DPR Apresiasi Kinerja Pertamina Selama 2024, Setor Rp401,73 Triliun ke Negara
Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) di Jakarta. (Foto: istimewa)
GIMICID, JAKARTA - Anggota Komisi XII DPR, Eddy Soeparno menilai, setoran PT Pertamina (Persero) berupa pajak, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen senilai Rp401,73 triliun kepada negara ikut memberikan kontribusi signifikan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Angka Rp401,73 triliun menunjukkan Pertamina sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, termasuk dalam memberikan kontribusi kepada negara berupa pajak, PNBP dan dividen. Ini kontribusi yang signifikan kepada APBN,” ujar Eddy, dikutip Senin (16/6).
Menurut Eddy, besarnya jumlah setoran kepada negara tersebut sangat penting bagi perekonomian nasional. Selain berdampak positif kepada masyarakat, juga bisa mendukung peningkatan kinerja Pertamina sebagai BUMN yang bertugas menjaga ketahanan energi nasional.
"
Tidak hanya kepada masyarakat. Setoran kepada negara tersebut bisa dikontribusikan kembali, dalam hal ini ke Danantara. Setoran tersebut juga bisa mendukung peningkatan lifting minyak dan gas, ketika Pertamina membutuhkan dalam bentuk penyertaan atau dukungan negara,” jelasnya.
Edy berharap, dengan peran penting tersebut, Pertamina ke depannya juga harus terus didorong sebagai perusahaan energi. ”Khususnya dalam rangka meningkatkan bauran energi terbarukan kita, sehingga bisa semakin besar kontribusi untuk APBN,” tutup Eddy.
Terpisah, Ekonom Senior Universitas Riau, Dahlan Tampubolon mengatakan, tingginya setoran kepada negara menunjukkan bahwa kontribusi fiskal Pertamina kepada negara meningkat tajam.
Hal tersebut, mengindikasikan bahwa Pertamina memprioritaskan kewajiban fiskal dan dividen, meskipun menghadapi tekanan profitabilitas.
”Kontribusi Rp401,73 triliun ini sangat signifikan bagi APBN Indonesia. Kontribusi tersebut memberikan ruang fiskal yang krusial untuk mempertahankan sustainability ini. Tanpa kontribusi Pertamina, pemerintah akan menghadapi tekanan fiskal yang lebih besar,” bebernya.
Menurut Dahlan, kontribusi Pertamina sebesar Rp401,73 Triliun, memang luar biasa. Angka tersebut sekitar 20,71 persen dari total kontribusi BUMN, yang langsung menyuntikkan dana masif ke APBN.
”Kontribusi 20,71 persen ini bukan hanya angka statistik, tetapi refleksi dari kesuksesan pengelolaan BUMN yang berkontribusi signifikan terhadap fiskal yang berkelanjutan dan pembangunan ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Sementara terkait dana yang disetorkan ke APBN, menurut Dahlan memang sangat penting bagi perekonomian nasional. Dana tersebut, memungkinkan pemerintah untuk membiayai infrastruktur vital (jalan, pelabuhan, bandara, listrik), program pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.
”Ini sekaligus menunjukkan peran Pertamina sebagai salah satu pilar utama penerimaan negara. Tanpa kontribusi tersebut, pemerintah akan sangat bergantung pada utang atau harus memangkas belanja publik, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Secara keseluruhan, kata Dahlan, kinerja tersebut juga semakin menegaskan peran vital Pertamina dalam perekonomian Indonesia. Tidak hanya sebagai penyedia energi utama, tetapi juga sebagai “cash cow” bagi negara yang mampu memberikan kontribusi stabil bahkan di tengah tekanan pasar global.
Sebagai informasi, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024, Kamis (12/6), BUMN energi ini menyetorkan Rp401,73 triliun kepada negara yang berasal dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta dividen.
Sepanjang 2024, Pertamina juga membukukan kinerja keuangan yang kuat. Pendapatan perusahaan mencapai USD75,33 miliar, atau setara Rp1.194 triliun, dengan EBITDA sebesar USD10,79 miliar atau Rp171,04 triliun dan laba bersih sebesar USD3,13 miliar atau Rp49,54 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Gimic.id
(G-MP)