Pelindo Multi Terminal Catat Pertumbuhan Positif Arus Kargo Curah Cair, Dorong Efisiensi Logistik Nasional

Aktivitas bongkar muat kargo curah cair di salah satu terminal yang dikelola PT Pelindo Multi Terminal berjalan lancar dengan dukungan fasilitas modern dan sistem operasi terintegrasi.

GIMIC.ID, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui subholding-nya, PT Pelindo Multi Terminal (PMT), terus menunjukkan peran strategis dalam memperkuat rantai logistik nasional. Sebagai pengelola terminal nonpetikemas di seluruh Indonesia, PMT menangani beragam segmen layanan, mulai dari curah cair, curah kering, general cargo, kendaraan, gas, penumpang, hingga hewan.

Salah satu segmen unggulan PMT, yakni layanan terminal curah cair, kini menjadi simpul penting dalam mendukung kelancaran distribusi komoditas strategis nasional. Hingga triwulan III tahun 2025, arus kargo curah cair yang ditangani Pelindo Multi Terminal Group tercatat mencapai 22,25 juta ton, tumbuh 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya aktivitas bongkar muat di sejumlah cabang pelabuhan seperti Belawan, Dumai, Teluk Bayur, Jamrud Nilam Mirah, Tanjung Wangi, Trisakti, dan Bumiharjo Bagendang, yang tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Pelabuhan-pelabuhan tersebut menjadi kontributor terbesar terhadap layanan terminal curah cair PMT.

VP Komunikasi Korporasi PT Pelindo Multi Terminal, Farid Chairmawan, menjelaskan bahwa pihaknya terus memperkuat kapabilitas operasional di seluruh terminal nonpetikemas, termasuk dalam segmen curah cair.

“Kami terus memperkuat layanan bongkar muat kargo di seluruh terminal nonpetikemas, termasuk untuk segmen curah cair, melalui optimalisasi fasilitas dan peralatan pelabuhan serta didukung penerapan sistem operasi PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose). Hal ini kami lakukan agar setiap proses bongkar muat berjalan aman, efektif, dan efisien, sehingga dapat mempersingkat port stay dan cargo stay,” ujar Farid.

Fasilitas utama yang menunjang layanan curah cair di lingkungan Pelindo Multi Terminal meliputi:

  • Pipeline dan piperack, sebagai jalur utama penyaluran kargo curah cair,
  • Loading point area, yang menghubungkan jalur distribusi dari pabrik ke dermaga,
  • Platform untuk aktivitas bongkar muat di dermaga,
  • Pigging system untuk pembersihan pipa,
  • Jembatan timbang guna mengukur berat kargo yang keluar dan masuk melalui truk tangki, serta
  • Mooring dolphins sebagai fasilitas pengikat kapal saat sandar.

Adapun komoditas utama yang mendominasi layanan curah cair PMT adalah produk kelapa sawit dan turunannya. Komoditas ini memiliki peran vital bagi perekonomian nasional, terutama sebagai bahan baku minyak nabati, industri pangan, kosmetik, hingga biodiesel.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,01 juta hektare dengan produksi minyak sawit sebesar 45,44 juta ton. Sementara itu, volume ekspor minyak sawit nasional mencapai 22,98 juta ton, dengan negara tujuan utama yakni India, China, Pakistan, dan Amerika Serikat.

Farid menambahkan bahwa Pelindo Multi Terminal berkomitmen untuk terus menjadi penghubung utama antara potensi industri dan kebutuhan pasar global.

“Kami berupaya tidak hanya mengalirkan komoditas penting seperti produk kelapa sawit dan turunannya, tetapi juga mengalirkan nilai ekonomi yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas — mulai dari petani di hulu hingga mendorong aktivitas ekonomi di berbagai daerah,” tutup Farid.

Dengan kinerja yang terus meningkat, Pelindo Multi Terminal optimistis dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat logistik maritim yang efisien dan berdaya saing di kawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Komentar

Loading...