BBWS Sumatera II Tinjau Lokasi Longsor di Area PLTA Pakkat, Humbang Hasundutan
Tim BBWS Sumatera II meninjau langsung lokasi longsor di area PLTA Pakkat, Humbang Hasundutan. Petugas mengecek kondisi lereng yang masih labil dan material longsor yang menutup alur sungai, sebagai dasar penyusunan rekomendasi teknis mitigasi bencana.
GIMIC.ID, HUMBANG HASUNDUTAN — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Medan melakukan peninjauan lapangan terhadap kejadian longsor yang terjadi di area PLTA Pakkat, tepatnya di Dusun Nanggumba, Desa Purba Bersatu, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Tim BBWS Sumatera II diterjunkan untuk melakukan asesmen kondisi lapangan, memetakan dampak longsor, serta menyiapkan rekomendasi teknis bagi pihak PLTA Pakkat sebagai bentuk dukungan mitigasi bencana.
Kepala BBWS Sumatera II Medan, Feriyanto Pawenrusi, mengatakan bahwa langkah cepat ini dilakukan untuk mencegah risiko lanjutan yang dapat mengancam keselamatan masyarakat maupun infrastruktur.
“Kami melakukan asesmen menyeluruh untuk memastikan kondisi lereng, potensi longsoran susulan, serta dampaknya terhadap alur sungai. Penanganan harus dilakukan hati-hati karena material longsor berpotensi memicu banjir bandang,” ujarnya.
Dalam peninjauan tersebut, BBWS Sumatera II menyampaikan sejumlah rekomendasi teknis sebagai langkah mitigasi dan kesiapsiagaan, di antaranya:
1. Mitigasi Terkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
BBWS meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan komunikasi risiko kepada masyarakat, terutama terkait potensi longsoran susulan.
“Informasi bahaya harus sampai kepada warga, karena adanya kemungkinan banjir bandang apabila material longsor kembali bergerak,” tegas pihak BBWS.
2. Pembersihan Material Longsor Secara Hati-Hati
Tim merekomendasikan pembersihan material yang menutup alur sungai dengan kewaspadaan tinggi, karena kondisi stabilitas lereng masih rentan. Upaya ini harus dilakukan bertahap untuk menghindari getaran atau tekanan yang dapat memicu pergerakan tanah.
3. Perhitungan Volume Debris dan Golden Time Evakuasi
BBWS juga menekankan pentingnya analisis potensi volume debris yang mungkin terjadi jika longsoran kembali bergerak. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan jarak desa terdekat sehingga dapat ditentukan “golden time” yang aman bagi evakuasi warga.
4. Penguatan Sinergi Antarinstansi
BBWS mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pengelola infrastruktur.
“Sinergi menjadi kunci untuk meminimalkan risiko bencana, menjaga kelancaran fungsi sungai, serta memastikan keselamatan lingkungan di wilayah Humbang Hasundutan,” tambahnya.
Upaya lanjutan masih terus dipantau, dan BBWS Sumatera II memastikan akan mendampingi proses mitigasi hingga kondisi dinyatakan benar-benar aman.
breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)

Komentar