Universitas Pertamina dan PertaMC Luncurkan Program STRIVE, Siapkan Talenta Hijau untuk Transisi Energi

Seremoni peluncuran program STRIVE Universitas Pertamina dan PertaMC di Graha PertaMC, Jakarta, 4 September 2025.
GIMIC.ID, JAKARTA – Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen secara mandiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional pada 2030, sebagaimana tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) 2022. Target ambisius ini sejalan dengan proyeksi Kementerian PPN/Bappenas yang memperkirakan kebutuhan tenaga kerja hijau meningkat dari 56 juta orang pada 2025 menjadi 72 juta orang pada 2029.
Namun, hingga saat ini tenaga kerja dengan keterampilan hijau (green skills) baru mencapai sekitar 3,7 juta orang atau 2,6 persen dari total angkatan kerja. Kesenjangan ini menjadi tantangan serius dalam menghadapi agenda transisi energi nasional.
Menjawab kebutuhan tersebut, Universitas Pertamina (UPER) bekerja sama dengan PT Pertamina Maintenance and Construction (PertaMC) meluncurkan program pemagangan unggulan bertajuk STRIVE (Sustainability Talent Readiness through Innovative & Valuable Experience). Program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan keterampilan hijau sekaligus memperkuat posisi UPER sebagai kampus energi berkelanjutan.
Peluncuran STRIVE ditandai dengan seremoni penandatanganan kerja sama di Graha PertaMC, Jakarta, pada 4 September 2025. Acara ini dihadiri pimpinan kedua institusi, termasuk Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPER, Prof. Dr. Ir. Rudy Sayoga Gautama, IPU, serta Plt. Direktur Utama PertaMC, Agus Sujono.
“Program STRIVE adalah wujud kolaborasi ideal antara industri dan institusi pendidikan dalam menyiapkan talenta muda yang siap terjun ke dunia kerja. Mahasiswa tidak hanya dibekali keunggulan akademik, tetapi juga pengalaman praktis yang relevan dengan kebutuhan industri energi,” ujar Prof. Rudy.
Menurutnya, STRIVE mengombinasikan pembelajaran teknis dan nonteknis. Pada aspek teknis, mahasiswa akan mendalami pengembangan infrastruktur energi fosil maupun energi baru terbarukan. Sementara itu, aspek nonteknis difokuskan pada peningkatan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim.
Penguatan keterampilan ini menjadi penting karena data menunjukkan sekitar 35 persen perusahaan di Indonesia menilai pelamar kerja masih lemah dalam soft skills. Pasar pelatihan soft skills bahkan diproyeksikan tumbuh signifikan, dari USD 431,34 juta pada 2024 menjadi dua kali lipat pada 2033 (IMARC Group, 2024).
Sejalan dengan itu, Agus Sujono menegaskan bahwa STRIVE merupakan bentuk investasi jangka panjang PertaMC dalam mendukung agenda dekarbonisasi Pertamina. “Bersama Universitas Pertamina, kami berkomitmen melahirkan generasi muda yang berintegritas, inovatif, dan mampu mendorong transformasi energi berkelanjutan sesuai strategi Pertamina Group dan Asta Cita Pemerintah,” jelasnya.
Ia menambahkan, kebutuhan tenaga kerja hijau akan terus meningkat seiring dengan proyek-proyek strategis, mulai dari konversi kilang menuju green refinery, pengembangan carbon capture storage, hingga perluasan energi terbarukan.
Dalam tahap awal, sebanyak 10 mahasiswa terbaik Universitas Pertamina terpilih mengikuti program STRIVE. Mereka diseleksi secara ketat dengan kriteria IPK minimal 3,00, keaktifan organisasi, serta pengalaman akademik maupun non-akademik. Para peserta akan mendapatkan pendampingan intensif dari mentor industri untuk mempersiapkan diri menghadapi transformasi energi nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)
Komentar