1. Beranda
  2. Gimic Sport
  3. Olahraga

Oleh: Indra Efendi Rangkuti

Sudirman Tokoh Legendaris Bulutangkis Indonesia Dan Dunia

Oleh ,

Sudirman bersama para pengurus PBSI menyambut Rudy Hartono tahun 1973

GIMIC.ID, MEDAN - Turnamen bulutangkis beregu campuran Sudirman Cup 2025 akan digelar pada 27 April hingga 4 Mei 2025 di Gimnasium Fenghuang, Xiamen, China. Walau sudah digelar sejak tahun 1989 masih banyak penggemar bulutangkis Indonesia yang tidak tahu asal usul dari Sudirman Cup ini.

Bahkan banyak yang beranggapan Sudirman Cup ini diambil dari nama pahlawan bangsa Jenderal Soedirman. Padahal Sudirman Cup ini adalah bentuk penghormatan kepada Tokoh Bulutangkis Indonesia dan Internasional kelahiran Sumatera Utara Sudirman.

Sudirman atau dikenal dengan nama Dick Sudirman, lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut) pada 29 April 1922.

Sudirman adalah anak ke-2 dari 11 bersaudara. Ayahnya bernama Sumono dan ibunya bernama Sutarmi. Kedua suami istri ini berasal dari Jawa Tengah.Sumono berasal dari Purworejo dan Sutarmi berasal dari Pati.

Pada awal 1920-an pasangan ini hijrah ke Pematang Siantar akibat mutasi tugas Pak Sumono sebagai pegawai pemerintah. Saat itu Sumono ditugaskan untuk menangani pembangunan jalan di beberapa wilayah Sumatera Timur.

Sudirman hidup di lingkungan keluarga yang mencintai olahraga. Sejak kecil ia gemar bermain bulu tangkis di belakang rumahnya.

Pada tahun 1929 Sudirman memasuki sekolah dasar HIS (Hollandsch Inlandsche School)di Pematang Siantar. Pada masa SD ini Sudirman menunjukkan minat yang besar di bidang kepanduan dan olahraga.Pada masa SD ini Sudirman aktif di Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang kini dikenal dengan istilah Pramuka. Selain kepanduan olahraga juga menjadi bidang yang ditekuninya. Dan olahraga yang digemari dan ditekuninya adalah bulutangkis. Pada masa itu Sudirman juga sering mengikuti turnamen bulutangkis di Siantar dan kerap menjadi juara.

Pada tahun 1936 seusai menamatkan pendidikannya di HIS Sudirman pindah ke Medan untuk melanjutkan studinya di MULO (setara SMP). Pada saat itu Sudirman memasuki MULO Medan (kini SMP Negeri 1 Medan). Semasa di Medan ini pula bakat bulutangkisnya kian terasah hingga akhirnya menjadi salah satu bintang bilutangkis tingkat pelajar di Sumut. Walau menekuni bulutangkis dan kerap menjuarai turnamen namun Sudirman tidak melupakan studinya dan akhirnya dirinyapun menjadi salah satu lulusan terbaik di sekolahnya. Atas prestasinya yang sukses di bulutangkis dan akademik pada momen perpisahan di sekolahnya Sudirman mendapat hadiah pulpen dari Sultan Deli. Pada masa tersebut hanya siswa – siswa terbaik yang mendapat hadiah dari Sultan Deli.Hadiah itu sangat berkesan baginya yg mendorongnya untuk sukses di studi dan hobi yg ditekuninya kelak.

Seusai menamatkan SMPnya di Medan Sudirman kemudian pindah ke Yogyakarta pada tahun 1939 untuk melanjutkan pendidikan AMS (setara SMA). Pada masa ini Sudirman mulai terjun serius ke dunia bulu tangkis. Dirinya juga kerap menjuarai turnamen bulutangkis di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Pada tahun 1942 tidak lama setelah menamatkan AMSnya di Yogyakarta Jepang menduduki Indonesia. Kondisi ini membuat hubungan Sudirman dengan orang tuanya di Pematang Siantar terputus akibat penataan ulang yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Jepang terhadap pegawai pemerintah dan berujung kepada kondisi Sudirman tidak mendapat kiriman uang secara rutin dari orang tuanya.

Kondisi ini membuat Sudirman berusaha mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan membuka usaha kecil – kecilan.Ia menjajakan sabun dengan bersepeda keliling di Yogyakarta. Walau demikian Sudirman tidak meninggalkan aktivitasnya di bulutangkis. Kemampuan dan prestasinya di bulutangkis ini terdengar oleh seorang tokoh yang juga penggemar bulutangkis bernama Tjipto Alimin.

Tjipto kemudian mengundang Sudirman ke jakarta pada 1943. Oleh Tjipto kemudian Sudirman diajak bergabung di klub bulutangkis yang dibinanya sekaligus bekerja instansi Percetakan Pemerintah. Tawaran ini diterima Sudirman sekaligus aktif di klub yang dibina Tjipto. Sudirman meraih gelar pertamanya dalam ajang Meiji Setsu Championship 1943. Sampai tahun 1948, Sudirman berulang kali mencicipi gelar juara di Jakarta.

Baca Juga