Industri Pembiayaan Terus Tumbuh, Aset Capai Rp507 Triliun per September 2025

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Modal Ventura, dan Lembaga Keuangan Lainnya OJK, Agusman, saat menyampaikan paparan kinerja sektor PVML dalam konferensi pers hasil RDK OJK secara virtual, Jumat (7/11/2025).

GIMIC.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan (PVML) tetap menunjukkan tren positif di tengah tantangan ekonomi global. Hingga akhir September 2025, total piutang pembiayaan tercatat sebesar Rp507,14 triliun, atau tumbuh 1,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Modal Ventura, dan Lembaga Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh pembiayaan modal kerja yang meningkat 10,61 persen yoy.

“Profil risiko industri pembiayaan masih terjaga dengan baik, tercermin dari rasio Non-Performing Financing (NPF) gross sebesar 2,47 persen dan NPF net 0,84 persen,” ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Oktober, Jumat (7/11/2025).

Agusman menambahkan, rasio utang terhadap modal atau gearing ratio perusahaan pembiayaan berada di level 2,17 kali, jauh di bawah batas maksimum yang diperbolehkan, yakni 10 kali. Hal ini menunjukkan struktur permodalan perusahaan pembiayaan masih solid dan sehat.

Pada segmen modal ventura, nilai pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp16,29 triliun dengan pertumbuhan 0,21 persen yoy per September 2025. Kinerja ini didukung oleh peningkatan investasi pada sektor produktif dan startup lokal yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

Selain itu, OJK terus mendorong lembaga keuangan mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya untuk memperluas akses pendanaan bagi pelaku UMKM melalui inovasi produk dan digitalisasi layanan.

Industri Pergadaian Tumbuh Signifikan

Di sisi lain, industri pergadaian juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Penyaluran pembiayaan pada September 2025 tercatat meningkat 30,92 persen yoy, atau mencapai Rp111,68 triliun.

Agusman menyebutkan, sebagian besar pembiayaan di sektor ini disalurkan dalam bentuk produk gadai, yang mencapai Rp93 triliun atau sekitar 83,28 persen dari total pembiayaan. “Pertumbuhan yang kuat ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap akses dana cepat dengan agunan barang tetap tinggi,” katanya.

Meski demikian, OJK terus memantau kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan permodalan minimum. “Saat ini terdapat tiga dari 145 perusahaan pembiayaan yang belum memenuhi kewajiban ekuitas minimum sebesar Rp100 miliar. OJK terus melakukan langkah pembinaan dan pengawasan agar perusahaan dapat memenuhi ketentuan tersebut,” tegas Agusman.

Dengan stabilnya pertumbuhan dan rendahnya tingkat risiko kredit, OJK optimistis sektor pembiayaan akan tetap menjadi penopang penting dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam mendukung pembiayaan sektor produktif dan UMKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Komentar

Loading...