1. Beranda
  2. Ekonomi
  3. Keuangan

OJK dan Bank Indonesia Teguhkan Komitmen Perkuat Ekosistem Keuangan Digital Aman dan Inklusif

Oleh ,

Anggota Dewan Komisioner OJK Ex-Officio Bank Indonesia, Juda Agung, menyampaikan materi pada kegiatan OJK Mengajar di ITS Surabaya, Jumat (7/11).

GIMIC.ID, SURABAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekosistem keuangan digital yang inovatif, inklusif, aman, dan berintegritas, seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi dan layanan keuangan digital di masyarakat.

Hal itu disampaikan Anggota Dewan Komisioner OJK Ex-Officio Bank Indonesia, Juda Agung, dalam kegiatan OJK Mengajar bertema “Inovasi Digital di Sektor Keuangan Indonesia: Mendorong Inovasi dan Mitigasi Risiko” di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat (7/11).

Dalam paparannya, Juda menjelaskan bahwa Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan digitalisasi tercepat di dunia, didorong oleh karakter masyarakat yang digital-native, tingginya kepemilikan perangkat seluler, serta semakin luasnya pemanfaatan internet.

“Jumlah handphone yang dimiliki 125 persen dari penduduk Indonesia, screen time orang Indonesia ternyata mencapai tujuh jam per hari. Jadi tidak heran, begitu kita adopsi transaksi digital, pertumbuhannya sangat cepat,” ujar Juda.

Perkembangan tersebut, lanjutnya, turut mendorong transformasi besar di sektor jasa keuangan—mulai dari layanan pembayaran digital, perbankan digital, pembiayaan berbasis teknologi, investasi digital, hingga munculnya aset keuangan berbasis teknologi.

Transformasi digital ini membuka akses layanan keuangan yang lebih luas dan inklusif. Inovasi digital memungkinkan kelompok masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan konvensional—seperti pelaku UMKM, masyarakat di wilayah terpencil, dan generasi muda—untuk lebih mudah terlibat dalam ekosistem keuangan formal.

Juda menambahkan, pemanfaatan teknologi di sektor keuangan membawa dampak positif berupa peningkatan efisiensi, perluasan inklusi keuangan, serta inovasi produk dan layanan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Namun demikian, ia juga menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap meningkatnya risiko keamanan digital.

“Pesatnya digitalisasi juga membawa risiko baru seperti kejahatan siber, penipuan digital, phishing, serta serangan siber yang semakin kompleks. Karena itu, perlindungan konsumen dan keamanan sistem menjadi prioritas utama,” tegasnya.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, OJK dan BI terus memperkuat upaya mitigasi risiko melalui peningkatan standar keamanan sistem, pengawasan, serta pengembangan pemanfaatan artificial intelligence (AI) dan machine learning untuk mendeteksi dan mencegah tindak kejahatan keuangan digital.

Salah satu bentuk sinergi antara OJK dan BI diwujudkan melalui pembentukan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), yang menjadi pusat kolaborasi nasional dalam mempercepat penanganan kasus penipuan digital serta pemblokiran dana secara efektif dan terintegrasi. IASC melibatkan berbagai pihak, termasuk perbankan, penyedia uang elektronik, dan platform e-commerce.

Selain itu, Juda juga menyoroti pentingnya koordinasi lintas otoritas dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional di tengah perkembangan risiko digital.

“OJK tentu tidak bisa menjaga sistem keuangan sendirian. Bersama Bank Indonesia, LPS, dan Kementerian Keuangan, kami tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk memastikan stabilitas dan ketahanan sektor keuangan nasional,” jelas Juda.

Kegiatan OJK Mengajar yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-14 OJK ini turut dihadiri oleh Rektor ITS Prof. Bambang Pramujati, Kepala OJK Provinsi Jawa Timur Yunita Linda Sari, Deputi Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Ridzki, Dekan Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem Prof. Juwardi, serta Kepala Departemen Teknik Sistem dan Industri Prof. Mokh. Suef.

Acara diikuti lebih dari 150 mahasiswa dan civitas academica ITS, yang antusias mendengarkan pemaparan dan berdiskusi seputar peran teknologi dalam memperkuat sektor keuangan Indonesia.

Melalui kegiatan ini, OJK mendorong generasi muda untuk berperan sebagai agen literasi keuangan digital yang cerdas, etis, dan berdaya saing, sekaligus menjadi bagian penting dalam menjaga integritas serta keberlanjutan inovasi keuangan digital di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Baca Juga