1. Beranda
  2. CSR
  3. Ekonomi

Minyak Karo Takasi Mejuah Juah Siap Tembus Pasar Internasional, Difasilitasi Sertifikat Halal Pertamina

Oleh ,

Prima Takasi Ginting, pemilik Minyak Karo Takasi Mejuah Juah, menunjukkan produk unggulan rempah khas Tanah Karo di Dapur Takasi, Deli Serdang.

GIMIC.ID, MEDAN – Aroma rempah khas Tanah Karo menyeruak dari botol kecil berlabel Minyak Karo Takasi Mejuah Juah. Di balik produk tradisional yang kini kian dikenal luas ini, ada sosok tangguh bernama Prima Takasi Ginting, pelaku usaha asal Sumatera Utara yang membuktikan bahwa semangat, inovasi, dan dukungan program pembinaan mampu membawa produk lokal menembus pasar nasional — bahkan siap melangkah ke tingkat internasional.

Perjalanan usaha Prima dimulai sekitar 10 tahun lalu, tak lama setelah ia lulus dari Universitas Negeri Medan (Unimed). Alih-alih mencari pekerjaan, ia justru memilih menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar.

“Saya berpikir bagaimana setelah kuliah tidak mencari pekerjaan, tapi bisa membuka pekerjaan. Alhasil dari minyak Karo ini saya bisa mempekerjakan beberapa orang warga sekitar,” ujar Prima di Dapur Takasi Mejuah Juah, Dusun V Ujung Serdang, Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kini, usaha yang ia rintis dari dapur sederhana telah berkembang pesat. Setiap bulan, produksi Minyak Karo Takasi Mejuah Juah mencapai sekitar 1 ton atau 6.000 botol, dengan delapan orang karyawan yang bekerja di bagian produksi, kantor, dan lapangan.

Produk ini hadir dalam lima jenis minyak tradisional berdasarkan bahan utama, yakni serai, kelapa hijau, cengkeh, kayu putih, dan rempah, serta tiga varian sensasi suhu: panas, hangat, dan dingin. Prima juga terus berinovasi dengan menciptakan produk turunan seperti minyak luka, minyak gatal, minyak bayi, minyak burung bubut, hingga param kering dari sisa rempah.

“Kami ingin semua bahan bermanfaat. Dari sisa rempahnya pun kami olah lagi jadi param kering sehingga tidak ada yang terbuang,” tuturnya.

Dari sisi harga, Minyak Karo Takasi Mejuah Juah cukup terjangkau — mulai dari Rp15 ribu untuk reseller di Medan dan sekitar Rp20–25 ribu di apotek atau toko obat. Kini produknya telah tersebar di lebih dari 500 titik mitra penjualan, mulai dari apotek, toko obat, hingga toko kelontong.

Keberhasilan tersebut semakin kokoh setelah Prima memperoleh sertifikat halal yang difasilitasi oleh Pertamina.

“Perasaan saya senang sekali karena sudah ada izin baru, termasuk sertifikat halal. Dengan adanya sertifikat halal ini, kami bisa lebih maju ke depan dan mengembangkan sayap ke supermarket. Sertifikat halal ini jadi salah satu tangga untuk melangkah lebih jauh,” ungkapnya.

Sertifikat halal ini merupakan bagian dari program UMK Academy Pertamina, yang tidak hanya membantu pelaku usaha dalam proses perizinan dan sertifikasi, tetapi juga memberikan pelatihan strategi digital marketing, branding, hingga pengelolaan bisnis.

“Pendampingannya sangat baik, kami diajarkan strategi berjualan online. Dulu saya sering rugi pasang iklan, sekarang puji Tuhan, kami sudah tahu cara beriklan yang efektif. Hasilnya, penjualan meningkat secara drastis,” kata Prima.

Menurutnya, bisnis obat tradisional memiliki prospek cerah karena kepercayaan masyarakat terhadap produk alami semakin tinggi. Ia pun berpesan kepada pelaku usaha lain agar tetap fokus dan pantang menyerah.

“Terima kasih Pertamina atas program-programnya, baik pelatihan, UMK Academy Pertamina, dan sertifikasi halal ini. Untuk pelaku usaha lainnya, tetap fokus dan jangan cepat menyerah. Sekecil apa pun usaha itu, kalau dijalankan dengan tekun pasti bisa meningkat,” pesannya.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan bahwa Pertamina terus berkomitmen mendukung kemajuan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Tahun ini, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi lima UMK binaan, yakni Minyak Karo Takasi Mejuah Juah, RAz Tenun, Dominique Pattisserie di Sumatera Utara, Permata Food dari Pekanbaru, dan Difa Snack di Sumatera Barat.

“Sertifikat halal ini membantu para pelaku usaha dalam memasarkan produknya. Dengan adanya sertifikat halal, jangkauan pasar produk mereka dapat meluas, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional hingga internasional,” ujar Fahrougi.

Ia menjelaskan bahwa melalui UMK Academy Pertamina, para peserta mendapatkan pembinaan di berbagai kelas seperti Go Online, Go Modern, Go Digital, dan Go Global. Dalam program tersebut, peserta diperkenalkan dengan berbagai jenis sertifikasi yang dapat meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk mereka.

“Kami melihat potensi Minyak Karo Takasi Mejuah Juah dan UMK lainnya, kemudian menawarkan mereka untuk mengikuti program sertifikasi yang kami jalankan. Sertifikat halal ini tak hanya memastikan kepatuhan terhadap regulasi tetapi juga menaikkan nilai produk dan meningkatkan kepercayaan konsumen,” jelasnya.

Dengan inovasi, ketekunan, dan dukungan pembinaan berkelanjutan dari Pertamina, Minyak Karo Takasi Mejuah Juah kini siap menapaki pasar yang lebih luas — membawa harum rempah Tanah Karo hingga ke mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Baca Juga