PGN Serahkan 50 Gerobak Sampah dan Satu Unit Insinerator untuk Dukung Pengelolaan Lingkungan Kota Yogyakarta
Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia, Santiaji Gunawan (kiri), menyerahkan secara simbolis bantuan insinerator dan gerobak sampah kepada Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo (kanan), dalam rangkaian kegiatan Code Fest #1 untuk memperingati HUT ke-269 Kota Yogyakarta.
GIMIC.ID, YOGYAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas Pertamina, menyerahkan bantuan tanggung jawab sosial (CSR) berupa 50 gerobak sampah dan satu unit insinerator kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Sabtu (4/10). Inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen PGN dalam mendukung pengelolaan sampah perkotaan yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyambut positif kontribusi tersebut. Ia menilai dukungan korporasi seperti PGN sangat strategis dalam mempercepat upaya pemerintah daerah memperbaiki tata kelola sampah, khususnya di tingkat warga.
“Keterlibatan perusahaan dalam urusan lingkungan adalah langkah penting. Kami menyambut baik dukungan PGN yang berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan di Kota Yogyakarta. Bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi pemerintah dan warga dalam mempercepat pengelolaan sampah di wilayah permukiman,” ujar Hasto.
Menurut Hasto, bantuan tersebut sejalan dengan program unggulan Pemkot Yogyakarta, MAS JOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah) — sebuah gerakan untuk mendorong peran aktif masyarakat dalam mengelola sampah sejak dari sumbernya, yakni rumah tangga.
“Program MAS JOS merupakan komitmen bersama untuk memperkuat kesadaran masyarakat dalam mengurangi volume sampah dan mengelolanya secara mandiri serta berkelanjutan,” tambahnya.
Berdasarkan data Pemkot, volume sampah harian di Kota Yogyakarta mencapai 300 ton per hari, di mana sekitar 60 persen atau 180 ton merupakan sampah organik yang sebagian besar berasal dari rumah tangga. Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan korporasi seperti PGN, diharapkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat berjalan lebih efektif serta mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA).
Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), Santiaji Gunawan, yang mewakili manajemen PGN, menjelaskan bahwa pihaknya berupaya menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat, tidak hanya melalui penyediaan energi bersih, tetapi juga lewat program-program yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Kami percaya bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Melalui bantuan ini, kami berharap dapat mendorong kebersihan lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri,” ungkap Santiaji.
Ia menambahkan, partisipasi aktif masyarakat dalam pengumpulan sampah membutuhkan sarana yang memadai. Karena itu, PGN menyalurkan 50 gerobak sampah yang dilengkapi dengan ember pengumpulan awal agar warga dapat menampung sampah rumah tangga sebelum dikumpulkan ke gerobak.
Selain itu, PGN juga menyerahkan satu unit insinerator berkapasitas pembakaran antara 1 hingga 3 ton sampah per hari. Fasilitas ini dirancang ramah lingkungan dengan sistem pembakaran bersuhu tinggi yang terkontrol, untuk mengurangi volume limbah residu yang tidak dapat didaur ulang.
“Kami mendesain bantuan ini agar benar-benar fungsional dan bisa langsung digunakan oleh masyarakat. Insinerator yang kami berikan pun efisien, aman, dan sesuai dengan prinsip pengelolaan lingkungan berkelanjutan,” jelas Santiaji.
Santiaji menegaskan bahwa komitmen PGN terhadap keberlanjutan tidak berhenti pada program sosial dan lingkungan, tetapi juga diwujudkan melalui pengembangan jaringan gas bumi (jargas) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Untuk menghadirkan Kota Jogja yang lebih hijau, PGN terus mendorong pemanfaatan energi bersih melalui pengembangan jaringan gas bumi. Ke depan, kami ingin menjadi bagian dari solusi energi yang selaras dengan upaya Pemkot Yogyakarta dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.
PGN sebelumnya telah membangun jaringan gas bumi di wilayah Kabupaten Sleman, yang dirancang untuk melayani hingga 12.900 pelanggan dari berbagai segmen — mulai dari rumah tangga, pelanggan kecil, hingga sektor komersial seperti usaha kuliner, hotel, dan rumah sakit.
“Dengan pemanfaatan gas bumi, masyarakat tidak hanya memperoleh energi yang efisien dan ekonomis, tetapi juga berkontribusi dalam menurunkan emisi serta menjaga kualitas udara kota. Inilah wujud nyata sinergi antara sektor energi dan lingkungan untuk menciptakan kota yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutup Santiaji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)