Guru Bahasa Indonesia di MAN Tanjungbalai, Rosita Fajarwati: Membangun Karakter Lewat Sastra dan Keteladanan

GIMIC.ID, TANJUNGBALAI – Di balik gerbang Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tanjungbalai, nama Dra. Rosita Fajarwati, S.Pd., bukan hanya dikenal sebagai pengajar, tetapi juga sebagai sosok pembangun karakter dan inspirator bagi para siswanya. Puluhan tahun mengabdi sebagai guru Bahasa Indonesia, ia telah menjadi mentor, sahabat, sekaligus teladan bagi ribuan peserta didik.
Kecintaan Rosita terhadap bahasa dan sastra bukan hanya terlihat dalam metode mengajarnya, tetapi juga dalam dedikasi yang tulus kepada siswa. “Bahasa Indonesia itu lebih dari sekadar pelajaran di kelas. Ia adalah jendela untuk melihat dunia, alat memahami sesama, dan cermin mengenal diri sendiri,” ujarnya penuh makna, sembari selalu mengawali kelas dengan senyuman hangat.
Salah satu inovasi yang ia terapkan adalah “Pojok Sastra”, sebuah sudut di kelas yang dihiasi kutipan puisi dan buku-buku lawas guna menumbuhkan minat literasi siswa. Di ruang sederhana itu, siswa tak hanya belajar teori, melainkan juga didorong untuk menulis dan menciptakan karya sastra sendiri.
“Dengan menulis, mereka belajar jujur pada perasaan, merangkai kata menjadi makna, dan pada akhirnya menemukan identitas diri,” tutur Rosita.
Perjalanan pengabdiannya tidak selalu mulus. Di awal karier, ia harus berjuang dengan keterbatasan fasilitas sekaligus tantangan rendahnya minat baca di era digital. Namun, kondisi itu tidak menyurutkan semangatnya. Justru, ia memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran kreatif, seperti membuat vlog resensi buku hingga podcast berisi analisis puisi.
Salah seorang siswanya, Rey Ezer, mengakui pengalaman berkesan saat diajar Rosita. “Dulu saya paling malas pelajaran Bahasa Indonesia. Tapi Ibu Rosita punya cara unik. Beliau pernah meminta kami menulis surat untuk diri sendiri 10 tahun ke depan. Itu membuat saya sadar kalau tulisan bisa menjadi jejak perjalanan hidup,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar guru, Rosita juga menjadi pendengar yang baik bagi siswa yang menghadapi kesulitan pribadi. Ia kerap meluangkan waktu di luar jam pelajaran untuk memberikan motivasi. Pendekatan personal inilah yang membuat banyak siswanya merasa dihargai dan termotivasi.
Kepala MAN Tanjungbalai, Khoirul Amri Hasibuan, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi atas dedikasi sang guru senior. “Beliau adalah teladan bagi guru-guru lain. Pengabdiannya bukan hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk akhlak mulia siswa. Kontribusinya di madrasah ini sangat luar biasa,” puji Kepala Madrasah.
Kisah Dra. Rosita Fajarwati menjadi cerminan perjuangan para guru di pelosok negeri. Dengan ketulusan dan inovasi, ia membuktikan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang mengukir peradaban melalui aksara dan budi pekerti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)
Komentar