OJK Jangkau 200 Juta Peserta Lewat Program Literasi Keuangan, Dorong Kemandirian Pesantren dan Inklusi Syariah

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, saat menyampaikan paparan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK secara virtual, Jumat (7/11/2025).

GIMIC.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperluas jangkauan edukasi dan pelindungan konsumen di tengah pesatnya perkembangan sektor jasa keuangan digital dan keuangan syariah. Hingga 31 Oktober 2025, tercatat lebih dari 200 juta peserta telah terlibat dalam 42.121 program literasi keuangan yang diselenggarakan OJK, baik secara daring maupun luring di seluruh Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menegaskan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan menjadi prioritas utama OJK dalam memperkuat kepercayaan publik terhadap industri jasa keuangan.

“Sepanjang tahun ini, kami telah menyelenggarakan edukasi bagi berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anggota Dharma Pertiwi, kegiatan OJK dan LPS Mengajar, hingga webinar World Investor Week bersama IOSCO. Kami juga menerbitkan buku Perencanaan Keuangan Keluarga bersama BKKBN,” ujar Friderica dalam konferensi pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK – Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Oktober 2025, yang digelar secara virtual, Jumat (7/11/2025).

Puncak kegiatan literasi keuangan tahun ini ditandai dengan penyelenggaraan Financial Expo (FinExpo) 2025 di Surabaya, yang menjadi bagian dari Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Melalui ajang ini, OJK berhasil menghimpun 5.182 kegiatan yang menjangkau 10,8 juta peserta edukasi keuangan, meningkat 67,87 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dorong Literasi Syariah dan Kemandirian Ekonomi Pesantren

Selain memperluas akses keuangan konvensional, OJK juga memperkuat literasi dan pengembangan ekosistem keuangan syariah. Selama BIK 2025, FinExpo berhasil mendorong pembukaan 3,55 juta rekening perbankan baru, 951 ribu polis asuransi, serta 5,01 juta rekening pergadaian, yang turut memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal.

“Upaya ini kami lanjutkan melalui berbagai kegiatan seperti Indonesia Islamic Finance Summit 2025, Syariah Financial Fair (SYAFIF), serta program Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah Sakinah yang fokus mendorong kemandirian ekonomi pesantren dan penguatan pelaku UMKM berbasis syariah,” ujar Friderica.

Ia menambahkan, OJK juga menggandeng universitas, organisasi perempuan, dan pemerintah daerah dalam memperluas literasi keuangan syariah berbasis komunitas. Salah satu program unggulan adalah Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SiCantik) di Banten, yang menjadi contoh kolaborasi strategis antara regulator, masyarakat, dan lembaga pendidikan.

“Sinergi lintas sektor ini sangat penting agar inklusi keuangan tumbuh seiring dengan peningkatan pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah,” pungkasnya.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, OJK menegaskan komitmennya untuk memastikan masyarakat Indonesia tidak hanya memiliki akses ke layanan keuangan, tetapi juga memiliki pemahaman yang cukup untuk memanfaatkannya secara bijak dan produktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Komentar

Loading...