Panggilan Jiwa di Tengah Bencana: Pengurus MAPEL Tabagsel Selamatkan 52 Siswa dari Tapteng
Para pelajar asal Tabagsel yang berhasil dievakuasi dari Tapanuli Tengah berfoto bersama relawan setelah tiba di tempat aman, usai misi penyelamatan oleh MAPEL Indonesia.
GIMIC.ID, PADANG LAWAS UTARA – Di tengah bencana banjir dan longsor di Sumatera, muncul kisah inspiratif dari Pengurus Masyarakat PeLestari Lingkungan (MAPEL) Indonesia wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). *Dwika Juniarti* dan *Erando Mustuapari Harahap*, yang sejatinya juga merupakan korban terdampak bencana, berhasil menjalankan misi kemanusiaan dengan menyelamatkan puluhan anak sekolah dari kawasan yang terisolasi.
Aksi heroik ini berawal dari niat pribadi Dwika Juniarti dan Erando Mustuapari Harahap untuk menjenguk anak mereka yang bersekolah di Almuslimin dan Matauli Tapanuli Tengah (Tapteng). Namun, situasi darurat bencana yang melanda Tapteng mengubah kunjungan keluarga menjadi panggilan jiwa sebagai relawan MAPEL Indonesia.
Dengan mengerahkan segala cara dan kekuatan, serta mengeluarkan dana pribadi untuk menutupi kebutuhan mendesak, kedua pengurus MAPEL ini fokus pada upaya evakuasi.
*Misi Penyelamatan Puluhan Anak Sekolah*
Hasil dari dedikasi dan kegigihan mereka, sebanyak 52 orang anak yang merupakan pelajar asal Kabupaten Padang Lawas,Padang Lawas Utara, Mandailing Natal, Labuhan Batu dan Kabupaten Asahan yg tengah menempuh pendidikan di Tapteng, berhasil dievakuasi. Para siswa ini telah diselamatkan dan diantarkan kembali dengan selamat hingga ke kampung halaman mereka masing-masing. "Aksi ini patut diacungi jempol mengingat sulitnya akses darat, putusnya komunikasi, serta terbatasnya logistik di lokasi bencana," ujar Dr.(c)., M. Yusuf H. Sinaga, M. Sos., Ketua Umum MAPEL Indonesia.
"Aksi ini adalah bukti nyata bahwa semangat kemanusiaan dan panggilan jiwa harus berada di atas kepentingan pribadi. Meskipun mereka sendiri terdampak bencana, Dwika dan Bapak Erando memilih untuk memprioritaskan keselamatan anak-anak Paluta ,Palas,Madina,labuhan Batu,Kab Asahan yang terjebak di Tapteng," Sambung Yusuf.
"MAPEL Indonesia mengapresiasi tinggi Ibu Dwika Juniarti dan Bapak Erando Mustuapari Harahap serta Ka. Satpol PP Paluta Bapak Indra Saputra Nasution dan semua pihak yang turut membantu dalam misi penyelamatan ini. Kisah ini menjadi energi positif dan contoh nyata sebagai wujud kepedulian di tengah masa-masa sulit yang dihadapi masyarakat Sumatera," tutup Yusuf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)