1. Beranda
  2. Daerah

Klinik Siaga Medika Bantah Dugaan Kelalaian Medis dalam Kasus Balita Hanania

Oleh ,

GIMIC.ID, SIDOARJO – Pihak Klinik Siaga Medika akhirnya angkat bicara terkait pemberitaan dugaan kelalaian medis dalam perawatan balita bernama Hanania. Manajemen klinik menegaskan bahwa seluruh prosedur medis telah dijalankan sesuai standar kedokteran sejak pasien pertama kali masuk.

Dokter E, yang menangani langsung pasien, menjelaskan bahwa Hanania dibawa ke klinik pada 30 Mei 2025 dengan keluhan demam tinggi mencapai 39,2 derajat Celcius. Hasil pemeriksaan laboratorium awal menunjukkan kondisi darah masih normal sehingga diagnosis awal lebih mengarah ke tifus dan belum mengindikasikan demam berdarah.

“Pada hari kedua hingga keempat kondisi pasien sempat membaik dan keluarga bahkan meminta pulang. Namun kami sarankan observasi tambahan. Kondisi baru memburuk pada hari kelima, dengan kejang dan penurunan kesadaran. Pemeriksaan ulang menunjukkan penurunan trombosit signifikan sehingga pasien dirujuk ke RSUD Sidoarjo,” jelas dr. E, Minggu (24/8).

Terkait biaya perawatan, pihak klinik menyebut keluarga pasien awalnya menjalani perawatan secara mandiri karena status kepesertaan BPJS dalam kondisi tidak aktif. Total tagihan mencapai Rp3.020.000, namun klinik memberikan kelonggaran pembayaran.
“Kami tidak pernah menghalangi rujukan meski biaya belum lunas. Bahkan setelah ada mediasi dengan pihak desa dan LBH, seluruh biaya akhirnya kami bebaskan,” tegas Direktur Klinik Siaga Medika, Nina.

Afandi, owner klinik, turut menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Hanania. “Kami berempati kepada keluarga dan siap memberikan keterangan tambahan kepada pihak terkait demi kejelasan informasi,” katanya.

Sementara itu, ibu korban, Siti Nuraini, menyatakan pihak keluarga tetap akan memperjuangkan keadilan bagi putrinya. “Kami ingin mendapat kepastian tentang penyebab meninggalnya putri kami. Kami juga berharap ada perhatian dari pemerintah,” ujarnya dengan suara bergetar menahan tangis. Ia menambahkan, keluarga akan berusaha memohon audiensi langsung dengan Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Indayana, untuk meminta pendampingan dan bantuan.

Di sisi lain, pemerintah desa setempat masih belum memberikan tanggapan resmi. Kepala Desa Candi Pari, Nurhadi, mengatakan masih akan menunggu waktu. “Saya masih banyak kegiatan hari ini, ingin bersama keluarga dulu. Besok, Senin, baru saya bisa memberikan pernyataan,” singkatnya.

Kasus ini masih menyita perhatian publik, terutama terkait dugaan kelalaian medis dan hak pasien terhadap pelayanan kesehatan yang layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-Redho)

Baca Juga