Dari Natuna untuk Indonesia: Sandi Pamungkas, Mahasiswa UPER yang Ukir Prestasi hingga Kancah Internasional

GIMIC.ID, MEDAN – Di ujung utara Indonesia, di antara gugusan pulau-pulau kecil di Laut Natuna Utara, tumbuh seorang pemuda dengan semangat dan mimpi yang jauh melampaui batas cakrawala tempat tinggalnya. Sandi Pamungkas, mahasiswa Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina (UPER), kini menjadi inspirasi nasional sebagai Mahasiswa Berprestasi 2025, membawa nama Natuna dan UPER ke panggung nasional dan internasional.

"Saya tidak ingin Natuna hanya dikenal karena letaknya yang jauh. Saya ingin Natuna dikenal lewat prestasi anak-anak mudanya," ujar Sandi.

Sandi lahir dan besar di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Ayahnya adalah anggota TNI, sementara ibunya ibu rumah tangga. Sejak usia sekolah, ia sudah menyadari bahwa akses pendidikan dan teknologi yang terbatas di daerahnya bukan alasan untuk menyerah, melainkan peluang untuk berkontribusi.

“Saya ingin menciptakan teknologi yang berguna bagi orang banyak, bukan sekadar ikut tren,” ungkapnya.

Bermodalkan semangat dan prestasi akademik, ia meraih Beasiswa Generasi Juara TNI AD yang membawanya berkuliah di Universitas Pertamina. “Beasiswa ini bukan akhir perjuangan, tapi awal komitmen saya untuk terus berkontribusi,” ucapnya mantap.

Sandi tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga aktif dalam ratusan kompetisi di dalam dan luar negeri. Total, ia telah meraih lebih dari 500 penghargaan, termasuk 100 penghargaan internasional. Salah satu inovasi andalannya adalah Moo Apps, aplikasi pemantau kesehatan hewan ternak berbasis AI yang kini digunakan di berbagai wilayah Indonesia, bahkan tengah dikembangkan bersama Kementerian Perekonomian Digital Taiwan.

“Moo Apps lahir dari keresahan saya melihat peternak kecil merugi akibat hewan sakit. Saya ingin memberi mereka alat bantu teknologi yang sederhana namun berguna,” jelasnya.

"Safety-Eye”: Inovasi untuk Industri Migas

Kini, Sandi mewakili UPER dan LLDIKTI Wilayah III dalam ajang Seleksi Mahasiswa Berprestasi Nasional 2025, setelah meraih juara dua tingkat wilayah. Dalam ajang ini, ia membawa Safety-Eye, gagasan sistem keselamatan kerja berbasis AI untuk industri migas.

Safety-Eye dirancang untuk mendeteksi kelelahan pekerja, suhu tubuh, serta penggunaan alat pelindung diri melalui kamera pintar dan sensor, menjawab tantangan dari data Kementerian ESDM (2024) yang menyebut tingkat kecelakaan kerja di sektor migas 2,5 kali lebih tinggi dibanding sektor lain.

Kepala Program Studi Ekonomi UPER, Dr. Feriansyah, S.E., M.Si., mengapresiasi karakter dan etos kerja Sandi.

“Sandi bukan hanya bekerja keras, tapi juga cerdas. Ia mampu melihat celah persoalan dan merancang solusi nyata berbasis teknologi. Ia membawa nama baik almamater dan daerah asalnya,” tutur Dr. Feriansyah.

Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU., menyatakan kebanggaannya terhadap prestasi Sandi.

“Sandi adalah bukti bahwa mahasiswa dari daerah 3T pun bisa bersaing di tingkat nasional. Ia merepresentasikan semangat UPER untuk melahirkan inovator muda yang berdampak bagi masyarakat dan bangsa.”

Kisah Sandi Pamungkas menjadi teladan bahwa keterbatasan bukan halangan. Dari Natuna untuk Indonesia, ia membawa pesan kuat: tidak ada mimpi yang terlalu jauh jika dijalani dengan keberanian dan kerja keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id

(G-H2) 

Komentar

Loading...