KKI 2025 Catat Transaksi Eksport dan Pembiayaan UMKM Tembus Ratusan Miliar, Bukti Nyata UMKM Naik Kelas

Ket : Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia di Gelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025.(Doc.BI/Ist)
GIMIC.ID, JAKARTA — Gelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam mendorong transformasi UMKM nasional menuju kelas dunia. Selama empat hari pelaksanaan (7–10 Agustus 2025) di Jakarta International Convention Center (JICC), ajang ini berhasil membukukan capaian signifikan di berbagai sektor, mulai dari business matching ekspor hingga penjualan langsung produk UMKM.
Salah satu pencapaian utama adalah nilai transaksi ekspor melalui business matching yang mencapai Rp168,3 miliar, mempertemukan UMKM binaan Bank Indonesia dan Kementerian/Lembaga dengan 26 pembeli dari 17 negara. Capaian ini menjadi bukti bahwa produk UMKM Indonesia semakin diminati di pasar global.
Tak hanya itu, business matching pembiayaan UMKM juga menunjukkan hasil menggembirakan dengan total Rp224 miliar, termasuk di dalamnya pembiayaan hijau sebesar Rp96 miliar yang mendukung praktik usaha berkelanjutan.
Sementara itu, minat masyarakat terhadap produk UMKM juga menunjukkan tren positif. Omzet penjualan selama KKI 2025 tercatat Rp98,7 miliar, terdiri dari Rp20 miliar penjualan langsung di lokasi pameran dan Rp78,7 miliar dari penjualan online melalui platform KKI. Hampir seluruh transaksi menggunakan QRIS, mencerminkan semakin kuatnya adopsi sistem pembayaran digital yang cepat, aman, dan efisien.
Antusiasme Pengunjung dan Partisipasi Aktif
Tingginya antusiasme publik juga tercermin dari total partisipasi pengunjung yang mencapai 152.458 orang, dengan 15.552 hadir langsung di JICC dan 136.906 mengikuti secara daring melalui berbagai kanal Bank Indonesia. Rangkaian forum, dialog, dan aktivasi lainnya turut menyedot perhatian khalayak luas.
Pada penutupan KKI 2025, Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mendorong kemajuan UMKM dan pelestarian budaya bangsa.
“Wastra Indonesia adalah bagian dari identitas budaya bangsa. Para pelaku UMKM berperan penting dalam melestarikannya. Dalam semangat Kalala Mareda, mari kita bersatu untuk berkarya,” ujarnya.
UMKM Naik Kelas: Pilar Ekonomi Masa Depan
Dalam salah satu sesi talkshow bertajuk "Menavigasi Ekspor di tengah Dinamika Perdagangan Internasional", Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman menyoroti pentingnya UMKM yang kompetitif dan inovatif dalam menembus pasar global. Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, UMKM berkontribusi sebesar 15,7% terhadap ekspor non-migas. Upaya BI dalam membina UMKM berhasil mendorong capaian ekspor sebesar Rp1,4 triliun pada 2024, dan terus berlanjut hingga Rp452,5 miliar pada triwulan I 2025, meningkat 59,7% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Bank Indonesia pun terus memperkuat ekosistem UMKM dengan strategi pengembangan yang berfokus pada tiga pilar utama:
1. Peningkatan daya saing melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan akses pembiayaan.
2. Transformasi digital UMKM untuk memperluas jangkauan pasar.
3. Peningkatan literasi dan edukasi UMKM.
Melalui strategi pull dan push, BI aktif membawa UMKM binaannya ke ajang promosi internasional, mempertemukan mereka dengan pembeli global, dan memperkuat jaringan dengan kurator internasional, sembari tetap mengembangkan UMKM lokal di seluruh Indonesia.
Wujud Komitmen Nyata Bank Indonesia
Diselenggarakan secara kolaboratif dengan 24 Kementerian dan Lembaga, serta melibatkan lebih dari 1.400 UMKM, KKI 2025 menjadi simbol nyata komitmen Bank Indonesia dalam mendorong UMKM agar tangguh, inovatif, dan mampu bersaing di pasar internasional.
Dengan berbagai capaian tersebut, KKI 2025 tak hanya menjadi ajang promosi produk lokal, tetapi juga platform strategis dalam memperkuat posisi UMKM Indonesia di panggung global.(Rel/EL)
Komentar