Bank Indonesia Ajak Anak-Anak Pahami Sistem Pembayaran
Pembukaan Program Publik berupa Pameran temporer The Communication and Education on Numismatic History (D’Commentry) Museum Bank Indonesia di Jakarta, 14 Juli 2025. (Foto: Ist)
GIMIC.ID, JAKARTA - Museum Bank Indonesia (MuBI) membuka program publik berupa pameran temporer The Communication and Education on Numismatic History (D’Commentry) dengan tema “Bentengan di MuBI: Bermain dan Telusuri uang lewat cerita anak” mulai 15 Juli hingga 14 September 2025.
“Jadi hari ini kita melakukan pembukaan pameran bentengan mengenai permainan anak-anak dari masa ke masa. Jadi 1 Juli adalah ulang tahun Bank Indonesia, 23 Juli hari Anak Nasional, dan nanti Agustus hari ulang tahun Indonesia HUT RI. Jadi untuk itu kita mengangkat sebuah tema bagaimana permainan anak-anak berevolusi dari masa ke masa,” kata Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan dalam pembukaan D’Commentry, Senin, 14 Juli 2025.
Junanto menjelaskan, pameran ini bukan sekadar permainan anak semata, melainkan terdapat sebuah cerita tentang sistem pembayaran di salah satu permainannya.
“Tentunya bukan hanya mainannya saja, karena di setiap mainan ada ceritanya. Dan salah satu cerita adalah bagaimana sistem pembayaran itu juga berevolusi dari masa ke masa,” ungkapnya.
Di menuturkan, dalam pameran ini di setiap permainannya akan terdapat uang rupiah di sebelahnya yang berlaku pada saat permainan tersebut sedang tren di masanya.
“Tadi ada Rp100 pakai badak, ada Rp100 pinisi, ada Rp500 orang hutan. Itu menunjukkan bagaimana permainan berkembang bersama dengan evolusi sistem pembayaran,” tandasnya.
Junanto menyebutkan, pameran ini bertujuan untuikmengenalkan kepada anak-anak sejak dini mengenai evolusi sistem pembayaran di Indonesia. Termasuk, mengajarkan anak untuk menabung hingga berbagai risiko dalam pengelolaan keuangan.
“Dulu kita mengenal uang pembayaran rupiah dengan bentuk fisik. Tapi kemudian berkembang menjadi uang digital. Nah ini salah satu yang ingin kita ajak anak-anak juga harus tetap memahami risikonya. Jadi dulu menabung, sekarang memahami risiko dengan investasi, tapi juga jangan sampai terjebak ke dalam scamming, phishing, judi online, pinjaman online ilegal. Nah ini yang kita ajarkan kepada anak-anak,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-H2)