LDII Dorong Sinergi UMKM dan Ekonomi Syariah untuk Daya Saing Berkelanjutan
Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya (tengah) menyampaikan sambutan dalam kegiatan LDII, mendorong sinergi UMKM dan ekonomi syariah, Jakarta, Selasa (12/8/2025).
GIMIC.ID, JAKARTA – Setiap tanggal 12 Agustus, masyarakat Indonesia memperingati Hari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Nasional. Peringatan ini menjadi momentum penting bagi pelaku usaha, pemerintah, dan pemangku kepentingan untuk menguatkan peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Sekretaris Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Dody Taufiq Wijaya mengatakan, Hari UMKM menjadi pengingat untuk terus mendorong sinergi UMKM dengan ekonomi syariah.
“Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, ekonomi syariah dapat memberikan dampak positif terhadap daya saing, peningkatan, dan keberlanjutan UMKM Indonesia dalam jangka panjang,” ujarnya.
Menurut Dody, prinsip ekonomi syariah seperti keadilan, transparansi, dan tanggung jawab sosial membantu UMKM meningkatkan kepercayaan serta loyalitas pelanggan. Hal ini penting khususnya bagi UMKM di sektor makanan dan minuman (F&B) serta produk halal yang potensial menggerakkan ekosistem industri halal.
Kontribusi Besar UMKM bagi Perekonomian
Berdasarkan data Kadin Indonesia, UMKM menyumbang sekitar 60,5–61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional atau setara Rp9.580 triliun. Sektor ini juga menyerap sekitar 97 persen total tenaga kerja nasional, atau sekitar 117 juta pekerja, sehingga membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan.
Selain itu, UMKM berperan dalam pemerataan pembangunan hingga wilayah terpencil. Produk-produk unik dan inovatif karya UMKM juga telah bersaing di pasar global, termasuk menembus pasar ekspor.
Namun, Dody menilai kontribusi tersebut masih bisa ditingkatkan melalui dukungan konkret, seperti akses pembiayaan, teknologi digital, pendampingan peningkatan kualitas produk, dan pengembangan pasar. Ia juga menekankan perlunya regulasi yang berpihak kepada UMKM, konsisten, dan mampu menguatkan sinergi dengan pelaku usaha besar.
Ekonomi Syariah Tingkatkan Efisiensi dan Daya Saing
Koordinator Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat DPP LDII Ardito Bhinadi menyebut, ekonomi syariah memberi dampak positif bagi UMKM dari sisi ekonomi dan keberlanjutan.
“Tidak ada pemburu rente, semua pihak menikmati hasil sesuai kerjanya. Efisiensi tercipta dalam proses produksi maupun distribusi pemasaran,” jelas Ardito.
Skema pembiayaan syariah berbasis bagi hasil, seperti mudharabah dan musyarakah, dinilai mampu menjaga arus kas usaha, menghindari beban bunga tinggi, serta membuat usaha lebih tangguh. Nilai tambah lainnya adalah penerapan prinsip keberlanjutan sosial dan lingkungan yang kini menjadi perhatian konsumen global.
Meski demikian, Ardito menilai pembiayaan syariah saat ini masih didominasi akad murabahah (jual beli). Porsi pembiayaan bagi hasil dan insentif fiskal bagi UMKM syariah perlu diperbesar agar semakin kompetitif.
Langkah Konkret LDII
LDII memiliki program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang fokus pada peningkatan kapasitas UMKM, mulai dari pelatihan wirausaha, literasi keuangan syariah, pemanfaatan teknologi digital, hingga fasilitasi akses permodalan.
“Kami membangun ekosistem bisnis syariah yang mengintegrasikan pelaku ekonomi rumah tangga, UMKM, lembaga pembiayaan syariah, hingga pemasaran digital,” kata Ardito.
LDII juga telah bekerja sama dengan bank umum syariah dan penyedia layanan uang elektronik syariah untuk mempermudah akses layanan keuangan bagi UMKM di berbagai daerah.
Peran Teknologi Digital
Menurut Dody, digitalisasi berperan penting mendorong UMKM merambah pasar regional hingga ASEAN, terutama di sektor pangan dan wisata halal, fesyen muslim, dan industri kreatif. Pemanfaatan e-commerce, pembayaran digital syariah, dan logistik terintegrasi membuat UMKM mampu menembus pasar tanpa batas geografis.
Ardito menambahkan, inovasi seperti smart contract berbasis syariah dapat memudahkan transaksi lintas negara, meski implementasinya masih memerlukan regulasi lintas batas, literasi digital, dan infrastruktur yang merata.
Menutup pernyataannya, Ardito menegaskan, “UMKM bukan sekadar usaha, tetapi semangat kebersamaan yang menyalakan harapan bangsa, dari desa hingga kota, dari lokal hingga mendunia.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-Redho)