Tips Investasi Cerdas di Tengah Lonjakan Harga Emas

Deputi Operasional Kanwil Pegadaian Sumut–Aceh, Basuki Tri Andayani (kanan) bersama narasumber dalam seminar “Harga Emas Bikin Gemas” di Plaza Medan Fair, Jumat (24/10/2025). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Tring yang digelar Pegadaian.

GIMIC.ID, MEDAN – Harga emas sepanjang tahun 2025 mencatatkan lonjakan yang luar biasa dan menjadi salah satu peningkatan tertinggi dalam sejarah perdagangan emas di Indonesia.

Berdasarkan data Galeri 24, harga emas batangan 24 karat denominasi 1 gram pada 2 Januari 2025 dibuka di level Rp1.506.000, dan pada 23 Oktober 2025 tercatat telah menembus Rp2.413.000 per gram. Artinya, terjadi kenaikan sebesar Rp907.000 atau 60,23 persen hanya dalam waktu kurang dari sepuluh bulan.

Lonjakan harga tersebut dipicu oleh beberapa faktor utama. Pertama, meningkatnya pembelian emas oleh bank-bank sentral dunia yang mengalihkan sebagian cadangan devisa ke dalam bentuk emas sebagai langkah antisipatif menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Kedua, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya emas sebagai instrumen lindung nilai (hedging) juga meningkat signifikan. Banyak masyarakat menjadikan emas sebagai bantalan ekonomi ketika terjadi krisis.

Ketiga, permintaan emas yang tinggi tidak diimbangi dengan peningkatan produksi, sehingga memunculkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran. Kondisi ini menimbulkan kelangkaan pasokan dan mendorong kenaikan harga yang sangat tajam. Tidak sedikit masyarakat bahkan harus antre berhari-hari untuk membeli emas batangan di gerai resmi.

Hal tersebut disampaikan Deputi Operasional Kanwil Sumut-Aceh, Basuki Tri Andayani, dalam seminar bertajuk “Literasi Keuangan dan Investasi Emas” yang digelar di Plaza Medan Fair, Jumat (24/10/2025). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Tring yang berlangsung pada 24–26 Oktober 2025.

Selain Basuki, turut hadir sebagai pembicara Deputi Direktur Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Yovvi Sukandar.

Dalam paparannya, Basuki mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap berbagai tawaran investasi emas yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. “Lonjakan harga emas sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menipu masyarakat melalui modus investasi bodong. Karena itu, kehati-hatian menjadi kunci agar tidak menjadi korban,” ujarnya.

Tips Aman Berinvestasi Emas

Untuk membantu masyarakat berinvestasi secara cerdas, Basuki membagikan delapan tips penting agar investasi emas tetap aman dan menguntungkan:

  1. Tetapkan tujuan investasi. Tentukan apakah investasi dilakukan untuk kebutuhan pendidikan, modal kerja, perhiasan, atau tujuan lainnya. Tujuan yang jelas akan membantu menentukan strategi dan jangka waktu investasi.

  2. Pilih jenis emas yang sesuai. Emas dapat berbentuk perhiasan, emas batangan, atau tabungan emas digital. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan terkait harga, likuiditas, dan penyimpanan.

  3. Beli di tempat terpercaya. Pastikan membeli emas di lembaga atau toko resmi yang memiliki reputasi baik seperti Pegadaian, Galeri 24, atau Antam. Tempat terpercaya menjamin kualitas, keaslian, serta kemudahan proses buyback.

  4. Gunakan metode pembayaran yang bijak. Sesuaikan jumlah pembelian dengan kemampuan keuangan. Pegadaian, misalnya, menyediakan berbagai skema pembelian non-tunai seperti cicilan, arisan emas, maupun tabungan emas digital.

  5. Gunakan dana dingin. Hindari menggunakan uang hasil pinjaman berbunga tinggi. Investasi yang dilakukan dengan dana pinjaman berisiko tinggi menimbulkan kerugian ketika harga emas berfluktuasi.

  6. Pantau pergerakan harga. Lakukan pembelian saat harga stabil atau menurun agar margin keuntungan lebih optimal. Ketepatan waktu membeli dan menjual menjadi faktor penting dalam investasi emas.

  7. Simpan emas di tempat aman. Untuk emas fisik, manfaatkan layanan safe deposit box atau gadai emas dengan pengamanan maksimal dan fasilitas asuransi. Alternatif lain adalah menabung emas secara digital melalui aplikasi Tring Pegadaian, yang lebih praktis dan aman.

  8. Diversifikasi investasi. Jangan hanya mengandalkan emas sebagai satu-satunya instrumen investasi. Sebaiknya kombinasikan dengan aset lain seperti saham, obligasi, properti, atau reksa dana untuk menekan risiko kerugian.

  9. Dengan tren harga emas yang masih cenderung naik, Basuki mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru mengambil keputusan investasi tanpa literasi yang cukup.

“Emas memang menjadi pilihan menarik di tengah ketidakpastian ekonomi, namun investasi yang bijak harus dilakukan dengan perencanaan, pengetahuan, dan kehati-hatian,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Komentar

Loading...