Terkesan Asal Jadi Proyek Pengerjaan Drainase Senilai Rp.144.603.200, Ini Tanggapan Kades dan Camat

GIMIC.ID, DELI SERDANG - Pembangunan Drainase Senilai Ratusan juta rupiah di Gg. Prawira di Desa Jatikesuma, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi sumatera Utara, Senin (24/06/2024).

Berdasarkan informasi dari masyarakat dan hasil pantauan dilapangan, Pembangunan drainase yang ambruk tersebut baru saja di bangun sekitar 1 bulan yang lalu.

Setelah pengerjaan drainase itu selesai dua minggu kemudian bangunan itu ambruk di duga karena banyak faktor yang tidak sesuai SOP untuk pembangunan drainase, seperti kacauan semen dikurangi, kedalaman pondasi dan banyak hal lainnya.

Bahkan ada juga opini yang beredar di masyarakat kalau sebagian besar dana pemerintah tersebut di alihkan oknum kades ini untuk kepentingan pribadinya seperti pembangunan rumah pribadinya, tak lain tak bukan bahasa tersebut merujuk kepada korupsi, karena sekarang terlihat jelas rumah oknum kades itu sudah berlantai dua.

Saat di konfirmasi Kades Jatikesuma terkait ambruknya bangunan yang diperkirakan sampai kurang lebih 80 M itu mendapatkan respon yang diluar nalar.

"iya sudah kita dengar informasinya, namanya juga bencana alam, bahkan rencana besok kita tinjau lapangan, dan bangunan yang tumbang itu kita kerjakan kembali dengan biaya baru, dan juga itu belom kita teruskan karena masi sedang mengurus proyek yang lainnya” Jelas Indarto Kades Jatikesuma.

Iya juga menambahkan ” apakah kalian sudah ukur berapa meter yang abruk makanya kalian tau itu ukurannya”. Tandasnya.

Perlu diketahui proyek drainase tersebut senilai Rp.144.603.200,- hal tersebut terlihat dari plang yang dipasang, dengan isi lebih kurang.

BIDANG : PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

KEGIATAN : PEK. DRAINASE

VOLUME : P=131 M, L= 0.80 M, (LEBAR LUAR 1.2 M) T = 0.9 M

LOKASI : GG PRAWIRA

BIAYA PAGU : 144.603.200 (TERMASUK PPN & PPH)

SUMBER DANA : DD (DANA DESA)

TAHUN ANGGARAN : 2024.

Terpisah Camat Namorambe Febri E Gurusinga saat di konfirmasi awak media dengan tegas mengatakan, setidaknya setelah di Monitoring harus sudah bagus.

"jadi kalau mengenai perbaikan, kami kecamatan tidak urus,mereka ambil uangnya dari mana, itu sudah tangung jawab mereka, pokoknya monitoring nanti itu sudah bagus” Jelas Febri.

"Mau dia jual tanah ladangnya, karena itu sudah resikonya, karena setiap kita bekerja kan ada resikonya itu semua. Intinya kami hari rabu sudah monitoring itu sudah dalam kondisi baik.” tutup Febri.

Sementara salah seorang warga inisial LS mengatakan ada dugaan uang proyek tersebut masuk ke kantong pribadi Kades.

"Kebanyakan ke kantong pribadi mungkin sehingga yang seharusnya campuran semen itu misalnya 3 banding 1 dibuat jadi 5 banding 1. Dan kedalaman pondasi juga tidak memadai,”  Ungkap LS.

Apa jangan-jangan ada kaitanya dana itu di fungsika. Kerumah pribadinya, karena sepenglihatan saya dia lagi bangun rumah berlantai sekarang bang,” tambah L Sinaga yang mengatakan dirinya masyarakat yang cinta pembangunan. (TR)

Komentar

Loading...