1. Beranda
  2. Pendidikan

Guru MTsN 2 Padang Lawas Jadi Teladan, Tak Lelah Menyalakan Cahaya Iman di Tengah Keterbatasan

Oleh ,

GIMIC.ID, PADANG LAWAS — Di tengah hiruk pikuk kehidupan dan keterbatasan ekonomi, seorang guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Padang Lawas, Mahmudin Ali Syukur Siregar, menjadi teladan pengabdian tanpa batas. Dengan sepeda motornya, ia berkeliling dari desa ke desa untuk menyampaikan dakwah sederhana namun penuh makna.

Rabu (10/9/2025), selepas azan Zuhur, Mahmudin tampak bergegas meninggalkan rumah. Hanya sempat berganti pakaian, ia segera mengendarai sepeda motornya melewati jalanan desa berbatu menuju Kecamatan Barumun Tengah. Di sana, ia mengisi wirid Yasin, kegiatan rutin yang selalu ia hadiri dengan penuh komitmen.

Meski kini berstatus ASN PPPK, Mahmudin tak membatasi pengabdiannya di ruang kelas. Setiap Jumat usai salat, ia berkeliling desa menyampaikan pesan dakwah. Pesan yang ia bawa sederhana namun mendalam: mengingatkan jamaah agar senantiasa mengingat Allah, memperbanyak amal saleh, dan menyiapkan bekal menuju akhirat.

“Tidak ada yang tahu kapan ajal menjemput. Maka perbanyaklah amal shalih, jauhi maksiat, dan jangan tunda taubat,” tegas Mahmudin di hadapan jamaah, Rabu siang itu.

Pada kesempatan tersebut, ia membawakan tema Siksa Kubur dan Amalan yang Meringankannya. Mahmudin mengingatkan pentingnya zikir, salat, sedekah, membaca Al-Qur’an, serta menjaga hubungan baik antar sesama. Meski membahas tema berat, penyampaiannya tetap sederhana sehingga mudah dipahami dan menyentuh hati.

Kehidupan sehari-hari Mahmudin jauh dari kemewahan. Ia bersama sang istri, yang berjualan es kelapa di pinggir jalan, menjalani hidup sederhana. Namun, keterbatasan ekonomi tidak pernah menyurutkan langkahnya menebar cahaya iman.

Selain wirid Yasin, Mahmudin juga kerap dipercaya menjadi khatib Jumat dan penceramah pada peringatan hari besar Islam. Panas terik, hujan deras, atau jarak tempuh yang jauh tak pernah menjadi penghalang. Baginya, setiap perjalanan dakwah bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan hati yang penuh pengorbanan.

Nurjamila Harahap, seorang jamaah wirid, mengaku selalu terinspirasi. “Ceramah beliau selalu menambah wawasan kami. Penyampaiannya sederhana, tapi menyentuh hati dan membuat kami ingin memperbaiki diri,” ujarnya haru.

Kepala MTsN 2 Padang Lawas, Yahya Siregar, memberikan apresiasi tinggi. “Kami bangga memiliki guru yang tidak hanya berdedikasi di madrasah, tapi juga aktif di tengah masyarakat. Kegiatan ini menjadi teladan bagi guru dan siswa, bahwa mengajar dan berdakwah adalah amal yang saling melengkapi,” tuturnya.

Dari mimbar ke mimbar, dari desa ke desa, Mahmudin terus bergerak menyalakan cahaya iman. Sosoknya menjadi bukti bahwa kesederhanaan tidak pernah menjadi penghalang untuk memberi manfaat. Ia bagaikan pelita kecil di jalan desa—cahayanya mungkin sederhana, namun sinarnya tak pernah padam, menuntun banyak hati untuk kembali kepada Sang Pencipta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2)

Baca Juga