Oleh: Indra Efendi Rangkuti

Nostalgia Sepakbola Indonesia 1972: Saat Timnas Hadapi Pele dan Eusebio

Potret bersejarah Timnas Indonesia bersama Benfica dalam laga persahabatan di Stadion Utama Senayan, Jakarta, 1 September 1972. Pertandingan ini menjadi ajang pertemuan skuad Garuda dengan legenda Portugal, Eusebio, yang saat itu masih aktif membela Benfica.

GIMIC.ID, JAKARTA – Tahun 1972 menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan sepakbola Indonesia. Pada tahun itu, Tim Nasional Indonesia mencatat prestasi membanggakan sekaligus berkesempatan berhadapan langsung dengan dua legenda sepakbola dunia: Pele dan Eusebio.

Pada 20 Juni 1972, Timnas Indonesia sukses menjuarai Djakarta Anniversary Cup III setelah mengalahkan Korea Selatan dengan skor 5-2 di Stadion Utama Senayan. Skuad asuhan Endang Witarsa itu mendapat sambutan hangat dari Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.

Sebagai bentuk penghargaan, Timnas Indonesia kemudian diundang melakoni laga persahabatan melawan Santos FC asal Brasil yang diperkuat sang legenda Pele. Pertandingan yang digelar 22 Juni 1972 bertepatan dengan HUT DKI Jakarta berlangsung ketat. Meski akhirnya kalah tipis 2-3, permainan Timnas mendapat pujian langsung dari Pele.

Tidak berhenti di situ, Indonesia kembali menorehkan cerita manis pada Sukan Anniversary Cup di Singapura, 1–9 Agustus 1972. PSSI mengirim dua tim, yakni PSSI A (dilatih Endang Witarsa) dan PSSI B (dilatih E.A. Mangindaan). Kedua tim tampil impresif hingga bertemu di final. Pada laga puncak yang digelar 9 Agustus, PSSI A yang dikapteni Anwar Ujang (PSMS) mengalahkan PSSI B yang dikapteni Sarman Panggabean (PSMS) dengan skor 2-1.

Sebagai apresiasi, PSSI menunjuk Tim PSSI A untuk menghadapi klub besar asal Portugal, Benfica, dalam laga persahabatan di Jakarta. Benfica sendiri adalah juara Liga Portugal 1971/72 sekaligus mantan juara Champions Cup (kini Liga Champions) tahun 1961 dan 1962. Klub ini diperkuat legenda Portugal, Eusebio da Silva Ferreira, top skor Piala Dunia 1966 dengan 9 gol yang mengantarkan Portugal finis di posisi ketiga.

Selain Eusebio, Benfica juga diperkuat Antonio Simoes, Humberto Coelho, Nene, hingga Arthur Jorge yang kelak sukses sebagai pelatih Eropa.

Pertandingan digelar pada 1 September 1972 di Stadion Utama Senayan dengan 50 ribu penonton memadati stadion. Pada babak pertama, Benfica tampil superior lewat gol-gol Nene, Eusebio, dan Arthur Jorge sehingga unggul 4-0.

Namun pada babak kedua, masuknya Budi Santoso dan Waskito membuat permainan Indonesia lebih hidup. Risdianto mencetak gol pada menit ke-75, disusul Waskito pada menit ke-89. Laga berakhir dengan skor 2-4 untuk kemenangan Benfica.

Walau kalah, Timnas Indonesia mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Eusebio sendiri memuji penampilan sejumlah pemain seperti Ronny Pasla, Anwar Ujang, Abdul Kadir, Waskito, dan Risdianto.

Momen ini menorehkan sejarah tersendiri. Dalam satu tahun, publik sepakbola Indonesia dapat menyaksikan langsung aksi dua legenda dunia yang sama-sama dijuluki “O Rei” (Sang Raja): Pele dan Eusebio. Kedua ikon sepakbola itu pernah mempersembahkan permainan terbaiknya di hadapan puluhan ribu pecinta bola di Stadion Utama Senayan, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2)

Komentar

Loading...