ICONIC-RS 2025: Universitas Pertamina Dorong Kolaborasi Global Hadapi Risiko Iklim dan Ketahanan Ekonomi

Suasana The 4th International Conference on Contemporary Risk Studies (ICONIC-RS) 2025 yang diselenggarakan Universitas Pertamina di Ballroom InterContinental Pondok Indah, Jakarta, menghadirkan sejumlah pakar internasional membahas strategi ketahanan global menghadapi risiko iklim, ekonomi, dan energi.

GIMIC.ID, JAKARTA — Risiko global akibat perubahan iklim dan dinamika ekonomi terus meningkat. Data World Meteorological Organization (WMO) menunjukkan bahwa selama 30 tahun terakhir (1970–2021), tercatat hampir 12.000 kejadian bahaya terkait cuaca, iklim, dan air di seluruh dunia. Sebagian besar di antaranya berupa badai, banjir, dan gelombang panas yang berdampak luas terhadap kehidupan manusia serta perekonomian global.

Ironisnya, jumlah populasi yang tinggal di wilayah rawan bencana justru terus bertambah. Menurut World Bank, sekitar 1,81 miliar orang atau 23 persen populasi dunia kini tinggal di kawasan berisiko tinggi terhadap banjir, sementara jutaan lainnya menghadapi ancaman kekeringan, badai tropis, dan kenaikan permukaan laut.

Menyikapi kondisi tersebut, Universitas Pertamina (UPER) menyelenggarakan The 4th International Conference on Contemporary Risk Studies (ICONIC-RS) 2025 dengan tema “Navigating Global Risk: Advancing Economic Resilience, Environmental Sustainability, and Energy Security.” Konferensi ini menjadi wadah kolaborasi lintas disiplin untuk merumuskan strategi adaptif menghadapi risiko global dan memperkuat ketahanan sosial, ekonomi, serta lingkungan.

Dalam sesi panel, Prof. Yuri Mansury dari Illinois Institute of Technology, Amerika Serikat, menekankan pentingnya kemampuan adaptasi masyarakat sebagai dasar ketahanan menghadapi risiko.

“Ketahanan risiko berawal dari kemampuan beradaptasi dengan kondisi yang dinamis. Hal ini dapat diwujudkan melalui diversifikasi mata pencaharian, penerapan metode ramah lingkungan, serta pencegahan pembakaran lahan untuk menjaga keberlanjutan dan keamanan energi,” jelas Prof. Yuri.

Sementara itu, Prof. Kenta Kishi dari Akita University, Jepang, menyoroti pentingnya perencanaan tata ruang dan desain arsitektur yang tangguh terhadap bencana, terutama di kawasan rawan gempa dan erupsi.

“Wilayah Asia, termasuk Jepang dan Indonesia, memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan erupsi. Karena itu, kekuatan bangunan tidak hanya memberi rasa aman, tetapi juga menjadi bagian penting dari mitigasi risiko. Penggunaan bahan ramah lingkungan dan teknologi responsif bencana menjadi langkah menuju arsitektur berkelanjutan,” ujarnya.

Dari perspektif ekonomi, Muhammad Rifq, Spesialis Riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menjelaskan bahwa ketahanan nasional juga ditentukan oleh kekuatan sistem keuangan.

“Krisis di satu wilayah dapat memengaruhi sistem keuangan global. Karena itu, penguatan sektor keuangan dan manajemen risiko menjadi fondasi penting menjaga ketahanan ekonomi nasional,” paparnya.

Senada dengan itu, Gigih Udi Atmo, Ph.D., Direktur Panas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menegaskan bahwa pengembangan energi baru terbarukan (EBT) merupakan strategi utama menghadapi krisis iklim sekaligus menjaga stabilitas ekonomi.

“Kolaborasi lintas sektor dalam transisi energi dapat mendorong investasi hijau, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan produksi EBT hingga 3.600 GW guna mendukung target net zero emission 2060,” tegasnya.

Beragam pandangan tersebut menegaskan bahwa ketahanan global hanya dapat terwujud melalui pendekatan multidisipliner. Adaptasi sosial, inovasi arsitektur, stabilitas ekonomi, dan transformasi energi harus berjalan beriringan dalam satu sistem terpadu.

Melalui penyelenggaraan ICONIC-RS 2025, Universitas Pertamina memperkuat perannya sebagai penghubung antara riset akademik, kebijakan publik, dan aksi nyata dalam menghadapi risiko lingkungan dan ekonomi dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Komentar

Loading...