Puncak HKAN 2025, Generasi Muda Deklarasikan Komitmen Jaga Alam Indonesia
"Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bersama perwakilan Genries Forest Youthverse membacakan deklarasi komitmen generasi muda pada puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (11/8/2025)."
GIMIC.ID, JAKARTA – Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang diperingati setiap 10 Agustus menjadi momentum penting untuk mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kelestarian alam Indonesia.
Peringatan ini bertujuan memasyarakatkan kegiatan konservasi, menjadikannya bagian dari budaya bangsa, serta mendorong pemanfaatan lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Penetapan HKAN dilakukan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2009, yang menetapkan tanggal 10 Agustus sebagai Hari Konservasi Alam Nasional.
Sejak pertama kali digelar pada 2009, HKAN rutin dilaksanakan setiap tahun dengan berbagai kegiatan kampanye, edukasi, dan aksi nyata. Tahun ini, peringatan HKAN 2025 mengusung tema “Bergerak Bersama Membangun Sinergi Antar Generasi Demi Masa Depan Konservasi yang Lebih Baik” dengan tagline “Youth for Conservation, Beyond Expectations”. Tema ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam menjaga hutan, keanekaragaman hayati, dan ekosistem Indonesia, dengan generasi muda sebagai garda terdepan.
Rangkaian HKAN 2025
Kementerian Kehutanan RI melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) berkolaborasi dengan Pusat Pengembangan Generasi Pelestari Hutan (Pusgenri) BP2SDM menggelar Mentoring Class Forest Youthverse secara daring pada 4, 5, dan 7 Agustus 2025. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi komitmen aksi generasi muda konservasi dan penyerahan buku Rencana Aksi Forest Youthverse kepada Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, pada puncak HKAN 2025 di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (11/8).
Acara puncak diselenggarakan secara luring dan daring melalui Zoom serta YouTube. Hadir perwakilan kementerian/lembaga, mitra strategis, siswa, generasi muda (genries), penggiat konservasi, serta publik. Agenda meliputi talkshow “Antara Alam dan Ancaman: Menjaga Kawasan Konservasi di Tengah Tekanan” dan “From Conservation to Action: Gimmick atau Gerakan?”, monolog oleh Anggi Wahyuda, serta deklarasi komitmen generasi muda yang dibacakan lima perwakilan genries.
Selain itu, digelar pula pameran konservasi yang menampilkan produk binaan UPT lingkup KSDAE, serta hiburan dari Kotak Band, Jono Joni, Manshur Angklung, dan tarian medley nusantara.
Pesan Menteri Kehutanan
Dalam sambutannya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa HKAN tidak boleh sebatas seremoni. “Generasi muda adalah subjek perubahan. Kementerian Kehutanan membuka pintu selebar-lebarnya untuk kampanye cinta alam, terutama melalui kegiatan yang relevan dengan dunia digital,” ujarnya.
Ia mengajak generasi muda mengunjungi 57 taman nasional di Indonesia, melakukan pendakian gunung, diving, berkemah, atau glamping, lalu membagikan pengalaman tersebut di media sosial untuk menginspirasi publik. Namun ia mengingatkan agar kegiatan alam dilakukan dengan persiapan yang matang demi keselamatan.
“Naik gunung jauh lebih baik ketimbang hanya bermain laptop atau ponsel. Tapi jangan hanya ikut-ikutan tren tanpa persiapan, karena bisa berisiko. Ikuti pelatihan dasar di organisasi pecinta alam atau Mapala agar terlibat secara aman dan bermanfaat,” pesannya.
Buku Rencana Aksi Forest Youthverse
Direktur Jenderal KSDAE, Prof. Satyawan Pudyatmoko, menjelaskan bahwa 117 genries dari seluruh Indonesia berkontribusi menulis Rencana Aksi Forest Youthverse, yang memuat program pengamatan, pencatatan, pengenalan, dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Salah satu penulis, Nurhabli Ridwan dari Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS) Sumatera Utara, menyumbangkan empat program aksi: Konservasi Lereng Hutan, Mitigasi Bencana dengan Vetiver, Penanaman Mangrove, dan Perlindungan Spesies Terancam Punah. Ia berharap rencana aksi tersebut dapat diimplementasikan secara teknis, didukung kebijakan, pendanaan, dan kolaborasi multipihak.
“Bumi dan segala keanekaragaman hayatinya butuh kepedulian kita. Mari jaga dan rawat alam demi kelangsungan hidup bersama,” ujar Nurhabli.
Deklarasi Komitmen Generasi Muda
Dalam deklarasi yang dibacakan, generasi muda berkomitmen menjadi garda terdepan pengumpulan data biodiversitas, membangun jejaring kolaborasi, menjadi agen literasi konservasi, melindungi tumbuhan dan satwa liar, hingga menggaungkan kampanye kreatif di media sosial.
“Kami hadir bukan sekadar menyuarakan harapan, tapi untuk bergerak. Untuk alam, untuk masa depan, untuk Indonesia yang lestari,” demikian bunyi pernyataan komitmen tersebut.
Harapan Ke Depan
HKAN 2025 diharapkan mampu memperkuat sinergi lintas generasi dalam menjaga kelestarian alam Indonesia. Dengan semangat “Youth for Conservation, Beyond Expectations”, generasi muda didorong tidak hanya terlibat, tetapi juga melampaui ekspektasi dalam menciptakan aksi konservasi inovatif, inklusif, dan berkelanjutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)