Indonesia Dorong Multilateralisme dan Reformasi Global dalam Pertemuan Tahunan IMF–World Bank 2025

Gubernur Bank Indonesia menyampaikan pandangan Indonesia dalam Pertemuan Tahunan IMF–World Bank 2025 di Washington D.C., Amerika Serikat. (Foto: Dok. Bank Indonesia)

GIMIC.ID, JAKARTA — Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (Dana Moneter Internasional/IMF) dan Bank Dunia (World Bank) di Washington D.C., Amerika Serikat, kembali menyoroti pentingnya memperkuat ketahanan ekonomi global di tengah dinamika geopolitik dan tantangan ekonomi yang masih tinggi.

Dalam forum tersebut, ekonomi global menunjukkan ketahanan yang cukup baik seiring meningkatnya semangat multilateralisme dalam menjaga stabilitas. Pertumbuhan ekonomi dunia tercatat lebih tinggi dari perkiraan, ditopang oleh kebijakan yang kredibel, peningkatan investasi dan perdagangan menjelang penyesuaian tarif, serta dampak ketidakpastian perdagangan yang lebih terbatas dari estimasi awal.

Meski demikian, prospek ke depan masih dibayangi sejumlah risiko seperti meningkatnya proteksionisme, ketimpangan pasar kerja, bertambahnya peran institusi keuangan non-bank, serta ketidakpastian terhadap dampak kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) terhadap produktivitas global. Kondisi ini menegaskan pentingnya respons kebijakan yang adaptif dan kolaboratif lintas negara.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan tiga langkah utama yang ditempuh Indonesia untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional sekaligus mengendalikan inflasi.

“Multilateralisme jauh lebih efektif dibanding unilateralisme dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global dan mengatasi ketidakseimbangan,” ujar Perry dalam keterangan resmi, Senin (20/10).

Langkah pertama adalah implementasi bauran kebijakan yang selaras antara moneter, fiskal, dan stabilitas keuangan.
Kedua, reformasi struktural untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam, digitalisasi, inklusi keuangan, serta penciptaan lapangan kerja.
Ketiga, penguatan kerja sama perdagangan dan investasi, baik di kawasan ASEAN maupun dengan mitra dagang utama seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, India, dan Uni Eropa.

Perry menegaskan, sinergi antara kebijakan nasional dan kerja sama internasional menjadi kunci dalam menjaga stabilitas makroekonomi di tengah ketidakpastian global.

Komitmen G20 dan Reformasi Arsitektur Keuangan Dunia 

Menanggapi dinamika ekonomi global, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama multilateral dan menjaga kredibilitas kebijakan fiskal dan moneter guna mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.

Dalam pertemuan tersebut, para anggota G20 menekankan pentingnya kebijakan yang berimbang, penguatan ketahanan terhadap risiko keuangan, serta keberlanjutan reformasi untuk pertumbuhan jangka panjang.

Selain itu, forum G20 juga menyoroti pentingnya reformasi lembaga keuangan multilateral (Multilateral Development Banks/MDBs) untuk memperluas kapasitas pendanaan pembangunan serta menangani kerentanan utang di berbagai negara berkembang.

Pertemuan G20 tahun ini ditutup dengan penyerahan Presidensi G20 dari Afrika Selatan kepada Amerika Serikat untuk tahun 2026.

IMF dalam pertemuan tersebut merekomendasikan empat arah kebijakan utama bagi negara anggota, antara lain:

  1. Pengelolaan keuangan negara jangka menengah yang hati-hati guna memperkuat ketahanan fiskal tanpa mengorbankan investasi dan belanja sosial.
  2. Menjaga stabilitas harga dengan tetap mengedepankan independensi dan transparansi bank sentral.
  3. Meningkatkan kewaspadaan sektor keuangan terhadap potensi risiko pasar dan keterkaitan antar lembaga keuangan.
  4. Mendorong reformasi struktural berkelanjutan melalui perbaikan iklim usaha, penguatan tata kelola, pemberantasan korupsi, penyederhanaan regulasi, serta pengembangan pasar modal dan kewirausahaan.

Pertemuan IMF menghasilkan Pernyataan Ketua IMFC (IMFC Chair’s Statement) yang merangkum pandangan dan arah kebijakan global, mencakup kondisi ekonomi terkini, strategi penguatan stabilitas, serta berbagai isu yang menjadi perhatian utama IMF dan negara anggota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Komentar

Loading...