Pascabanjir Bandang, Puskesmas Tamiang Hulu Layani Warga dengan Keterbatasan Alat dan Obat
Petugas Puskesmas Tamiang Hulu bersama relawan membersihkan fasilitas kesehatan pascabanjir bandang untuk kembali melayani warga terdampak.
GIMIC.ID, ACEH TAMIANG – Bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Aceh Tamiang nyaris menyapu bersih wilayah yang dilalui luapan air. Salah satu daerah terdampak paling parah adalah Kampung Perkebunan Pulau Tiga, Kecamatan Tamiang Hulu. Tidak hanya rumah warga, sejumlah fasilitas umum seperti kantor pemerintahan hingga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tamiang Hulu juga terendam banjir.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Subbagian Tata Usaha Puskesmas Tamiang Hulu, Winanda Ramadhani, mengungkapkan bahwa pascabanjir banyak masyarakat datang untuk berobat, meski pelayanan kesehatan masih dilakukan dengan alat seadanya dan keterbatasan obat-obatan.
Ia menjelaskan, Puskesmas Tamiang Hulu kembali mulai beroperasi sekitar empat hari setelah banjir, tepatnya setelah air berangsur surut. Proses pembersihan fasilitas kesehatan tersebut dilakukan secara gotong royong bersama personel TNI-Polri dan para relawan.
“Semua alat kesehatan dan obat-obatan di dalam Puskesmas Tamiang Hulu terendam banjir karena ketinggian air mencapai sekitar 1,5 meter. Saat ini kami memanfaatkan apa yang ada, dan juga mendapat dukungan dari teman-teman relawan,” ujar Winanda kepada Wartawan, Selasa (23/12).
Menurutnya, sejak banjir bandang melanda Kecamatan Tamiang Hulu, lebih dari 100 warga telah datang berobat ke puskesmas. Tidak hanya warga setempat, masyarakat terdampak dari Kecamatan Kejuruan Muda dan Bandar Pusaka juga turut mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tamiang Hulu.
“Relawan kesehatan menyampaikan rencana membuka ruang operasi (OK) darurat. Penyakit berat yang banyak ditangani saat ini adalah selulitis dan DM (diabetes melitus), yang membutuhkan tindakan operasi kecil, terutama pada luka di bagian kaki,” jelasnya.
Winanda menambahkan, saat ini pihak puskesmas sangat membutuhkan peralatan medis baru serta pasokan obat-obatan agar pelayanan kesehatan dapat berjalan lebih maksimal. Permohonan bantuan tersebut telah disampaikan secara lisan kepada pihak berwenang.
“Kemarin kami mendapat penjelasan dari pejabat terkait agar tidak terlalu memikirkan keterbatasan ini. Kami diminta tetap melaksanakan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat, sementara penyediaan alat dan obat akan ditangani oleh pihak terkait,” pungkasnya.
Sementara itu, Husin (58), warga Kampung Perkebunan Pulau Tiga, mengungkapkan bahwa kebutuhan mendesak lainnya pascabanjir adalah ketersediaan air bersih. Pasalnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tamiang, khususnya Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Tamiang Hulu, turut terendam banjir.
“Untuk air bersih sekarang masih mengandalkan sumur. Alhamdulillah listrik sudah hidup, jadi air bisa disedot dari sumur bor,” ujarnya.
Pascabanjir bandang ini, warga berharap perhatian dan bantuan dari pemerintah serta pihak terkait terus berlanjut, khususnya untuk pemulihan fasilitas kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)