Momen Ultah di Idul Fitri Clarence Seedorf Peraih Gelar Liga Champions Dengan 3 Klub Berbeda

Legenda AC Milan Asal Belanda Clarence Seedorf Yang Mencatat Rekor Meraih Juara Champions League Dengan 3 Klub Berbeda

GIMIC.ID, MEDAN - Clarence Clyde Seedorf bintang sepakbola Belanda kelahiran Paramaribo (Suriname) 1 April 1976 adalah bintang sepakbola Belanda yang sukses dalam menjalani karirnya di AC Milan.

Kehadirannya di AC Milan mampu melanjutkan kisah sukses pesepakbola Belanda di AC Milan yang dibangun oleh Trio Ruud Gullit, Marco Van Basten dan Frank Rijkaard.

Mengawali karirnya di Ajax, Seedorf adalah bagian generasi emas Ajax pada pertengahan 90-an. Di Ajax dirinya seangkatan dengan Patrick Kluivert, Michael Reiziger, Edgar Davids, Mario Melchiot, Martijn Reuser, Nwankwo Kanu dll yang merekah dalam asuhan pelatih Louis Van Gaal.

Bersama Ajax dirinya sukses membawa Ajax meraih gelar Juara Eredivisie musim 1993/1994 dan 1994/1995, gelar Juara Piala Belanda musim 1992/1993 dan membawa Ajax menjadi Juara Champions Cup/League pada musim 1994/1995.

Seusai membawa Ajax meraih Juara Champions Cup pada 1995, Seedorf melanjutkan karirnya dengan bergabung ke klub Sampdoria di Serie A,  Sayang kiprahnya tidak sukses bersama Sampdoria.

Usai musim 1995/1996 Seedorf pindah ke Spanyol dengan bergabung ke Real Madrid atas rekomendasi pelatih baru Real Madrid waktu itu Fabio Capello. Capello yang sebelumnya melatih AC Milan melihat potensi besar dari Seedorf.

Bersama Madrid, Seedorf kembali menemukan sinarnya. Di musim pertamanya bersama Madrid Seedorf sukses membawa Real Madrid menjadi Juara Liga Spanyol musim 1996/1997 dan Piala Super Spanyol 1997.

Pergantian pelatih dari Fabio Capello kepada Jupp Heynckes tidak merubah peran Seedorf sebagai pilihan utama di lini tengah Real Madrid bersama Fernando Redondo. Kiprah sukses terus dilanjutkannya di musim 1997/1998 dengan membawa Real Madrid menjadi Juara Liga Champions setelah di Final menaklukkan Juventus 1-0. Ketika di akhir musim Heynckes diganti oleh Guus Hiddink peran Seedorf tetap dipertahankan dan terus berlanjut dengan sukses membawa Real Madrid menjadi Juara Toyota Cup 1998 setelah menaklukkan klub Brazil Vasco Da Gama 2-1.

Sayang kemudian Seedorf mengalami konflik dengan pelatih Real Madrid John Toshack dan penggantinya Vicente Del Bosque hingga akhirnya dirinya mulai dicadangkan. Apalagi Real Madrid juga menghadirkan bintang baru asal Inggris Steve McManaman yang berposisi sama dengannya. Akhirnya pada 24 Desember 1999 Seedorf dilepas ke Inter Milan.

Sayangnya kiprahnya bersama Inter Milan tidak sukses. Perselisihannya dengan pelatih Inter Milan Hector Cuper membuatnya hengkang ke klub tetangga Inter Milan yaitu AC Milan pada tahun 2002.

Pada awalnya tifosi AC Milan kaget dengan keputusan AC Milan merekrut Seedorf karena penampilannya selama 2 musim di Inter Milan yang jeblok.Apalagi AC Milan menukarnya dengan bintang muda Francesco Coco.

Namun di pertandingan pramusim Seedorf tampil gemilang bersama AC Milan. Demikian juga di Serie A.Seedorf mampu menjawab kepercayaan Carlo Ancelotti yang menempatkannya di posisi gelandang sayap kiri dan penyerang sayap kiri. Penampilan gemilangnya ini bahkan membuat 2 bintang Brazil yang biasa bermain di sisi kiri lapangan Serginho dan Rivaldo tergeser.

Penampilan gemilang pemain yang dijuluki “IL Panthera” ini menghidupkan lagi kejayaan bintang – bintang Belanda di AC Milan yang ditorehkan oleh trio Ruud Gullit, Marco Van Basten dan Frank Rijkaard. Kolaborasinya di lini tengah bersama Rui Costa, Gennaro Gattuso dan Andrea Pirlo membuat AC Milan tampil dengan permainan indah yang mengingatkan publik kepada permainan AC Milan era Trio Belanda ketika diasuh Arrigo Sacchi dan Fabio Capello.

Pada musim 2002/2003 ini Seedorf berperan besar membawa AC Milan meraih Juara Coppa Italia 2003 dan Champions League 2003. Keberhasilan membawa AC Milan menjadi Juara Champions League 2003 ini membuat Clarence Seedorf menjadi pesepakbola pertama dan hingga kini satu - satunya yang menjadi Juara Champions Cup/League bersama 3 klub berbeda. Sebelumnya Seedorf meraih Juara Champions Cup/League bersama Ajax (1995) dan Real Madrid (1988).

Kesuksesan terus berlanjut dengan keberhasilan Seedorf membawa AC Milan menjadi Juara Piala Super 2003 pada 29 Agustus 2003 dengan menaklukkan Porto 1-0.

Hadirnya bintang muda Brazil Kaka sempat membuat Seedorf diperkirakan bakal terpinggirkan. Ternyata Seedorf malah tampil gemilang berduet dengan Kaka.Justru kehadiran Kaka membuat Rui Costa tersingkir dari skuad utama dan Rivaldo hengkang dari AC Milan pada Januari 2004.

Pada musim 2003/2004 Seedorf berperan besar membawa AC Milan menjadi Juara Serie A/Scudetto. Kolaborasinya dengan Pirlo, Gattuso dan Kaka membuat AC Milan menjadi tim yang dinamis dalam bermain.

Pada 2006 seiring dengan hengkangnya Rui Costa, Seedorf mendapat kehormatan untuk mengenakan nomor punggung 10. Seedorf sendiri merasa bangga dengan kepercayaan yang diberikan oleh AC Milan untuk mengenakan nomor 10 tersebut. Seedorf sendiri merasa terkenang dengan seniornya yang menjadi Legenda AC Milan dan identik dengan nomor 10 tersebut yaitu Ruud Gullit. Dengan mengenakan nomor 10 tersebut Seedorf merasa “spirit” Ruud Gullit hadir dalam dirinya.

Pada musim 2006/2007 yang merupakan awal Seedorf mengenakan nomor 10, Seedorf berperan besar membawa AC Milan menjadi Juara Champions League 2007 setelah di Final menaklukkan Liverpool 2-1. Bagi Seedorf sendiri ini adalah keempat kalinya dirinya membawa klubnya meraih Juara Champions League. Pada 31 Agustus 2007 Seedorf tampil gemilang dan sukses membawa AC Milan menjadi Juara Piala Super dengan menaklukkan Sevilla 3-1.

Dan pada 16 Desember 2007 Seedorf berperan besar membawa AC Milan menjadi Juara FIFA Club World Cup di Jepang setelah menaklukkan Boca Junior 4-2. AC Milan sendiri adalah klub Eropa pertama yang menjadi Juara di FIFA World Club tersebut sejak turnamen itu diambil alih FIFA menggantikan Toyota Cup. Seedorf sendiri meraih Silver Ball pada turnamen tersebut.

Kehadiran Ronaldinho di AC Milan pada 2008 sempat membuat rumor Seedorf akan dilepas oleh AC Milan. Bahkan nomor 10 miliknya akan diserahkan kepada Ronaldinho. Ternyata Seedorf tetap dipertahankan dan tetap menempati starter di Milan.Malah akhirnya Ronaldinho yang dilepas oleh AC Milan pada Januari 2011.

Pergantian pelatih AC Milan dari Carlo Ancelotti kepada Leonardo pada 2009 dan Massimo Allegri pada 2010 tidak membuat Seedorf tergusur. Pada musim 2010/2011 Clarence Seedorf menjadi aktor penting kesuksesan AC Milan meraih Scudetto di Serie A. Kesuksesan terus berlanjut dengan membawa AC Milan meraih Juara Piala Super Italia pada 6 Agustus 2011 dengan menaklukkan tim sekotanya Inter Milan 2-1 di Beijing. Bahkan pada musim 2010/2011 ini Clarence Seedorf kerap dipercaya menjadi Kapten Tim AC Milan menggantikan Kapten Utama Massimo Ambrossini yang kerap absen akibat cedera.

Seusai Serie A musim 2011/2012 Seedorf mengakhiri 10 tahun kebersamaannya dengan AC Milan. Sebuah perpisahan yang mengharukan terjadi di partai akhir AC Milan di Serie A pada 2012 ketika Seedorf bersama beberapa bintang AC Milan seperti : Alessandro Nesta,Filippo Inzaghi dan Mark Van Bommel melambaikan salam perpisahan kepada publik San Siro.

Pada Januari 2014 AC Milan menunjuk Clarence Seedorf sebagai Pelatih menggantikan Allegri. Penunjukan ini cukup mengejutkan karena Seedorf masih berstatus pemain di klub Brazil Botafogo yang dibelanya seusai pindah dari AC Milan dan sama sekali tidak punya pengalaman sebagai pelatih. Bahkan dirinya baru saja membawa Botafogo menjadi Juara Campeonato Carioca 2013.

Fihak AC Milan beranggapan dengan segudang pengalaman dan prestasi yang diperolehnya sebagai pesepakbola khususnya kala memperkuat AC Milan selama 10 musim akan membuatnya mampu mengangkat prestasi AC Milan yang kala itu tengah terpuruk pasca hengkangnya salah satu generasi emasnya seperti :Alessandro Nesta, Filippo Inzaghi, Clarence Seedorf, Gennaro Gattuso, Kaka, Andrei Shevchenko, Paolo Maldini, Andrea Pirlo, Thiago Silva, Mark Van Bommel dan lain - lain. Namun sayang prestasinya sebagai pelatih tidak secemerlang karirnya sebagai pemain di AC Milan dan berujung pemutusan kontrak di akhir musim 2013/2014.

Meski demikian Seeddorf hingga kini tetap dihormati di AC Milan dan kerap mengunjungi skuad AC Milan di Milanello dan San Siro. Salah satu bentuk support yang diberikan oleh Seedorf adalah ketika musim Serie A 2021/2022 memasuki akhir dimana AC Milan terlibat persaingan sengit dengan Inter Milan dalam perebutan Scudetto, Seedorf secara khusus hadir di Milanello (pusat latihan AC Milan) untuk memberi dukungan dan semangat kepada pelatih AC Milan Stefano Pioli dan seluruh pemain AC Milan. Dan support ini berbuah positif dengan kesuksesan AC Milan meraih Scudetto musim 2021/2022. Seedorf juga turut hadir pada peringatan 125 tahun AC Milan pada 16 Desember 2024 lalu.

Kesuksesannya di Ajax, Real Madrid dan AC Milan ternyata berbanding terbalik dengan kiprahnya bersama Timnas Belanda. Bersama Timnas Belanda dirinya hanya tampil di Piala Eropa 1996,Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 dengan status bukan pilihan utama. Bahkan di Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 Guus Hiddink dan Frank Rijkaard sebagai pelatih lebih memilih Edgar Davids sebagai pilihan utama di tengah daripada dirinya.

Ketika Dick Advocaat hadir sebagai pelatih Timnas Belanda pada tahun 2002 barulah Seedorf mulai menjadi pilihan utama seiring kiprah suksesnya bersama AC Milan. Walau demikian meski bersaing dengan bintang muda Rafael Van Der Vaart, Seedorf berperan besar membawa Belanda lolos ke Piala Eropa 2004 di Portugal. Di Piala Eropa 2004 ini Seedorf berperan membawa Belanda lolos hingga Semifinal.

Usai Piala Eropa 2004 Advocaat digantikan oleh Marco Van Basten. Namun yang lebih mengejutkan dirinya sama sekali tak dilirik Marco Van Basten untuk memperkuat Belanda baik di Pra Piala Dunia 2006 maupun di Piala Dunia 2006.

Sempat dimainkan Van Basten di Pra Piala Eropa 2008 dan masuk dalam skuad untuk Piala Eropa 2008, Seedorf akhirnya memilih mundur dari Timnas Belanda akibat konflik dengan Marco Van Basten.

Pada Maret 2022 jelang bulan Ramadhan, Clarence Seedorf mengambil keputusan penting dalam hidupnya dengan memeluk agama Islam. Dalam proses ini Seedorf berharap dapat menjadi penyebar pesan kedamaian bagi seluruh masyarakat dunia karena dirinya menyakini ajaran Islam penuh dengan ajaran kedamaian.

Kini Seedorf mengisi hari - harinya dengan menjalankan badan usaha yang dirintisnya sejak masih berkarir di sepakbola dan juga menjalankan yayasan sosial yang didirikannya. Selain itu Seedorf kerap diundang menghadiri kegiaran sepakbola yang diadakan FIFA dan UEFA serta turut tampil dalam kegiatan - kegiatan gathering bersama rekan - rekannya sesama mantan pesepakbola Internasional.

Dan pada saat umat Muslim seluruh dunia merayakan Idul Fithri 1446 H di saat itu pula Seedorf yang juga seorang Muslim ini merayakan ulang tahunnya yang ke-49.

Ajax, Sampdoria, AC Milan, Botafogo, KNVB dan FIFA secara khusus mengucapkan selamat ulang tahun kepada Seedorf yang juga dijuluki “Il Profesore” ini karena kejeniusannya dalam bermain. Demikian juga dari rekan setimnya di Ajax yang kini menjadi Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert.

Rekan setimnya di AC Milan Rivaldo dan Kaka juga secara khusus mengucapkan selamat ulang tahun kepada Seedorf. Demikian juga dengan rekan setimnya di Inter Milan Sebastian Frey.
Barakallah Fi Umrik Clarence Seedorf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

(G-H2)

Komentar

Loading...