1. Beranda
  2. Ekonomi
  3. Investasi

Rakor Investasi Sumatera 2025 Dorong Sinergi Percepatan Investasi dan Penguatan Ekonomi Kawasan

Oleh ,

Kepala BI Sumut Rudy Brando Hutabarat memimpin pembahasan strategi penguatan investasi dalam Rakor Sumatera 2025.(Dok.BI)

GIMIC.ID, BATAM – Bank Indonesia bersama kementerian/lembaga terkait menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Investasi Wilayah Sumatera 2025 sebagai langkah strategis memperkuat sinergi dalam percepatan investasi dan peningkatan kinerja perekonomian di seluruh provinsi di Sumatera. Kegiatan ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Investasi/BKPM, BP Batam, hingga pemerintah daerah se-Sumatera.

Rakor dibuka oleh Pj Sekda Provinsi Kepulauan Riau, Luki Zaiman Prawira, yang menegaskan pentingnya koordinasi lintas lembaga dan transformasi layanan perizinan untuk menarik investasi baru. Ia juga mendorong adanya forum konsultasi publik dalam implementasi PP No. 25/2025 dan PP No. 28/2025 agar regulasi turunan dapat tersusun lebih komprehensif.

Rapat kemudian dipimpin Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut sekaligus Koordinator Sumatera, Rudy Brando Hutabarat, yang memperkenalkan konsep BATAM—“Bagaimana mempermudah akses dan tata kelola agar menarik investor masuk”—sebagai model kemudahan, kecepatan, dan kepastian perizinan yang dapat direplikasi daerah lain.

Rudy menegaskan tiga fokus utama Rakor:

  1. Percepatan penyusunan dan pembaruan RTRW/RDTR serta integrasinya ke OSS-RBA.
  2. Implementasi PP No. 25/2025 dan PP No. 28/2025 untuk memperbaiki iklim usaha dan efisiensi biaya.
  3. Penyusunan roadmap penguatan iklim investasi daerah yang selaras RPJMN serta promosi investasi terintegrasi paling lambat 2026.

Deputi Kepala BI Sumut, Iman Gunadi, menambahkan bahwa kepastian perizinan akan membuka jalan bagi sumber pertumbuhan ekonomi baru, termasuk pengembangan pariwisata terintegrasi dan penguatan UMKM.

Dari sisi pemerintah pusat, Asisten Deputi Kemenko Infrastruktur, Djuang Fadjar Sodikin, menekankan urgensi kepastian tata ruang berbasis digital untuk mempermudah akses informasi bagi investor. Sementara itu, Ariawan Cahyo Putro dari Kementerian Investasi/BKPM menilai penguatan klasifikasi KBLI sangat vital untuk mempercepat proses perizinan berbasis RDTR–OSS RBA.

Paparan data LKPM Triwulan III 2025 menunjukkan Batam berada pada fase percepatan investasi, ditopang proyek besar dari Singapura, Tiongkok, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan. Direktur Investasi BP Batam, Dendi Gustinandar, menegaskan bahwa kualitas tata kelola perizinan menjadi fondasi kepastian usaha, termasuk kewenangan BP Batam dalam perizinan lingkungan dan pemanfaatan ruang. Akselerasi perizinan ini mendorong berkembangnya proyek strategis, seperti industrial waterfront, energi hijau, PLTS, LNG, FSRU, data center, hingga ekonomi digital.

Rakor ditutup dengan seruan implementasi strategi “Think Big, Start Small, Move Fast”, sebagai dorongan bagi Sumatera untuk bergerak cepat menyelesaikan hambatan investasi melalui kolaborasi lintas daerah, pengembangan aglomerasi industri, dan penciptaan lapangan kerja demi peningkatan ekonomi kawasan.

Ke depan, Rakor Investasi Sumatera diharapkan dapat dilembagakan melalui:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-EL) 

Baca Juga