Gurita Nepotisme di PLN Semakin Menggila, Kolega Dirut Kuasai Jabatan Strategis

Gedung kantor pusat PLN (Persero) di Jakarta yang kini disorot publik karena isu dugaan praktik nepotisme dalam rotasi jabatan strategis.
GIMIC.ID, JAKARTA – Aroma nepotisme di tubuh PT PLN (Persero) kian tercium tajam. Jabatan-jabatan strategis di perusahaan listrik negara ini kini didominasi oleh kolega dan kerabat dekat Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo. Pola rekrutmen melalui jalur professional hire (pro hire) dinilai hanya menjadi kedok untuk memasukkan orang-orang tertentu tanpa harus melalui proses seleksi reguler.
Dari informasi yang dihimpun, sejumlah nama yang belakangan ini menduduki posisi penting di PLN diduga kuat memiliki kedekatan personal dengan Dirut Darmawan. Bahkan, ada yang langsung melesat ke kursi Vice President (VP) dan Executive Vice President (EVP) hanya dalam hitungan bulan, tanpa rekam jejak kinerja yang jelas.
Salah satu nama yang menjadi sorotan adalah Pratama Adieputra Suseno, pria 31 tahun yang disebut-sebut sebagai keponakan dari istri Dirut PLN, Dini Darmawan Prasodjo. Pratama masuk PLN melalui jalur pro hire di anak perusahaan PLN Icon Plus, dan tak lama kemudian langsung menempati posisi sebagai VP di holding PLN (Persero).
Tak berselang lama, karirnya kembali melesat menjadi EVP Manajemen Digital, dan dalam mutasi terbaru pekan lalu, ia ditunjuk sebagai Kepala Satuan Manajemen Digital, setara dengan Senior EVP.
“Belum setahun kayaknya Pak Pratama, tapi karirnya ngebut. Padahal kami yang sudah puluhan tahun kerja dari bawah, susah untuk sampai ke jabatan EVP. Itu pun paling hanya satu-dua orang saja yang bisa,” ujar seorang sumber internal PLN yang enggan disebutkan namanya.
Nama lainnya adalah Ferdy Alfarizka Putra, mantan anggota Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) era Jokowi yang juga dikenal sebagai bagian dari lingkaran dalam "Darmo"—sebutan internal bagi kelompok loyalis Darmawan Prasodjo.
Ferdy masuk melalui jalur pro hire di PLN Icon Plus. Menurut sumber internal, ia sempat vakum dua tahun tanpa kejelasan status karena mendampingi istrinya studi di Australia. Kini, ia kembali aktif dan langsung menempati jabatan sebagai EVP Transformasi Korporat dan CEO Office di Sekretariat Perusahaan Direktorat Utama PLN Kantor Pusat.
“Suka-suka Dirut mau tempatkan koleganya di mana. Kita yang tidak punya hubungan kekeluargaan, ya harus legowo,” tambah sumber tersebut.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN bulan Juni 2025 lalu, nama lain yang disebut-sebut sebagai kolega Dirut, yakni Chipta Perdana, juga naik daun. Chipta kini menjabat sebagai Direktur Utama PLN Icon Plus, subholding strategis yang mengelola transformasi digital dan jaringan serat optik PLN.
Sayangnya, ketika dikonfirmasi mengenai indikasi kuat praktik nepotisme dalam rotasi jabatan ini, EVP Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Putranto, memilih bungkam. Pesan singkat yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp tidak direspons hingga berita ini diturunkan.
Fenomena ini kian menguatkan kekhawatiran bahwa reformasi birokrasi dan profesionalisme di tubuh BUMN hanya menjadi slogan. Tanpa akses "orang dalam", kesempatan meraih karir cemerlang di PLN tampaknya hanya tinggal mimpi bagi pegawai biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)
Komentar