Unjuk Rasa di DPR/MPR Bertepatan Maulid Nabi, Akademisi Muda Sumut Imbau Masyarakat Utamakan Kerukunan

Akademisi muda Sumatera Utara, M Yusuf Hanafi Sinaga, saat menyampaikan pandangan terkait pentingnya menjaga kerukunan di tengah aksi unjuk rasa bertepatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
GIMIC.ID, MEDAN – Sehari menjelang akhir pekan panjang, kawasan Gedung DPR/MPR RI kembali diwarnai aksi unjuk rasa yang menyuarakan “17 tuntutan mendesak” serta agenda reformasi untuk pemerintah dan lembaga legislatif.
Aksi yang berlangsung pada Jumat (5/9) ini mendapat pengawalan ketat. Sebanyak 5.369 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan untuk memastikan situasi tetap aman dan tertib.
Meski demikian, suasana sempat memanas setelah Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku menunda pertemuan dengan perwakilan massa. Dasco beralasan kondisi di lapangan belum kondusif karena adanya potensi “penumpang gelap” yang bisa menunggangi aksi tersebut.
Di tengah dinamika tersebut, suara penyejuk datang dari akademisi muda asal Sumatera Utara, M Yusuf Hanafi Sinaga, S.Sos., M.Sos., Dr.(Cand). Ia menilai bahwa momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari ini seharusnya dijadikan sarana refleksi, bukan unjuk rasa.
“Maulid Nabi bukanlah waktu yang tepat untuk demo. Ini adalah momen untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW. Aspirasi tetap bisa disuarakan, tetapi dengan cara yang bijak dan menghormati perayaan keagamaan,” kata Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/9).
Menurutnya, hari besar keagamaan seperti Maulid Nabi yang ditetapkan sebagai libur nasional seharusnya dimanfaatkan untuk mempererat kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai toleransi. “Beri kesempatan kepada pemerintah untuk merealisasikan tuntutan 17+8 yang sudah disampaikan masyarakat. Mari kita bergandeng tangan menjaga kerukunan, kedamaian, persatuan, serta keamanan bangsa,” tambahnya.
Yusuf juga mengingatkan pentingnya menghargai falsafah Bhinneka Tunggal Ika di tengah keberagaman Indonesia. “Mari kita hargai umat muslim yang sedang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tanpa mengorbankan hak-hak umat beragama lainnya,” ujarnya.
Ia pun menutup pesannya dengan ajakan agar masyarakat tetap mengawal aspirasi yang telah disuarakan tanpa terjebak provokasi. “Kita harus berpegang teguh pada Pancasila, mengedepankan kerukunan dan kedamaian. Tunjukkan bahwa rakyat Indonesia mampu menjadi masyarakat madani yang menjunjung persatuan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)
Komentar