Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, menerima dua Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian ESDM atas inovasi PPM dan kontribusi PNBP sektor mineral.

GIMIC.ID, JAKARTA — PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih dua Penghargaan Subroto 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Penghargaan tersebut meliputi kategori Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Mineral Terinovatif melalui program unggulan Pilar Kemandirian Ekonomi: Peran Bagas Silua Mendorong UMKM Naik Kelas, serta penghargaan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Mineral.

Dua penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kementerian ESDM kepada Wakil Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Ruli Tanio, dalam acara puncak Penghargaan Subroto 2025 yang digelar di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

Ruli Tanio menyampaikan, penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas komitmen perusahaan dalam menciptakan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Ia menegaskan, keberhasilan tersebut juga mencerminkan kontribusi perusahaan terhadap tata kelola pertambangan yang baik serta kepatuhan terhadap regulasi fiskal sektor ESDM.

“Selain dirancang sebagai tempat menjual produk UMKM binaan, Bagas Silua kami bangun sebagai ekosistem ekonomi lokal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami ingin memastikan masyarakat di Batang Toru dan sekitarnya memiliki kesempatan untuk tumbuh bersama kami dan tetap mandiri hingga tambang tidak lagi beroperasi,” ujar Ruli Tanio.

Program Bagas Silua merupakan bagian dari pilar kemandirian ekonomi dalam strategi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Agincourt Resources (PTAR). Melalui pendekatan peningkatan kapasitas, akses pasar, dan inovasi produk, PTAR berupaya menciptakan model bisnis komunitas yang berkelanjutan, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-8: pertumbuhan ekonomi inklusif dan pekerjaan yang layak bagi semua.

Christine Pepah, Senior Manager Community PT Agincourt Resources, menjelaskan bahwa Bagas Silua—yang berarti Rumah Oleh-Oleh dalam bahasa lokal—merupakan inisiatif PTAR yang berfokus pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kecamatan Batang Toru dan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Lokasi Bagas Silua yang strategis di jalur lintas Provinsi Sumatera Utara, dekat dengan area operasi Tambang Emas Martabe, menjadikannya destinasi ekonomi lokal yang potensial.

“Kami ingin Bagas Silua menjadi tempat yang nyaman bagi siapa pun untuk menikmati kuliner khas Batang Toru sambil mendukung UMKM lokal. Kami akan terus memberikan pendampingan dan dukungan agar produk mereka semakin berkualitas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ungkap Christine Pepah.

Sejak diluncurkan pada September 2024, sebanyak 32 UMKM mitra binaan PTAR telah memasarkan produknya di Bagas Silua. Ragam produk yang ditawarkan meliputi kuliner khas seperti keripik talas, pisang sale, keripik semangka, dan akar kelapa ungu, hingga produk fashion lokal seperti batik Tapanuli Selatan dan kain ecoprint.

Menariknya, seluruh produk Bagas Silua kini juga dapat diakses melalui situs resmi bagassilua.id serta akun media sosial resminya di Instagram, memperluas jangkauan pasar digital bagi pelaku UMKM daerah.

Selain menjadi pusat oleh-oleh, Bagas Silua juga menyediakan layanan sablon dan pembuatan kemasan modern untuk membantu pelaku usaha meningkatkan nilai jual dan daya saing produk mereka. Dalam sebulan, puluhan produk berhasil terjual dengan total transaksi mencapai puluhan juta rupiah.

“Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat lingkar tambang, kami berharap Bagas Silua mampu menjadi simbol pemberdayaan ekonomi sekaligus pelestarian budaya lokal,” tutup Christine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2)