Desakan Copot Dirut PLN Meningkat, Presiden Diminta Turun Tangan
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, saat memberikan pemaparan dalam sebuah kegiatan resmi PLN. Kepemimpinannya kini menuai sorotan tajam dari publik, DPR, hingga relawan, terkait merosotnya kinerja keuangan perusahaan dan dugaan praktik nepotisme di tubuh PLN. (Foto: Dok. PLN)
GIMIC.ID, JAKARTA – Desakan publik agar Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo segera dicopot kian menguat. Isu yang berkembang tak lagi hanya sebatas soal kinerja keuangan, namun juga dugaan praktik korupsi, nepotisme berkedok "professional hire", hingga gaya kepemimpinan yang dinilai otoriter.
Meski mengemban amanah sebagai pimpinan di perusahaan penyedia listrik nasional yang memonopoli distribusi kelistrikan, PLN justru mencatatkan kerugian yang signifikan. Hal ini diperparah dengan melonjaknya utang dan merosotnya laba perusahaan, yang kemudian menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan.
Alih-alih melakukan transformasi, Darmawan justru dinilai memperkuat posisinya dengan melakukan perombakan besar-besaran terhadap pejabat di tubuh PLN, yang oleh sejumlah pihak disebut sebagai "bedol desa".
‘Cepu’ Diincar, Loyalis Ditarik
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perombakan besar terjadi di level General Manager (GM) hingga Executive Vice President (EVP). Langkah tersebut disebut-sebut sebagai upaya menyingkirkan figur-figur yang dianggap sebagai "duri dalam daging", termasuk pejabat yang dinilai dekat dengan mantan direksi.
"Iya, memang Pak Dirut sedang melakukan bersih-bersih pejabat yang dianggapnya sebagai cepu—yang membocorkan informasi buruk PLN ke media—dan mengganti dengan orang-orang yang lebih patuh," ujar sumber internal PLN yang enggan disebut namanya, Minggu (3/8/2025).
Berikut beberapa pejabat yang kini menduduki posisi strategis di manajemen atas PLN:
- Hery Wiyoto – EVP MPT
- Nurhardiyanto – GM UIP MPA
- Basuki – GM UIP KLT
- Susilo – GM UIP KLB
- Dewanto – GM UIP SBU
- Fathol – GM UIP JBTB
- Yasir – GM UIP JBB
- Defiar Anis – EVP MKS (akan pensiun akhir 2025)
- Dis – EVP HSSE
- Abdul Salam N – EVP TKS
- Sugeng Widodo – GM Jabar (sebelumnya GM Jateng-Yogyakarta)
- Bram – GM Jateng-Yogyakarta
- Supar – EVP HTD
- Galih C – EVP HSC
- Sari – EVP HST
- Adhi A – EVP Muda Mudi
Komisi VI DPR dan CBA Soroti Keuangan PLN
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, menyebut kondisi keuangan PLN sangat memprihatinkan. Menurutnya, perusahaan seharusnya sehat karena mendapatkan monopoli bisnis, subsidi APBN, dan penyertaan modal negara (PMN). Namun faktanya, utang PLN naik sekitar Rp156 miliar per hari.
"Bayangkan, perusahaan monopoli bisa merugi, atau labanya anjlok serta utangnya menggunung. Ini tidak masuk akal," kata Mufti, Kamis (31/7/2025).
Mufti mendesak agar pemerintah segera merombak jajaran direksi PLN, tak hanya dari sisi struktur keuangan tapi juga moral dan integritas.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menyampaikan data utang PLN yang terus membengkak. Pada 2024, utang PLN mencapai Rp711,2 triliun, naik dari Rp655 triliun pada 2023.
"Laba PLN pun turun dari Rp22 triliun (2023) menjadi Rp17,7 triliun (2024), padahal mereka memonopoli pasar," kata Uchok.
Relawan Re-LUN: Jangan ‘Bunuh’ Pejabat Berprestasi
Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Re-LUN), Teuku Yudhistira, menilai pencopotan sejumlah pejabat berprestasi justru menunjukkan arogansi Darmawan. Menurutnya, langkah tersebut bukan solusi, tetapi bentuk pembungkaman terhadap pejabat yang tak sejalan dengan kepentingan pribadi pimpinan.
“PLN kelihatan bagus karena framing media ibukota. Tapi dalamnya bobrok. Kami tahu, ada nilai kontrak besar antara PLN dan sejumlah media. Karena itu, hanya bagian tubuhnya yang diutak-atik, padahal busuknya di kepala," tegas Yudhis, Senin (4/8/2025).
Lebih lanjut, Yudhistira—yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO)—mengungkap bahwa saat ini tengah berlangsung penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi di tubuh PLN oleh Kortas Tipikor Mabes Polri.
"Ada tiga kasus yang sedang diselidiki dan diduga terkait masa kepemimpinan Darmawan," ungkapnya.
Presiden Prabowo Diminta Ambil Alih
Yudhistira mendesak Presiden Prabowo dan jajaran Danantara selaku holding BUMN energi untuk turun tangan menyelamatkan PLN dari kehancuran. Ia menuding Darmawan terlibat dalam gaya hidup mewah, praktik kolusi dengan vendor tertentu, dan dugaan manipulasi pencitraan lewat penghargaan berbayar.
"Kami mendesak Presiden untuk segera mencopot Darmawan Prasodjo dan kroninya. PLN harus dipimpin oleh orang yang kredibel dan profesional, bukan yang berorientasi memperkaya diri," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-RSD)