Bulog Sumut Pastikan Stok Pangan Aman dan Harga Terkendali Jelang Nataru 2025–2026
Kepala Kanwil Bulog Sumatera Utara Budi Cahyanto (tengah) menyampaikan kesiapan stok pangan dan stabilisasi harga menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Medan.
GIMIC.ID, MEDAN – Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara memastikan ketersediaan pangan pokok serta stabilisasi harga tetap terjaga, khususnya dalam menghadapi dampak bencana alam dan meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Hal tersebut disampaikan Kepala Kanwil Bulog Sumut, Budi Cahyanto, dalam jumpa pers bertajuk “Penyediaan Pangan untuk Bencana Alam dan Pengendalian Harga Pangan oleh Bulog Sumut” yang digelar di Resto Ayam Penyet Cabe Hijau, Jalan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (31/12/2025).
Budi menjelaskan, Sumatera Utara sebelumnya mengalami bencana banjir dan tanah longsor pada akhir November 2025 yang berpotensi mengganggu distribusi dan ketersediaan bahan pangan pokok, seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir. Gangguan tersebut dipicu oleh kerusakan lahan pertanian milik masyarakat serta terputusnya jalur logistik darat menuju sejumlah daerah terdampak.
Selain faktor bencana, momentum libur Natal dan Tahun Baru juga diperkirakan meningkatkan permintaan masyarakat terhadap bahan pangan pokok. Untuk itu, Bulog Sumut telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi guna menjaga pasokan dan stabilitas harga.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Bulog Sumut memastikan sarana dan prasarana pergudangan dalam kondisi siap operasional. Saat ini, Bulog Kanwil Sumut memiliki 35 unit gudang dengan kapasitas penyimpanan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 73.000 ton yang tersebar di 18 titik gudang di seluruh wilayah Sumatera Utara.
“Gudang Bulog di Sumut selalu dalam kondisi memiliki stok yang cukup. Jika terjadi bencana alam atau kondisi darurat lainnya, maka stok CBP siap untuk segera didistribusikan,” ujar Budi.
Berdasarkan data Bulog, stok beras CBP yang tersedia di Kanwil Sumut saat ini mencapai sekitar 42.000 ton. Sebagian stok tersebut berada di wilayah terdampak bencana, seperti Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan jumlah sekitar 750 ton.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara telah menetapkan status tanggap darurat di 16 kabupaten/kota pada 30 November 2025. Menindaklanjuti kebijakan tersebut, Bulog telah menyalurkan bantuan beras CBP sebanyak 6.527 ton kepada 1.864.857 warga terdampak bencana. Hingga kini, realisasi penyaluran telah mencapai 4.551 ton untuk 1.300.434 warga, sementara sisa sebanyak 1.976 ton masih tersedia di gudang Bulog dan siap disalurkan sesuai kebutuhan.
Tidak hanya untuk wilayah Sumatera Utara, Bulog Sumut juga turut menyalurkan bantuan beras CBP ke Provinsi Aceh sebanyak 340 ton, dengan rincian ke wilayah Tamiang 90 ton, Takengon 200 ton, dan Gayo Lues 50 ton. Proses distribusi dilakukan dengan dukungan TNI AU melalui Lanud Soewondo untuk jalur udara, serta TNI AL melalui Lantamal I Belawan untuk jalur laut menuju Langsa.
Selain penanganan bencana, Bulog Sumut juga menjalankan penugasan pemerintah melalui program Bantuan Pangan (Banpang) dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Selama periode Oktober hingga November 2025, penyaluran bantuan pangan tersebut telah menjangkau sebanyak 757.680 penerima manfaat di Sumatera Utara.
Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, Abdul Khalim, menilai peran Bulog sangat strategis dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, terutama di tengah tantangan cuaca ekstrem dan meningkatnya konsumsi masyarakat.
“Sinergi antara Bulog, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia sangat penting untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Ketersediaan stok yang cukup serta distribusi yang lancar menjadi kunci dalam menjaga stabilitas harga pangan di Sumatera Utara,” kata Abdul Khalim.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Perindag ESDM) Provinsi Sumatera Utara, Fitra Kurnia, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung langkah Bulog menjaga ketahanan pangan daerah.
“Pemprov Sumut terus berkoordinasi dengan Bulog dan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan pasokan pangan aman dan harga tetap stabil, khususnya menjelang Nataru. Pengawasan distribusi serta kesiapan stok menjadi fokus utama kami,” ujar Fitra Kurnia.
Dengan kesiapan stok yang memadai serta dukungan lintas sektor, Bulog Sumut optimistis kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi dan stabilitas harga tetap terjaga, baik dalam kondisi darurat bencana maupun selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)