Isu “Titipan” di Lelang Jabatan Inspektorat Pemko Medan Jadi Sorotan Publik

Wali Kota Medan, Rico Waas, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Balai Kota Medan. Proses lelang jabatan Inspektorat Pemko Medan kini tengah menjadi sorotan publik terkait isu dugaan nepotisme.

GIMIC.ID, MEDAN – Proses lelang jabatan strategis di Pemerintah Kota (Pemko) Medan kembali menuai sorotan publik. Isu dugaan adanya “orang titipan” dalam seleksi jabatan Inspektorat mencuat, setelah seorang konten kreator TikTok, @MarboenDemolish, mengulas hal tersebut melalui akun media sosialnya.

“Nah, tuhkan. Terendus isu orang titipan lelang jabatan inspektorat Pemko Medan jadi sorotan publik. Apa kubilang, momen lelang jabatan ini potensi nepotismenya dan ajang jual beli jabatan itu sangat besar,” ungkap Marboen dalam tayangan videonya.

Ia mengingatkan masyarakat Kota Medan untuk terus memantau hasil akhir seleksi inspektorat Pemko Medan. Pasalnya, posisi inspektorat dianggap krusial karena memiliki kewenangan dalam membina dan mengawasi kinerja birokrasi, termasuk audit anggaran, keuangan, dan pelaksanaan program pemerintah daerah.

“Jangan sampai terjadi dugaan nepotisme dalam tanda kutip orang titipan. Karena pada akhirnya, yang menentukan adalah hak prerogatif Walikota,” tambahnya.

Sorotan Tertuju pada Salah Satu Kandidat

Berdasarkan informasi, saat ini seleksi jabatan Inspektorat Pemko Medan menyisakan tiga nama calon pejabat. Namun, publik disebut-sebut menyoroti satu nama, yakni Erfin Fachrur Razi, yang menempati urutan pertama hasil seleksi sementara.

Erfin disebut-sebut diduga sebagai “orang titipan” karena memiliki latar belakang sebagai alumni SMA Negeri 2 Medan, sama dengan Wali Kota Medan, Rico Waas. Dugaan nepotisme ini semakin menguat setelah publik mengaitkan kedekatan alumni dengan dukungan politik pada Pilkada Medan 2024 lalu.

“Seolah-olah ada nuansa ‘Dek, bantu la aku dulu. Gak ingat rupanya kau masa-masa dulu?’” sindir Marboen.

Harapan untuk Independensi Inspektorat

Marboen menekankan bahwa posisi Inspektorat tidak boleh dipandang sebelah mata. Ia menilai lembaga ini harus tetap tajam dalam mengawasi jalannya pemerintahan, bukan sebaliknya justru melemah karena kepentingan politik atau kedekatan personal.

“Inspektorat ini penting untuk jalannya pemerintahan di Kota Medan. Jangan sampai tumpul, karena kalau sampai begitu, fungsi pengawasan dan pembinaan birokrasi bisa mandul,” tegasnya.

Imbas Politik

Selain itu, Marboen juga menyinggung dampak politik yang bisa ditimbulkan dari isu dugaan nepotisme ini. Ia menyinggung nama Sahroni, politisi Partai NasDem, yang belakangan mendapat banyak kritik publik. Hal itu dikhawatirkan bisa merembet pada citra partai, termasuk kepada Wali Kota Rico Waas yang juga berasal dari partai yang sama.

“Setidaknya jangan makin dirusak citra NasDem dengan dugaan-dugaan masyarakat terhadap kader-kadernya. Karena yang dipertaruhkan bukan hanya jabatan, tapi juga kepercayaan publik,” ucap Marboen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Komentar

Loading...