OJK dan Kemenkeu Siapkan Strategi Kredit ke Sektor Prioritas Usai Dana Rp200 Triliun Masuk Himbara

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, memaparkan dampak suntikan dana pemerintah Rp200 triliun terhadap likuiditas bank Himbara.

GIMIC.ID, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menilai suntikan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun berhasil memperkuat posisi likuiditas bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Menurut Mahendra, dana tersebut langsung berdampak pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) di masing-masing bank pelat merah.

“Rasionya antara alat likuid dengan dana pihak ketiga sebelumnya ada yang masih di bawah 20 persen. Dengan masuknya dana Rp200 triliun ini, sekarang semuanya sudah berada di atas 20 persen. Dan memang 20 persen itu threshold yang baik untuk mengukur likuiditas suatu bank,” ujarnya saat ditemui di Kantor DJP, Selasa (16/9/2025).

Selain memperbaiki rasio likuiditas, dana pemerintah tersebut juga menurunkan rasio loan to deposit ratio (LDR) Himbara yang sebelumnya berada di atas 90 persen. Dengan turunnya LDR di bawah 90 persen, bank-bank BUMN kini memiliki ruang lebih luas untuk menyalurkan kredit baru kepada debitur.

“Dengan adanya dana Rp200 triliun ini, LDR mereka turun di bawah 90 persen sehingga memberikan ruang lebih besar bagi bank-bank itu untuk memberikan pinjaman, kredit kepada debitur. Selanjutnya, bank akan menilai mana yang layak untuk diberikan pembiayaan,” jelas Mahendra.

Ia menekankan, setiap bank memiliki kemampuan analisis risiko masing-masing dalam menyalurkan kredit, dan prosesnya tetap dijalankan sesuai prinsip kehati-hatian (prudensial).

“Masing-masing bank memiliki analisis risikonya dan tentu semua pelaksanaannya tetap dalam kaidah prudensial yang berlaku. Tidak ada yang dikecualikan ataupun dikorbankan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mahendra menyampaikan bahwa OJK juga berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait penyaluran kredit kepada sektor-sektor prioritas yang diharapkan mampu mendorong perekonomian nasional.

“Kami tadi mohon arahan kepada Pak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengenai sektor-sektor prioritas yang diharapkan pemerintah. Itu akan menjadi salah satu saluran pembiayaan maupun kredit, yang nantinya terus kami koordinasikan dan kerjasamakan,” tandas Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2)

Komentar

Loading...