Kiprah Pasangan Halim Haryanto dan Kusharjanto
Aksi pasangan Halim Haryanto/Tri Kusharjanto di Thomas Cup 2002
GIMIC.ID,MEDAN - Pada akhir tahun 2001 Pelatnas PBSI mendapat ujian berat akibat mundurnya salah satu bintang ganda putra Indonesia Tony Gunawan. Seusai SEA Games 2001 di Kuala Lumpur Tony Gunawan memutuskan untuk melanjutkan studinya ke Amerika Serikat sekaligus melanjutkan karirnya disana.
Keputusan Tony Gunawan ini membuat PBSI merasa kehilangan besar karena Tony Gunawan adalah salah satu bintang ganda terbaik Indonesia saat itu. Prestasinya pada tahun 2001 berpasangan dengan Halim Haryanto cukup memukau.Tony/Halim sukses meraih Juara All England 2001 dan menjadi Juara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2001 yang digelar di Sevilla. Selain itu Tony/Halim juga sukses menjadi Juara Singapore Open 2001.
"Sepanjang 2001 pasangan Tony Gunawan/Halim Haryanto dan Candra Wijaya/Sigit Budiarto mendominasi pentas ganda putra bulutangkis Internasional." Pasangan Tony/Halim bersama Candra Wijaya/Sigit Budiarto menjadi kekuatan andalan Indonesia untuk menghadapi Thomas Cup 2002. Namun dengan mundurnya Tony Gunawan tentu kehilangan besar bagi skuad Thomas Cup Indonesia.
Halim Haryanto coba diduetkan dengan Luluk Hadiyanto. Namun prestasi keduanya kurang mengkilap.
"Pada awal 2002 Halim coba berduet dengan Nova Widianto". Duet Halim/Nova bertanding di All England 2002. Namun sayang langkah mereka terhenti di babak 16 Besar setelah takluk dari pasangan Denmark Jesper Larsen/Jim Laugesen.
Kemudian Halim/Nova tampil di Swiss Open 2002.Namun langkah mereka terjegal di babak 32 Besar. Halim/Nova takluk dari pasangan Denmark Michael Lamp/Michael Sogaard. Duet Halim/Nova ini tidak bertahan lama karena Nova kemudian difokuskan di nomor ganda campuran bersama pasangannya Vita Marissa.
Kondisi ini membuat Direktur Pelatnas Christian Hadinata dan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi (Herry IP) mencoba menghubungi kembali Tony Gunawan untuk meminta Tony agar bersedia memperkuat Indonesia di Thomas Cup 2002 yang akan digelar di Guangzhou. Namun Tony Gunawan yang waktu itu baru memulai studinya di Amerika Serikat menolak karena waktunya yang berbenturan dengan kegiatannya di Amerika Serikat.
Akhirnya Christian Hadinata dan Herry IP berdiskusi dengan pelatih ganda campuran Richard Mainaky untuk menduetkan Tri Kusharjanto dengan Halim Haryanto di Thomas Cup 2002. Tri Kusharjanto sendiri saat itu bermain rangkap di ganda putra bersama Bambang Suprianto dan di ganda campuran bersama Emma Ermawati. Bersama Bambang Suprianto,Tri Kusharjanto bahkan pernah menjadi Juara Asia 2001 setelah menaklukkan duet Candra Wijaya/Tony Gunawan yang merupaksn peraih Medali Emas Olimpiade Sydney 2000.
Halim Haryanto akhirnya berduet dengan Tri Kusharjanto sebagai persiapan menghadapi Thomas Cup 2002.Tri Kusharjanto yang memiliki kemampuan bola – bola placing di depan net dianggap pas berduet dengan Halim yang memiliki power dan jumping smash mematikan dari sisi belakang. Duet Halim Haryanto/Tri Kusharjanto mengawali debut mereka dengan tampil di Japan Open 2002.
Penampilan mereka ternyata cukup menjanjikan. Mereka berhasil lolos hingga babak 8 besar. Sayang langkah mereka terhenti setelah takluk dari pasangan kuat dari Korea Selatan Lee Dong Soo/Yoo Yong Sung.Hal ini membuat Herry IP yakin bahwa duet Halim dan Tri Kusharjanto dapat diandalkan di Thomas Cup 2002.
Thomas Cup 2002 digelar di Guangzhou pada tanggal 9 – 19 Mei 2002. Di nomor ganda putra Indonesia waktu itu membawa Candra Wijaya, Sigit Budiarto, Halim Haryanto, Tri Kusharjanto dan Bambang Suprianto. Indonesia sendiri tergabung di Grup B bersama Thailand, Jerman dan Malaysia. Saat itu pertandingan digelar dengan sistem skor 7 dalam pertarungan 3 set.
Pada pertandingan pertama Indonesia berhadapan dengan Thailand. Duet Halim Haryanto/Tri Kusharjanto tampil sebagai ganda kedua dan berhadapan dengan duet Patapol Ngernsrisuk/Khunakorn Sudhisodhi. Halim Haryanto/Tri Kusharjanto sukses menaklukkan duet Thailand ini dengan straight set 7-5,7-5 dan 7-1.Indonesia menag 5-0 atas Thailand dalam laga ini. Di pertandingan kedua Indonesia berhadapan dengan musuh besarnya Malaysia. Duet Halim Haryanto/Tri Kusharjanto tampil sebagai ganda kedua dan berhadapan dengan duet Chew Choon Eng/Choong Tan Fook. Halim Haryanto/Tri Kusharjanto tampil gemilang dan sukses menaklukkan duet Malaysia Chew Choon Eng/Choong Tan Fook dengan straight set 7-4,7-4 dan 7-5.Indonesia menag 4-1 atas Malaysia dalam laga ini.Satu – satunya kekalahan Indonesia dialami oleh tunggal pertama Marleve Mainaky yang takluk dari tunggal pertama Malaysia Wong Choong Haan.
Di pertandingan terakhir penyisihan grup Indonesia berhadapan dengan Jerman. Tri Kusharjanto diistirahatkan dalam pertandingan ini.Di nomor ganda Halim Haryanto berduet dengan Sigit Budiarto dan Candra Wijaya berduet dengan Bambang Suprianto. Dan di pertandingan ini Indonesia sukses menaklukkan Jerman dengan skor 5-0 dan melangkah ke Semifinal sebagai Juara grup B.
Di babak Semifinal Indonesia berhadapan dengan Denmark. Halim Haryanto/Tri Kusharjanto seharusnya tampil di pertandingan ini. Namun Indonesia unggul 3-0 dalam laga ini setelah Marleve Mainaky, Candra Wijaya/Sigit Budiarto dan Taufik Hidayat sukses menaklukkan lawan – lawannya sehingga partai ke-4 dan dan ke-5 tidak dimainkan lagi.
Di Final Indonesia kembali berhadapan dengan Malaysia.Malaysia maju ke Final setelah dengan gemilang menyingkirkan tuan rumah China di Semifinal dengan skor 3-1. Duel sarat gengsi antara Indonesia dengan Malaysia ini mengundang perhatian dari publik bulutangkis dunia.
Di Final yang berlangsung 19 Mei 2002 di Tianhe Sports Centre Guangzhou, Malaysia berniat membalas kekalahannya dari Indonesia di penyisihan grup. Indonesia dibuat terhenyak ketika tunggal pertama Marleve Mainaky kembali takluk dari tunggal pertama Malaysia Wong Choong Haan dengan straight set 5-7, 5-7 dan 1-7.
Indonesia kemudian berhasil menyamakan kedudukan setelah ganda utama Indonesia Candra Wijaya/Sigit Budiarto tampil gemilang ketika berhadapan dengan duet Malaysia Chan Chong Ming/Chew Choon Eng.Candra/Sigit menang dengan straight set 7-3,7-4 dan 7-2.
Indonesia kemudian dalam posisi kritis setelah di partai ketiga,tunggal kedua Indonesia Taufik Hidayat secara mengejutkan takluk dari tunggal kedua Malaysia Lee Tsuen Seng.Taufik takluk dalam pertarungan rubber set dengan skor 7-1,5-7,5-7,7-2 dan 3-7.
Kedudukan ini membuat Indonesia dalam posisi genting.Malaysia menurunkan salah satu pasangan tangguhnya yaitu Choong Tan Fook / Lee Wan Wah. Sejak awal Choong Tan Fook / Lee Wan Wah lebih diunggulkan atas Halim Haryanto/Tri Kusharjanto. Namun pelatih Herry IP memberi dorongan kepada Halim Haryanto/Tri Kusharjanto untuk tampil rileks dan penuh semangat.
Halim Haryanto/Tri Kusharjanto memulai laga dengan ketat.Halim Haryanto terlihat tegang dan penuh beban. Di saat itulah Tri Kusharjanto terus memotivasi Halim agar tampil rileks. Akhirnya Halim bangkit dan mereka menang 8-7 di set pertama ini. Di set kedua Choong Tan Fook/Lee Wan Wah tampil prima dan mampu menekan Halim Haryanto/Tri Kusharjanto. Akhirnya di set kedua ini Halim Haryanto/Tri Kusharjanto takluk 7-8.
Raut tegang kemudian terlihat di wajah Ketua Umum PB PBSI Chairul Tanjung dan para ofisial Indonesia. Sedangkan nada sumringah terlihat di wajah para ofisal Malaysia. Mereka yakin Choong Tan Fook/Lee Wan Wah akan menang sekaligus memastikan Malaysia sebagi Juara Thomas Cup 2002.
Pelatih Herry IP memberikan arahan dan motivasi kepada Halim Haryanto/Tri Kusharjanto. Dan akhirnya Halim Haryanto/Tri Kusharjanto memasuki lapangan dengan wajah “fresh” dan penuh optimisme.Rasa geram akibat kalah di set kedua terlihat di wajah keduanya.
Akhirnya Halim Haryanto/Tri Kusharjanto tampil “kesetanan” di set ketiga. Tri Kusharjanto tampil bagai “banteng mengamuk” dengan terus mengejar bola dan sergapan cepat di depan net. Sedangkan Halim Haryanto tampil ganas dengan terus menghujani duet Malaysia tersebut dengan “jumping smash” mematikannya. Choong Tan Fook/Lee Wan Wah dibuat tak berkutik menghadapi hujan serangan dari Halim Haryanto/Tri Kusharjanto. Akhirnya duo Malaysia ini takluk 1-7 dari Halim Haryanto/Tri Kusharjanto.
Di set keempat Halim Haryanto/Tri Kusharjanto tampil makin percaya diri. Dan akhirnya mereka sukses menaklukkan Choong Tan Fook/Lee Wan Wah dengan skor 7-3 sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Halim Haryanto/Tri Kusharjanto kemudian berangkulan penuh haru setelah sukses menaklukkan Choong Tan Fook/Lee Wan Wah. Keduanya kemudian merangkul Herry IP di pinggir lapangan. Wajah legapun terlihat di wajah Ketua Umum PB PBSI Chairul Tanjung dan para ofisial Indonesia.
Akhirnya di partai terakhir Hendrawan memastikan kemenangan Indonesia sekaligus memastikan Indonesia meraih Juara Thomas Cup 2002 setelah di partai terakhir menaklukkan tungga Malaysia Roslin Hashim dengan straight set 8-7,7-2 dan 7-1.
Raut wajah lega dan bahagia penuh keharuan terlihat di wajah Ketua Umum PB PBSI Chairul Tanjung dan para ofisial Indonesia yang diiringi riuh rendah suara pendukung Indonesia yang hadir di arena.Hendrawan kemudian dibopong oleh rekan – rekannya merayakan kemenangan Indonesia atas Malaysia.Ini adalah untuk ke-13 kalinya Indonesia menjadi Juara Thomas Cup sekaligus mempertahankan gelar Juara yang mereka raih pada 1994,1996,1998 dan 2000.
Pasangan Halim Haryanto/Tri Kusharjanto mendapat pujian dari seluruh wartawan dan para pecinta bulutangkis Indonesia dan Internasional. Keduanya yang pada awalnya diperkirakan akan menjadi titik lemah Indonesia ternyata tampil memukau selama Thomas Cup 2002 digelar. Bahkan di Final mereka tampil mengagumkan dengan menaklukkan salah satu ganda terkuat dunia dari Malaysia Choong Tan Fook/Lee Wan Wah.
Seusai Thomas Cup 2002 Halim Haryanto/Tri Kusharjanto tampil di Indonesia Open 2002, Asian Games 2002 dan Kejuaraan Asia 2002. Hasilnya mereka tampil mantap walau belum berhasil menjadi Juara. Mereka sukses melaju hingga Semifinal.Bahkan di Asian Games 2002 mereka sukses meraih Medali Perunggu.
Pada tahun 2003 Halim Haryanto/Tri Kusharjanto tampil di All England. Sayang langkah mereka terhenti di babak 16 Besar setelah takluk dari duet Malaysia Choong Tan Fook/Lee Wan Wah.
Usai All England 2003 pasangan ini bubar karena Tri Kusharjanto difokuskan untuk tampil di ganda campuran berduet dengan Emma Ermawati menghadapi Sudirman Cup 2003 dan Kejuaraan Dunia 2003. Halim Haryanto akhirnya diduetkan dengan Alvent Yulianto Chandra. Namun sayang duet Halim/Alvent ini tidak memuaskan prestasinya.
Akhirnya setelah Kejuaraan Dunia 2003 Halim diduetkan dengan Candra Wijaya dan Tri Kusharjanto kembali tampil di ganda putra berduet dengan Sigit Budiarto untuk menghadapi Olimpiade Athena 2004.
Sayang kemudian Halim/Candra gagal lolos ke Olimpiade Athena 2004 setelah di Final Kejuaraan Asia 2004 takluk dari Sigit Budiarto/Tri Kusharjanto.
Sigit Budiarto/Tri Kusharjanto melangkah ke Olimpiade Athena 2004 mendampingi Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto Chandra dan Flandy Limpele/Eng Hian.
Pada akhir tahun 2004 akhirnya Halim Haryanto memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI dan pindah ke Amerika Serikat untuk menjadi pemain dan pelatih. Demikian juga dengan Tri Kusharjanto yang mundur dari Pelatnas pada awal tahun 2005 dan berkarir secara profesional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Gimic.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaUj0IA0LKZLdsktWS3G. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
(G-H2)