Gunarto, Sosok Tangguh AMT Pertamina yang 22 Tahun Setia Antar Energi ke Penjuru Sumut

Gunarto, Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina FT Medan, tengah bersiap mengantar BBM sebagai wujud dedikasi 22 tahun pengabdian di Sumatera Utara.
GIMIC.ID, MEDAN – Di balik lancarnya distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke berbagai SPBU Pertamina, terdapat sosok-sosok tangguh yang jarang disorot namun memiliki peran vital: para Awak Mobil Tangki (AMT). Mereka bukan sekadar sopir, melainkan garda terdepan dalam memastikan energi sampai tepat waktu dan aman ke masyarakat.
Salah satunya adalah Gunarto, AMT dari Fuel Terminal (FT) Medan, yang telah mendedikasikan lebih dari dua dekade hidupnya untuk mengantar BBM ke berbagai daerah di Sumatera Utara. Sejak tahun 2003, pria berusia 50-an tahun ini rutin menempuh perjalanan hingga lima jam sekali jalan dari Medan ke Batu Bara demi menjaga pasokan energi tetap terdistribusi dengan baik.
“Tantangan jadi AMT itu besar. Kita bawa muatan yang mudah terbakar, jadi harus fokus, hati-hati, dan selalu waspada di jalan,” ujar Gunarto.
Kini bertugas sebagai AMT 2, Gunarto selalu memastikan kondisi kendaraan sebelum berangkat—mulai dari ban, oli, air radiator, hingga posisi Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Sesampainya di SPBU, ia menyerahkan dokumen pengiriman sekaligus membantu memastikan proses pembongkaran BBM berjalan aman sesuai prosedur.
Ia mengenang masa ketika masih menjadi AMT 1. Seiring bertambahnya usia, sesuai aturan, posisinya dialihkan ke AMT 2. Perubahan zaman juga membawa perkembangan armada. Jika dahulu satu mobil tangki hanya bisa mengangkut satu jenis BBM, kini dengan kapasitas 16 Kilo Liter (KL) mampu membawa dua produk sekaligus, bahkan tangki berkapasitas 24 KL bisa mengangkut tiga produk BBM.
“Armada sekarang makin canggih. Semua prosedur lebih teratur, tapi tanggung jawab tetap sama: menjaga keselamatan,” ungkapnya.
Dalam setiap tugas, ia selalu mengenakan helm, sepatu safety, dan ID card sebagai perlengkapan wajib. Baginya, keselamatan kerja adalah hal utama, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi orang lain di jalan.
Meski pekerjaan penuh risiko, Gunarto menjalaninya dengan keikhlasan. Sumber semangatnya adalah keluarga tercinta.
“Motivasi saya ya keluarga. Anak pertama saya sekarang jadi marinir TNI AL. Anak kedua juga pengen ikut jejak abangnya. Itu yang bikin saya kuat,” tuturnya bangga.
Lebih dari sekadar mencari nafkah, bagi Gunarto profesi AMT adalah bentuk pengabdian. Ia percaya kejujuran, kekompakan dengan rekan kerja, dan disiplin menjaga prosedur adalah kunci agar semuanya berjalan baik.
“Kami bangga jadi bagian penting dalam sistem energi negeri ini. Setiap tetes BBM yang kami antar, ada tanggung jawab besar untuk masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para AMT yang menjadi tulang punggung distribusi energi sekaligus garda terdepan penerapan budaya HSSE (Health, Safety, Security & Environment) di Pertamina.
“Keselamatan dan keamanan adalah prioritas utama Pertamina, sejalan dengan komitmen kami terhadap prinsip HSSE. Para AMT telah dibekali pelatihan berkendara yang aman, penanganan kondisi darurat, serta perlengkapan keselamatan berstandar internasional. Sosok seperti Pak Gunarto menjadi bukti nyata bahwa pengabdian tulus, disiplin tinggi, dan kepatuhan terhadap standar HSSE dapat berjalan beriringan menghasilkan kinerja terbaik,” ujar Fahrougi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)
Komentar