1. Beranda
  2. Nasional
  3. Politik

Tokoh Sumut Deklarasikan Forum Pengawal Pengamalan Pancasila, Dorong Kebangkitan Nilai Kebangsaan

Oleh ,

Para tokoh Sumatera Utara berpose bersama usai mendeklarasikan Forum Pengawal Pengamalan Pancasila (FP3) di Medan, Senin (17/11/2025).

GIMIC.ID, MEDAN — Menyikapi kegelisahan terhadap kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam satu dekade terakhir, sejumlah tokoh Sumatera Utara mendeklarasikan Forum Pengawal Pengamalan Pancasila (FP3). Forum ini dibentuk sebagai wadah kolektif untuk memberikan gagasan, masukan, dan gerakan nyata guna memperkuat kembali nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.

Deklarasi FP3 digelar di Aobi Cafe, Jalan Singgalang No. 1 Medan, dan dihadiri oleh berbagai tokoh lintas profesi, di antaranya Daudsyah Munthe, Syarifuddin Siba, Irwansyah Nasution, Sakhyan Asmara, Rusdi Lubis, Datuq Adil Haberham, Harmen Ginting, Wara Sinuhaji, Muazad Zein, Marah Husein Lubis, Azwar, Effendi Manulang, Harun Al Rasyid, dan HA Nuar Erde. Mereka adalah para inisiator yang sepakat membangun forum ini sebagai respons atas memudarnya nilai Pancasila di ruang publik.

Deklarasi turut didukung sejumlah tokoh lainnya seperti Donald Sidabalok, Hendra DS, Subandi SH, dan Erick. Pemerintah Kota Medan juga menyatakan dukungannya melalui kehadiran Drs. Ody Prasetyo, MSP, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Medan.

Inisiator sekaligus Ketua FP3, Daudsyah Munthe, dalam sambutannya menegaskan bahwa forum ini lahir dari diskusi panjang para tokoh yang memiliki kegelisahan serupa terkait kondisi bangsa.

“Akibat kegelisahan itu, kami berdiskusi panjang dan menemukan rumusan untuk memberikan gagasan perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah panduan hidup bangsa. Kita cinta Pancasila dan NKRI. Nilai-nilainya harus kita jaga,” ujar Daudsyah.

Ia menambahkan bahwa selama berada dalam naungan Pancasila, masyarakat mampu hidup aman dan tertib selama puluhan tahun, meski tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Namun kini, menurutnya, nilai Pancasila semakin memudar dalam kehidupan sehari-hari.

“Tutur sapa, hormat menghormati harus kita bangun agar Pancasila tetap utuh. Di sinilah FP3 hadir, sebagai wadah untuk memberi sumbangsih bagi bangsa dan negara,” tegasnya.

Tokoh lainnya, Dr. Sakhyan Asmara, menilai bahwa Pancasila merupakan pilar utama bangsa Indonesia yang harus diterapkan dalam perilaku sehari-hari.

Ia menyoroti masa Reformasi yang dinilainya menyebabkan nilai Pancasila hampir hilang dari ruang publik, bahkan tidak lagi tercantum dalam beberapa regulasi penting.

“Pancasila adalah pandangan hidup bangsa. Pada masa Reformasi, nilai-nilainya mulai tergerus. Saat ini momentum untuk menghidupkan kembali Pancasila sudah tepat. Kita harus kembali menjaga keselarasan dan cita-cita bangsa,” ungkapnya.

Menurutnya, FP3 harus menjadi ruang untuk menyampaikan pemahaman Pancasila kepada generasi muda agar nilai-nilai luhur bangsa tetap terjaga.

Inisiator lain, Syarifuddin Siba, menyampaikan keprihatinannya terhadap hilangnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat modern.

“Nilai Pancasila sudah tergerus. Kerusakan moral, korupsi, ketidakadilan, dan hukum yang berbelok-belok adalah buktinya. Demokrasi seolah menjadi permainan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa Pancasila bertujuan menciptakan keseimbangan hidup bangsa. Karena itu, FP3 harus menjadi forum pergerakan nyata.

“Jika momentum ini tidak diambil, akan hilang. Kami berterima kasih kepada Wali Kota Medan yang mendukung kegiatan ini,” tambahnya.

Tokoh akademisi dan sejarawan, Wara Sinuhaji, menyampaikan bahwa Pancasila tidak boleh dilepaskan dari jasa Bung Karno sebagai perumus ideologinya.

“Bung Karno merumuskan Pancasila melalui proses panjang. Nilai-nilai luhur itu harus kita tumbuhkan kembali. Medan ini sering menjadi pelopor berbagai ide dan gerakan. Jangan sampai FP3 hanya dideklarasikan tanpa tindak lanjut,” tegasnya.

Ia mendorong agar FP3 disosialisasikan lebih luas, terutama kepada generasi muda.

Acara ditutup dengan pembacaan deklarasi FP3 oleh Suyadi San, didampingi tokoh-tokoh Sumatera Utara. Seluruh peserta kemudian melakukan prosesi protokol bersama sebagai penanda komitmen untuk menjaga dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2/Red)

Baca Juga