diversifikasi produk dan layanan untuk memperluas ekosistem investasi yang inklusif.
“Pasar modal Indonesia tidak lagi terbatas pada perdagangan saham. Kami juga telah mengembangkan bursa karbon, waran terstruktur, short selling, dan akan segera meluncurkan liquidity provider serta instrumen repo,” jelasnya.
Menurutnya, langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari strategi besar untuk menjaga relevansi BEI di dalam negeri sekaligus meningkatkan daya saing di pasar internasional.
Jeffrey juga menyoroti tren peningkatan jumlah investor ritel yang mencerminkan tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap pasar modal. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 15 persen dari total investor pasar modal di Indonesia kini berasal dari wilayah Sumatra.
“Hingga akhir Juli 2025, jumlah investor pasar modal nasional sudah mencapai 17,4 juta. Tahun 2024 saja ada penambahan 2,7 juta investor baru, melebihi target 2 juta. Sementara sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini, sudah ada tambahan 2,5 juta investor,” paparnya.
Jeffrey menegaskan bahwa tren positif ini menunjukkan peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. “Fokus kami tetap pada edukasi, perluasan akses, serta perlindungan investor di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)