1. Beranda
  2. BUMN

PGN Kelola Bisnis Gas Bumi Ramah Lingkungan, Raih Skor ESG Terbaik Dunia

Oleh ,

GIMIC.ID, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus berkomitmen mengelola bisnis gas bumi secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tiga elemen utama yang menjadi fokus dalam strategi keberlanjutan PGN adalah sistem manajemen risiko, penggunaan peralatan (equipment) yang andal, serta pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Direktur Manajemen Risiko PGN, Arief Kurnia Risdianto, dalam forum Young On Top National Conference (YOTC) ke-15 yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, belum lama ini.

“Operasional bisnis gas bumi PGN banyak bersinggungan langsung dengan lingkungan, seperti lokasi offshore dan jaringan pipa bawah laut. Karena itu, kami memiliki tanggung jawab besar agar proses bisnis dari hulu hingga hilir tetap berkelanjutan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,” ujar Arief.

Tiga Pilar Ramah Lingkungan PGN

Pertama, dari sisi sistem manajemen risiko, PGN aktif mengidentifikasi potensi risiko dalam pengembangan dan pengelolaan infrastruktur gas bumi, termasuk yang berada di laut seperti pipa SSWJ, KJG, dan TGI. Tujuannya adalah mencegah kerusakan lingkungan serta meminimalkan potensi bahaya terhadap masyarakat dan ekosistem.

PGN juga telah mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam manajemen risiko perusahaan. Secara global, pengakuan terhadap strategi ini diwujudkan melalui capaian ESG Risk Rating sebesar 20,2, menjadikan PGN peringkat pertama di dunia dalam kategori perusahaan infrastruktur gas dengan kapitalisasi pasar USD 2,0–2,8 miliar.

Kedua, PGN menerapkan standar tinggi dalam penggunaan peralatan. Peralatan dipilih berdasarkan kualitas dan efisiensi energi, serta dilakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan keandalan dan keselamatan operasional. Inovasi teknologi yang ramah lingkungan juga diterapkan secara bertahap.

Ketiga, elemen krusial lainnya adalah SDM. PGN terus meningkatkan kapasitas karyawan melalui berbagai program pelatihan dan budaya kerja berbasis keselamatan. Arief menyampaikan bahwa pada tahun 2024, jam pelatihan karyawan meningkat 72% menjadi rata-rata 69 jam per orang. Fokus pelatihan meliputi energi bersih, digitalisasi, dan manajemen risiko.

“Kesehatan, keselamatan, dan lingkungan adalah aspek yang tidak dapat dipisahkan. SDM kami ditanamkan prinsip itu sebagai pondasi dalam menciptakan tempat kerja yang aman dan berkelanjutan,” tegas Arief.

Gas bumi yang menjadi komoditas utama PGN, berperan strategis dalam menekan emisi karbon di Indonesia. Dibandingkan minyak bumi dan batu bara, gas bumi menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah — sekitar 450–550 gram CO₂ per kWh, dibandingkan 700–900 gr CO₂/kWh dari minyak bumi dan 600–1.100 gr CO₂/kWh dari batu bara.

Sepanjang tahun 2024, PGN mencatatkan 44,47 juta jam kerja aman dan total 490,58 juta jam kerja aman kumulatif. Selain itu, PGN berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 14001 (Manajemen Lingkungan) dan ISO 45001 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

Dengan sinergi antara efisiensi operasional, diversifikasi energi, dan teknologi rendah karbon, PGN memperkuat perannya sebagai katalis transisi energi nasional, demi mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Baca Juga