Universitas Pertamina Kembangkan Urban Farming Berbasis Energi Surya di Bogor

Dokumentasi: Kegiatan PkM Tim Universitas Pertamina yang dilakukan oleh dosen beserta mahasiswa di pertanian modern PagiFarm, Bogor, Jawa Barat

GIMIC.ID, BOGOR – Ketahanan pangan di kawasan perkotaan menjadi isu global yang kian mendesak. Pertumbuhan penduduk, keterbatasan ruang hijau, serta ketergantungan pada pasokan pangan dari luar kota membuat kota-kota besar seperti Jakarta menghadapi tekanan pangan yang serius. Data FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations) mencatat, secara global terdapat sekitar 200 juta urban farmers yang memasok kebutuhan pangan bagi 700 juta orang, sementara di Asia hampir 50 persen rumah tangga urban memanfaatkan pertanian kota untuk menekan biaya hidup.

Melihat potensi besar sekaligus tantangan tersebut, Universitas Pertamina (UPER) melalui Program Studi Teknik Elektro dan Manajemen mengembangkan konsep urban farming berkelanjutan berbasis energi surya dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Pagifarm, komunitas pertanian kota di Bogor yang fokus pada produksi sayuran hidroponik.

Selama ini, Pagifarm menghadapi tantangan berupa tingginya biaya listrik untuk pompa, aerasi, dan pencahayaan yang harus beroperasi hampir sepanjang hari. Melalui penerapan sistem energi terbarukan, proyek ini diharapkan tidak hanya mengurangi beban operasional, tetapi juga menjadi rujukan bagi praktik pertanian kota yang efisien dan ramah lingkungan.

Urban farming dikenal sebagai praktik pertanian modern yang efisien, namun masih menghadapi kendala tingginya konsumsi energi listrik. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2024), meski pertanian urban tumbuh 23 persen dalam lima tahun terakhir, sebagian besar masih mengandalkan listrik konvensional berbiaya tinggi.

“Meskipun mampu meningkatkan ketahanan pangan, pertanian urban masih dinilai boros secara ekonomis karena penggunaan energi yang besar. Hal inilah yang mendorong kami menghadirkan solusi berbasis energi surya agar pertanian modern menjadi lebih efisien dan berkelanjutan,” ujar Dr. Soni Prayogi, M.Si., Ketua Pelaksana PkM Urban Farming Universitas Pertamina.

Dalam proyek ini, tim Universitas Pertamina yang terdiri atas Dr. Soni Prayogi, M.Si., Dr. Eng. Muhammad Abdillah, S.T., M.T. (Program Studi Teknik Elektro), dan Arif Murti R., Ph.D. (Program Studi Manajemen), bersama mahasiswa lintas prodi, merancang dan memasang sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1.000 Wp pada instalasi hidroponik Pagifarm.

Sistem tersebut terdiri dari empat panel surya berdaya 250 Wp, inverter hybrid, dan baterai penyimpanan energi untuk memastikan pasokan listrik stabil dan berkelanjutan bagi operasional kebun hidroponik.

“Pemanfaatan PLTS menekan konsumsi listrik dari PLN hingga 70 persen, dengan penghematan biaya operasional sekitar Rp250.000–Rp300.000 per bulan. Sistem ini juga dilengkapi teknologi Internet of Things (IoT) untuk kendali otomatis dan pemantauan real-time melalui aplikasi Android,” tambah Dr. Soni.

Selain membangun instalasi PLTS, tim UPER juga memberikan modul pelatihan, SOP operasional, dan dashboard digital yang memudahkan Pagifarm mencatat produksi, memantau konsumsi energi, serta mengelola kebun secara terstruktur.

Hasil penerapan teknologi tersebut terbukti meningkatkan produktivitas tanaman hingga 10–15 persen, mempercepat siklus panen, serta menekan kebutuhan perawatan harian.

Untuk menjaga keberlanjutan program, tim Universitas Pertamina berencana meningkatkan kapasitas PLTS menjadi 1.500–2.000 Wp, serta menambah sistem pencahayaan pembibitan dan sensor kelembapan tanah guna meningkatkan presisi pemantauan dan efisiensi energi.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU., mengapresiasi proyek tersebut sebagai wujud nyata kontribusi akademisi terhadap masyarakat melalui penerapan ilmu dan teknologi ramah lingkungan.

“Inovasi yang dihasilkan dosen dan mahasiswa ini mencerminkan nilai Universitas Pertamina sebagai kampus berbasis teknologi dan bisnis energi. Melalui kolaborasi lintas disiplin, kami menghadirkan solusi yang tidak hanya mempermudah aktivitas masyarakat, tetapi juga mendukung keberlanjutan. Program ini sejalan dengan peminatan di Teknik Elektro seperti Automation and IoT serta Electrical Sustainable Energy,” ujar Prof. Wawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-RSD)

Komentar

Loading...