MAN 2 Tapanuli Tengah Lolos ke Tahap Mini Dokumenter dalam International Pen Pal Competition

Siswa MAN 2 Tapanuli Tengah bersama guru pendamping melakukan pengambilan gambar di area persawahan sebagai bagian dari proyek mini documentary dalam ajang International Pen Pal Competition 2025.
GIMIC.ID, SORKAM BARAT — Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tapanuli Tengah (Tapteng) kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang internasional. Setelah sukses melewati tahap awal International Pen Pal Competition yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Mahang 09700 Karangan Kedah Darul Aman, Malaysia, para siswa MAN 2 Tapteng kini melangkah ke babak berikutnya: pembuatan mini documentary bertema “Decent Work and Economic Growth” (Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).
Kompetisi ini awalnya berfokus pada kemampuan menulis surat inspiratif kepada sahabat pena dari berbagai negara. Dari tahap itu, siswa MAN 2 Tapteng berhasil mencuri perhatian juri melalui narasi yang sarat nilai budaya lokal, pengalaman pribadi, serta pandangan mereka terhadap masa depan. Keberhasilan ini mengantarkan mereka ke tahap lanjutan yang lebih menantang, yakni mengubah ide-ide dalam tulisan menjadi karya visual yang menarik dan bermakna.
Kepala MAN 2 Tapanuli Tengah, Muhammad Lufti Siambaton, mengungkapkan bahwa partisipasi madrasahnya dalam ajang internasional ini merupakan upaya memperluas wawasan siswa dan melatih kemampuan bahasa Inggris secara kontekstual.
“Pada tahap penulisan surat, para siswa mampu menulis dengan penuh empati, mengangkat nilai-nilai budaya dan kehidupan masyarakat Tapanuli Tengah. Kini, mereka ditantang untuk mengekspresikan gagasan itu melalui media visual yang lebih kompleks,” jelas Lufti di Sorkam Barat, Jumat (17/10/2025).
Ia menambahkan, tantangan pembuatan mini documentary menuntut siswa untuk tidak hanya menguasai bahasa Inggris, tetapi juga mengasah keterampilan teknis dalam videografi, penyuntingan, serta penceritaan visual yang efektif.
Sementara itu, Chotni Rizkiah Gultom, guru pembimbing Bahasa Inggris MAN 2 Tapteng, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tim. Ia mengungkapkan bahwa siswa sedang menyiapkan sembilan topik film pendek yang mengangkat kehidupan masyarakat, keindahan alam, serta kekayaan budaya lokal Tapanuli Tengah.
“Kami ingin dunia melihat sisi lain Indonesia dari perspektif siswa madrasah—otentik, kreatif, dan penuh semangat. Proyek ini menjadi ruang bagi mereka untuk mengekspresikan identitas lokal dalam konteks global,” ujar Chotni.
Kepala MAN 2 Tapteng turut berharap pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga bagi siswanya dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Dari menulis surat hingga membuat dokumenter, siswa belajar banyak hal—mulai dari empati, kerja sama tim, hingga pemanfaatan teknologi. Kami ingin mereka menjadi generasi madrasah yang adaptif, kreatif, dan berwawasan global,” tambah Lufti.
Dengan semangat tinggi dan dukungan penuh para guru, tim MAN 2 Tapanuli Tengah optimistis dapat menghasilkan karya dokumenter yang memukau dan mampu mengharumkan nama madrasah serta Indonesia di kancah internasional.
Transisi dari pena ke kamera ini menjadi bukti nyata bagaimana madrasah mampu berinovasi dan beradaptasi di era digital, sekaligus menunjukkan bahwa pendidikan berbasis nilai dan kreativitas tetap bisa bersaing di tingkat global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)
Komentar