UPER, KPI RU II Dumai, dan Pemko Dumai Galang Gerakan Penanaman Mangrove Hadapi Ancaman Abrasi di Riau

Masyarakat, mahasiswa, dan pelajar menanam ratusan bibit mangrove di pesisir Mundam, Dumai, sebagai upaya bersama menghadapi ancaman abrasi.

GIMIC.ID, JAKARTA/DUMAI – Abrasi pesisir di Provinsi Riau kian mengkhawatirkan. Data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau 2024 mencatat hampir seperempat dari total garis pantai sepanjang 2.090 kilometer telah terkikis. Survei berkelanjutan yang dilakukan Universitas Pertamina (UPER), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai, dan Pemerintah Kota Dumai bahkan menemukan penyusutan dramatis di Kelurahan Mundam. Jika sebelumnya jarak antara pemukiman warga dan garis pantai sekitar 250 meter, kini hanya tersisa lima meter. Kondisi ini membuat warga hidup dalam kecemasan setiap kali gelombang pasang datang, khawatir rumah dan lahan mereka tersapu air laut.

Situasi di Riau mencerminkan persoalan nasional. Peta Mangrove Nasional 2023 mencatat Indonesia memiliki 3,4 juta hektare hutan mangrove—terluas di dunia—namun sekitar 1 juta hektare telah hilang dalam dua abad terakhir. Kehilangan ini memperparah risiko abrasi dan menimbulkan kerugian miliaran rupiah, khususnya pada sektor perikanan dan pariwisata.

Menjawab kondisi kritis tersebut, UPER bersama KPI RU II Dumai dan Pemerintah Kota Dumai menginisiasi Gerakan Penanaman Mangrove di pesisir Mundam. Program ini melibatkan warga, mahasiswa, dan pelajar, sekaligus memperkuat partisipasi publik dalam menjaga ekosistem.

Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto, menegaskan bahwa partisipasi generasi muda sangat penting dalam gerakan ini.

“Inisiatif ini bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga membentuk karakter generasi peduli. Kolaborasi sektor pendidikan, industri, dan pemerintah diharapkan menciptakan pesisir yang tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai wujud pendidikan berkelanjutan, UPER melibatkan dosen dari program studi Manajemen, Teknik Sipil, dan Kimia untuk memberikan edukasi tentang abrasi dan pemeliharaan mangrove. Kegiatan ini diikuti warga Mundam, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Dumai, hingga siswa SMP Negeri 20 Mundam.

Namun, tantangan tetap besar. Gelombang laut kerap menggerus pesisir dan membuat bibit mangrove sulit bertahan. Di sejumlah titik, pohon gagal tumbuh karena kondisi tanah berlumpur dan terus diterpa ombak.

Untuk menjawab masalah itu, KPI RU II Dumai melalui tim Agent of Change (AOC) memperkenalkan inovasi berupa pemecah ombak dari limbah ban mobil.

“Gelombang harus diredam lebih dulu agar bibit mangrove punya kesempatan tumbuh optimal. Karena itu, kami memanfaatkan limbah ban sebagai pemecah ombak demi mendukung keberhasilan rehabilitasi kawasan,” jelas Ketua Tim AOC KPI RU II Dumai, Syahril Aditya Ginanjar.

Puncak kegiatan ditandai dengan penanaman ratusan bibit mangrove secara serentak di sepanjang lima kilometer pesisir Mundam. Masyarakat, mahasiswa, dan pelajar bahu-membahu menanam bibit, menciptakan pemandangan kolaborasi lintas generasi yang penuh makna.

Ketua pelaksana sekaligus dosen Manajemen UPER, Arif Murti Rozamuri, Ph.D., menekankan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremonial.

“Mangrove adalah benteng alami yang melindungi warga dari abrasi sekaligus menopang ekonomi lokal. Dengan pendekatan lintas disiplin, kami memastikan kontribusi UPER berlanjut melalui pendidikan, penelitian, dan pendampingan masyarakat,” ujarnya.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU., menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata misi kampus mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Universitas Pertamina berkomitmen menjadi bagian dari solusi bagi tantangan bangsa, termasuk krisis lingkungan. Melalui kolaborasi seperti ini, kami ingin menyiapkan generasi muda yang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan bumi,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2)

Komentar

Loading...