1. Beranda
  2. Bencana Alam
  3. Sosial

MAPEL dan IPK Sumut Dirikan Posko Darurat di Batang Toru, Desak Pemerintah Percepat Penanganan Bencana

Oleh ,

Para relawan MAPEL Indonesia dan IPK Sumut berfoto bersama di depan posko darurat di Desa Sumuran, Batang Toru, Tapanuli Selatan, sebelum menyalurkan bantuan dan melakukan aksi kemanusiaan pasca-banjir dan longsor.

GIMIC.ID, TAPANULI SELATAN – Relawan Masyarakat PeLestari Lingkungan (MAPEL) bersama Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Pemuda Karya (DPD IPK) Sumatera Utara turun langsung memberikan bantuan serta mendirikan posko darurat pasca-bencana banjir dan longsor di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Bencana yang terjadi sejak 27 November 2025 itu melanda sejumlah desa, di antaranya Pasar Huta Godang, Desa Aek Ngadol, Desa Sitinjak, Garoga Batu Horing, dan Huta Baru. Untuk memudahkan penyaluran bantuan, relawan mendirikan posko di Desa Sumuran, tepatnya di halaman Masjid AR Ridho.

Sekretaris DPD IPK Sumut, Darwin Lubis, hadir langsung di lokasi bencana pada 28 November 2025. Ia memimpin sekitar 30 relawan MAPEL dari berbagai daerah, termasuk Medan dan Paluta, bersama Keluarga Besar PAC IPK Batang Toru.

Dalam keterangannya, Darwin menegaskan kondisi di lapangan sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
“Bantuan sangat dibutuhkan di sini, terutama alat berat seperti ekskavator, mobil dump truck, dan chainsaw untuk proses pemulihan lokasi bencana,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan desakan keras terkait lambatnya respon instansi pemerintah.
“Sejak 27 November kami berada di sini, namun belum melihat hadirnya kelengkapan dari BASARNAS dan BPBD yang seharusnya menangani bencana dan pasca-bencana. Hingga 28 November, relawan hanya melihat satu unit ekskavator milik swasta yang bekerja membuka akses jalan karena mereka merasa punya tanggung jawab moral,” tegasnya.

Selain alat berat, tim relawan juga menyoroti minimnya persediaan logistik, terutama beras, yang kini semakin sulit diperoleh di lokasi bencana. Relawan berupaya menembus area perbatasan Tapsel–Taput untuk memastikan distribusi kebutuhan pokok dapat terus berjalan.

Darwin juga mengungkapkan adanya indikasi korban yang belum ditemukan.
“Kami sudah dua hari di lokasi, dan masih banyak jenazah yang ditemukan. Diduga masih banyak korban yang tertimbun atau hanyut,” ungkapnya.

MAPEL bersama IPK Sumut menegaskan komitmen mereka untuk terus siaga di lapangan, berkoordinasi dengan warga dan organisasi setempat, serta mempercepat proses pemulihan sambil menunggu tindakan nyata dari instansi pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2)

Baca Juga