1. Beranda
  2. Hukum
  3. Kesehatan

Polda Sumut Siapkan Sistem Pengawasan Terpadu Cegah Keracunan Program Makan Bergizi Gratis

Oleh ,

Seorang pejabat kepolisian Polda Sumatera Utara memberikan keterangan di ruang kerjanya terkait upaya pengawasan dan penguatan program keamanan pangan.

GIMIC.ID, MEDAN — Untuk meminimalisir kasus keracunan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sumut tengah menyiapkan sistem pengawasan terpadu yang melibatkan tiga lembaga sekaligus. Langkah strategis ini disampaikan Kabiddokkes Polda Sumut, Kombes dr. Mardi Sudarman, Senin (17/11/2025).

Polda Sumut tengah menyiapkan sistem pengawasan terpadu yang melibatkan Polda, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Badan Gizi Nasional (BGN),” ujarnya.

Menurutnya, kolaborasi tiga instansi tersebut akan disatukan dalam satu sistem integratif yang mampu memitigasi risiko keracunan makanan secara lebih cepat dan komprehensif.

Kombes Mardi menjelaskan, seluruh proses dalam program MBG akan dipantau melalui Command Centre Polda Sumut, termasuk mulai dari penerimaan bahan baku, proses penyimpanan, pengolahan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), hingga distribusi ke penerima manfaat.

Semuanya akan masuk dalam satu sistem pengawasan terpadu. Dengan pelibatan tiga stakeholder sekaligus, kita bisa meminimalkan bahkan memitigasi secara penuh potensi keracunan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa koordinasi awal dengan seluruh pemangku kepentingan sudah dilakukan. Biddokkes Polda Sumut bahkan telah duduk bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dan Korwil BGN Sumut untuk menyusun blueprint sistem pengawasan tersebut.

Dalam aplikasi yang sedang dikembangkan, seluruh rekomendasi dari tiga institusi telah diakomodasi. Sistem ini diharapkan menjadi payung pengawasan yang lebih terukur, responsif, dan efektif.

Harapannya, sistem ini benar-benar efektif untuk memitigasi segala potensi risiko. Kita ingin program makan bergizi gratis yang digagas Presiden berjalan dengan aman, tanpa kejadian keracunan,” ujarnya.

Mardi menegaskan bahwa peningkatan keamanan pangan merupakan kunci menuju tercapainya kualitas gizi yang baik bagi anak-anak Indonesia.

Dokkes Polri sendiri memiliki peran luas dalam pengawasan program MBG. Pengawasan mencakup seluruh rantai kegiatan, mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, pengolahan, penyajian, distribusi, hingga observasi dan penanganan dampak kesehatan.

Namun, ia mengakui masih banyak kendala yang ditemui di lapangan. Mulai dari standar dapur MBG yang belum seragam, lemahnya pengawasan distribusi—terutama terkait suhu makanan dan kebersihan wadah—hingga ketidaktepatan waktu pengiriman.

Selain itu, pemahaman teknis para penyedia makanan dan tenaga SPPG dinilai masih terbatas sehingga kesalahan serupa sering terjadi berulang. Koordinasi lintas lembaga pun belum berjalan optimal sehingga penanganan kejadian luar biasa (KLB) keracunan cenderung bersifat reaktif.

Kendala lain yang disebutkan seperti belum adanya standar baku distribusi MBG yang wajib diterapkan nasional, keterbatasan alat pemantau suhu, perangkat pemantau ketepatan waktu, serta minimnya literasi keamanan pangan di kalangan penyedia.

Menurut Kombes Mardi, idealnya seluruh penyedia makanan MBG menerapkan standar distribusi nasional dengan dukungan fasilitas memadai, serta edukasi keamanan pangan yang terus ditingkatkan melalui pelatihan berkesinambungan.

Yang tidak kalah penting, koordinasi lintas instansi berjalan efektif sehingga respons terhadap KLB bisa cepat dan tepat sasaran,” tegasnya.

Selain itu, edukasi bagi para penerima manfaat, khususnya siswa, juga menjadi bagian penting untuk memastikan program MBG berjalan aman dan berkualitas. Pelatihan dasar diberikan terkait kebiasaan menjaga kebersihan, mencuci tangan, dan memilih makanan yang sehat.

Upaya ini bukan hanya menjaga kualitas makanan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran sejak dini bahwa kesehatan berawal dari kebersihan,” jelasnya.

Dari upaya-upaya tersebut, lahirlah inovasi pengawasan berbasis teknologi. Saat ini pengawasan dilakukan melalui CCTV real-time, daftar uji pangan berbasis digital, serta kanal aduan masyarakat yang membuat proses respons lebih cepat dan terukur.

Kami ingin memastikan setiap distribusi makanan bergizi gratis tiba di tangan penerima dalam kondisi aman,” pungkas Kombes Mardi Sudarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-RSD)

Baca Juga