BI Dorong Generasi Muda Jadi Penggerak Utama Ekonomi Syariah Berkelanjutan

Ket: Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, saat membuka Youth Sharia Entrepreneurship Forum (YSEF) 2025 di JIEXPO, Jakarta (11/10). Acara ini dihadiri lebih dari 1.800 peserta dari kalangan generasi muda dan pengusaha muda syariah.(DOK.BI/ ist)

GIMIC.ID, JAKARTA — Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menegaskan bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam mempercepat transformasi ekonomi syariah nasional. Hal itu disampaikannya dalam Youth Sharia Entrepreneurship Forum (YSEF) 2025 bertema “Driving an Inclusive and Sustainable Economy through Youth-led Entrepreneurship” yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIEXPO) Convention Centre, Jumat (11/10).

“Generasi muda adalah motor utama transformasi ekonomi syariah yang perlu terus diperkuat, dengan semangat wirausaha yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga berlandaskan nilai etika, kejujuran, keadilan, dan prinsip syariah,” ujar Destry.

Ia menambahkan, BI tengah menyiapkan Program Dukungan Inovasi Industri Pelaku Usaha Muda Kreatif, sebagai langkah nyata memperkuat ekosistem kewirausahaan syariah di Indonesia. Melalui program tersebut, BI berharap lahir model bisnis ekonomi syariah yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi juga memberikan manfaat inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Selain itu, sinergi lintas kementerian, dunia usaha, akademisi, dan lembaga keuangan akan terus diperkuat guna mengoptimalkan potensi besar industri halal global yang kini berkembang pesat.

Kolaborasi BI dan HIPMI Syariah

Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi BI dan HIPMI Syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah nasional.

Menurutnya, potensi pengembangan industri halal dapat diperluas ke sektor pertanian dan pangan yang memiliki prospek besar di masa depan.
“Tantangan terbesar dalam pengembangan ekonomi syariah adalah menjaga kepercayaan masyarakat. Untuk itu, dibutuhkan sinergi dan aksi nyata antar pihak agar eksyar mampu menjadi alat pemerataan dan kesejahteraan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

YSEF: Ruang Inspirasi dan Aksi Nyata

Forum YSEF 2025 menjadi ruang edukasi, inspirasi, dan kolaborasi bagi para youthpreneur untuk meningkatkan kapasitas bisnis berbasis prinsip syariah. Melalui rangkaian seminar, talkshow inspiratif, breakout sessions, dan peluncuran Youth Shariapreneur Innovation Competition (YSIC), kegiatan ini diharapkan memberi tiga dampak besar:

1. Meningkatkan literasi dan keterampilan kewirausahaan syariah, termasuk pemanfaatan digital marketing, teknologi Artificial Intelligence (AI), dan keuangan berkelanjutan.

2. Memperluas jejaring bisnis dengan mentor, investor, dan pelaku industri halal nasional.

3. Mendukung inovasi industri kreatif muda, melalui peluncuran Blueprint HIPMI Syariah dan Kick-off YSIC yang menjembatani akses pembiayaan serta pendampingan bisnis syariah.

Inisiatif seperti YSIC juga diharapkan mampu memperkuat rantai nilai halal di sektor pangan, fesyen, pariwisata, dan keuangan sosial syariah — sejalan dengan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.

Bagian dari ISEF 2025

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, hasil kolaborasi antara Bank Indonesia, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), HIPMI Syariah, dan Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI).

Didukung pula oleh Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI), kementerian/lembaga, dan pelaku industri halal nasional, forum ini diikuti oleh lebih dari 1.800 peserta dari kalangan generasi muda dan pengusaha muda Indonesia.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, YSEF 2025 menjadi momentum penting dalam mendorong tumbuhnya ekosistem wirausaha syariah yang inklusif, berdaya saing global, dan berkelanjutan.(*)

Komentar

Loading...