OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Dinamika Global dan Domestik

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, saat menyampaikan hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan Agustus 2025 dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (4/9/2025).

GIMIC.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga meski menghadapi dinamika global maupun domestik. Dampak terhadap pasar saham dinilai terbatas, meskipun sempat terjadi volatilitas pasca aksi demonstrasi pekan lalu.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) pada Kamis (4/9/2025), International Monetary Fund (IMF) merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 20 basis point (bps) menjadi 3 persen pada 2025, dan naik 10 bps menjadi 3,1 persen pada 2026.

Menurutnya, revisi tersebut didorong oleh front loading menjelang kenaikan tarif serta tarif efektif Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari rencana awal, perbaikan likuiditas global, serta kebijakan fiskal yang tetap akomodatif.

“Sejalan dengan itu, WTO (World Trade Organization) juga memperkirakan perdagangan global pada 2025 tumbuh 0,9 persen, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya minus 0,2 persen, terutama karena peningkatan front loading impor AS,” ujar Mahendra.

Ia menambahkan, perkembangan ekonomi di sejumlah negara utama menunjukkan kondisi beragam yang mengarah pada peningkatan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global. Hal ini mendorong penguatan pasar keuangan dan aliran dana ke negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia.

Di dalam negeri, perekonomian nasional mencatat pertumbuhan yang solid. Intermediasi sektor jasa keuangan juga tumbuh positif sejalan dengan kinerja ekonomi domestik.

“Di pasar modal, IHSG bahkan mencatat rekor tertinggi pada Agustus 2025. Meski dalam sepekan terakhir sempat ada dinamika domestik yang berdampak pada volatilitas, pengaruhnya tetap terbatas,” jelas Mahendra.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa secara keseluruhan, kondisi lembaga jasa keuangan masih sehat dengan tingkat likuiditas memadai serta solvabilitas yang terjaga.

“OJK bersama industri jasa keuangan dan asosiasi terkait akan terus melakukan pendataan dan asesmen menyeluruh atas dampak dinamika domestik dalam beberapa hari terakhir. Dengan begitu, opsi kebijakan yang diambil akan berbasis data akurat dan tepat sasaran untuk memastikan sektor jasa keuangan tetap stabil,” tegasnya.

OJK juga memperkuat koordinasi dengan lembaga jasa keuangan (LJK) agar dapat melakukan langkah-langkah antisipatif, sekaligus menjaga kualitas layanan kepada masyarakat.

“Koordinasi dan sinergi dengan seluruh anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga terus dipererat dalam memitigasi potensi risiko yang dapat mengganggu stabilitas sektor jasa keuangan secara keseluruhan,” pungkas Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2)

Komentar

Loading...