SEMA UIN Sumatera Utara Gelar Aksi Damai, Soroti Transparansi Beasiswa dan Fasilitas Kampus

Ketua Senat Mahasiswa UIN Sumatera Utara, Darwis Mustakim (bertopi hitam), memimpin orasi dalam aksi damai di depan Biro Kampus II UIN Sumatera Utara, Medan, Rabu (29/10/2025). 

GIMIC.ID, MEDAN – Senat Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (SEMA-U) yang dipimpin oleh Ketua Senat Mahasiswa Darwis Mustakim menggelar aksi damai di depan Biro Kampus II UIN Sumatera Utara, Rabu (29/10/2025).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap berbagai permasalahan yang dinilai telah lama diabaikan oleh pihak pimpinan universitas. Namun hingga aksi berakhir, tidak satu pun unsur pimpinan UIN Sumatera Utara yang turun langsung untuk menanggapi aspirasi mahasiswa.

Sebagai lembaga aspirasi tertinggi di lingkungan kampus, SEMA-U menilai telah terjadi banyak pelanggaran dan ketimpangan dalam pemenuhan hak-hak mahasiswa, termasuk minimnya fasilitas kampus, kurangnya transparansi dalam penyaluran Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta lemahnya sosialisasi kebijakan yang menyangkut kesejahteraan mahasiswa.

“Kami melihat adanya ketidaktransparanan dan kerancuan dalam penyeleksian Beasiswa KIP di UIN Sumatera Utara. Ini harus menjadi bahan koreksi serius bagi pimpinan kampus,”
tegas Darwis Mustakim, Ketua SEMA-U, dalam orasinya.

Menurut Darwis, upaya pimpinan universitas dalam meningkatkan akreditasi dan reputasi akademik memang layak diapresiasi. Namun, ia menilai keunggulan tersebut akan kehilangan makna jika hak-hak mahasiswa justru terabaikan.

“Kampus unggul bukan hanya soal akreditasi, tetapi juga bagaimana mahasiswa merasa diperhatikan. Fasilitas yang tidak memadai dan lemahnya dukungan terhadap kegiatan akademik adalah bentuk kelalaian terhadap amanah pendidikan,” ujarnya.

Melalui aksi ini, SEMA-U menyampaikan lima tuntutan utama kepada pihak rektorat UIN Sumatera Utara, yaitu:

  1. Menuntut penyediaan fasilitas kampus yang lebih layak bagi mahasiswa.
  2. Menuntut Rektor UIN Sumatera Utara untuk menindak dan memberhentikan tenaga pendidik yang menjadikan pendidikan sebagai lahan bisnis.
  3. Menuntut transparansi dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dalam proses penyeleksian Beasiswa KIP.
  4. Menuntut Rektor agar bertanggung jawab atas maraknya kehilangan barang dan kendaraan mahasiswa di lingkungan kampus.
  5. Menuntut optimalisasi fungsi dan kinerja Wakil Rektor Bidang Kerja Sama yang hingga kini dinilai belum berjalan efektif.

Aksi damai yang berlangsung tertib dan kondusif ini diwarnai dengan orasi, pembacaan tuntutan, serta doa bersama. Mahasiswa berharap gerakan ini menjadi refleksi bagi seluruh jajaran pimpinan UIN Sumatera Utara agar lebih peka terhadap kebutuhan dan aspirasi mahasiswa.

“Kami tidak menolak pembangunan kampus, kami hanya menuntut keadilan dan transparansi. Mahasiswa adalah bagian penting dari universitas ini, bukan hanya objek kebijakan,”
pungkas Darwis Mustakim.

SEMA-U berharap aksi ini menjadi momentum untuk membangun kembali komunikasi yang sehat antara mahasiswa dan pimpinan universitas, serta memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan kampus yang unggul, transparan, dan berkeadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2)

Komentar

Loading...