1. Beranda
  2. CSR
  3. Daerah
  4. Ekonomi

Pelindo Regional 1 Salurkan Mesin Penepung, Warga Huta Tinggi Olah Bonggol Jagung Jadi Briket Arang Ramah Lingkungan

Oleh ,

Perwakilan Pelindo Regional 1 bersama kelompok Marsada Tani Huta Tinggi menunjukkan hasil briket arang dari bonggol jagung dalam Program Desa Bebas Karbon di Samosir.

GIMIC.ID, KABUPATEN SAMOSIR – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 1 kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui Program Desa Bebas Karbon di Desa Huta Tinggi, Kabupaten Samosir. Setelah sebelumnya meresmikan program tersebut, Pelindo kini menyalurkan bantuan mesin penepung untuk mendukung produksi briket arang berbahan dasar limbah bonggol jagung.

Program ini merupakan bagian dari upaya Pelindo dalam mendukung kebijakan pemerintah mengurangi emisi karbon sekaligus menciptakan model ekonomi sirkular berbasis desa. Limbah bonggol jagung yang selama ini dianggap tak bernilai kini diolah menjadi briket arang ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat sebagai sumber energi alternatif.

Pada tahap awal, kelompok binaan Pelindo yang tergabung dalam Kelompok Marsada Tani Huta Tinggi terlebih dahulu dibekali pelatihan pembuatan briket secara manual. Prosesnya dimulai dengan pembakaran bonggol jagung hingga menjadi arang, kemudian dihaluskan menggunakan alat penumbuk sederhana sebelum akhirnya dicetak menjadi briket.

Melihat keseriusan dan ketekunan kelompok binaan dalam menjalankan program tersebut, Pelindo kemudian memberikan bantuan lanjutan berupa mesin penepung guna meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi. Program ini dirancang untuk berjalan selama satu tahun, dengan kegiatan pendampingan intensif yang telah dimulai sejak 24 November 2025.

Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 1, Fadillah Haryono, menjelaskan bahwa bantuan diberikan secara bertahap dan berkelanjutan agar masyarakat dapat membangun kemandirian secara sistematis.

“Pertama kami memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan kelompok. Setelah itu dilakukan pendampingan dengan proses pembuatan secara sederhana terlebih dahulu untuk membangun kebiasaan baru. Dalam satu pekan, kelompok didampingi dua kali oleh pendamping kami,” jelas Fadillah.

Ia menambahkan, ke depan kelompok Marsada Tani juga akan menerima bantuan peralatan lengkap seperti tungku pirolisis, mesin pengaduk, hingga mesin cetak briket, sehingga produksi dapat dilakukan secara lebih profesional dan berkelanjutan.

“Harapannya program ini bisa membuka ruang kerja baru bagi masyarakat Desa Huta Tinggi serta menciptakan sumber penghasilan tambahan yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, Parelli Situmorang, salah satu anggota kelompok Marsada Tani yang juga petani jagung di Dusun II Desa Huta Tinggi, menyambut program ini dengan antusiasme tinggi.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pelindo. Selama ini bonggol jagung habis panen hanya kami bakar. Ternyata bisa diolah menjadi produk yang bernilai dan bermanfaat,” ungkap Parelli.

Pendamping Program Desa Bebas Karbon, Rizki Damanik, menyampaikan bahwa saat ini kelompok binaan Pelindo telah berhasil memproduksi 784 briket arang atau setara dengan 65 kilogram.

“Target menjelang akhir tahun ini adalah 100 kilogram briket. Ini menjadi tantangan tersendiri karena mayoritas anggota kelompok juga berprofesi sebagai petani aktif, namun semangat mereka sangat luar biasa,” jelas Rizki.

Melalui program ini, Pelindo Regional 1 tidak hanya mendorong pengurangan emisi karbon, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi desa serta menciptakan praktik pengelolaan limbah yang inovatif dan berkelanjutan berbasis potensi lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2)

Baca Juga